webnovel

Kesungguhan

Saat tiba di perempatan jalan besar, Ryan tiba-tiba melihat ada operasi Zebra didepannya. Dia yang saat itu tahu bahwa motornya belum ada STNK dan pelat nomor yang digunakan pun juga merupakan tembakan, akhirnya memilih mundur dan berbelok ke arah gang. Saat itu,

"Duh, pake ada operasi Zebra segala lagi. Gimana mau lewat coba.." keluh Ryan saat itu

"Kalau suruh Heru kesini buat jemput juga, kayaknya bakalan makan waktu lama.. Hmm, gimana ya?" Ryan berpikir

Dan akhirnya, Ryan pun memutuskan untuk naik ojek online menuju Rumah Karin dan meninggalkan motor barunya disana. Namun sayang, saat baru 10menit dijalan tiba-tiba hujan turun dengan deras dan mereka pun terpaksa berhenti dan berteduh di bawah jembatan. Saat itu, Ryan melepaskan jaket dan helm yang dikenakannya karena basah terkena hujan. Kemudian,

"Apa pesen ojek mobil aja?" pikirnya

Karena tidak sabaran akhirnya Ryan pun memutuskan menggunakan ojek mobil menuju rumah Karin

Sementara saat itu di rumah Karin

"Gw beneran gak nyangka sama lw Len.. Kisah rumah tangga lw udah kayak drama di TV - TV.  Kalau gw buat judul kira-kira.. apa ya ehmm.. "Tukeran Mantan", hahahaa... atau mungkin "Hidup Bertetangga Bersama Mantanku dan juga Suamiku", atau kalau mau dibuat judul yang panjang dan lebih dramatis lagi kayak di TV sebelah, kira-kira gini.. "Aku Menikah dengan Mantan dari Istri Mantan Pacarku Dulu", hahahaa.." Karin terlihat senang dan antusias sambil menertawaiku

Kemudian dia melanjutkan

"Tapi Len,  kalau gw jadi lw.. Mungkin gw gak bakalan bisa sesabar ini.. Itu si Ryan pasti udah bakalan langsung gw gugat cerai.."

"Tadinya gw juga sempet mikir gitu, tapi setelah gw pikir-pikir lagi.. itukan masalah dia di masa lalu Rin. Lw kalau udah mutusin buat bangun hubungan rumah tangga lw sama seseorang, ya mau gak mau harus nerima semua paket lengkapnya, termasuk urusan masalah dia di masa lalunya.."

"Lagian, emangnya lw pikir cerai itu gampang.. Kita tuh udah bersama hampir 16tahun, Oka juga bentar lagi dewasa.. Jujur.. gw gak bisa bayangin aja kalau gw jadi janda diusia segini.." aku menjelaskan

"Tapi kan daripada lw makan hati setelah tahu kejadian ini.." Karin berkomentar

"Makan hati ya..? Gw awalnya juga sempet syok n' gak percaya, kok bisa Mas Ryan kayak gitu.. tapi setelah gw pikir-pikir lagi, lihat sikap Mas Ryan yang sayang banget ma gw dari awal kita nikah sampe sekarang, semua hal yang dilakuin buat gw, termasuk dari yang awalnya gw masih biasa aja sama dia terus bisa jadi cinta.. gw rasa Mas Ryan gak bakalan berbuat hal kayak apa yang dia lakuin di masa lalunya dulu.. gw percaya ama dia Rin. Walaupun gw masih sebel n gak suka sama sikap posesif ma cemburuannya itu. Itu aja sih sifat dia yang gw gak suka.. "

"Lw sayang sama laki lw itu.. tapi masih gengsi dan jaim buat maafin dia.. dasar.." ledek Karin

"Ehh, tapi terus gimana sama Aris? Bukannya lw bilang lw masih ada rasa juga ma dia walaupun cuma dikit.. " tanya Karin tiba-tiba

"Kalau Aris.. Iya mungkin bener gw masih ada rasa sama dia. Tapi gw rasa, perasaan gw ke dia itu lebih ke arah rasa bersalah.. Perasaan yang mungkin sempet dulu gw sesali Rin.. Waktu itu, tiba-tiba aja gw dijodohin ma Ryan dan terpaksa harus ninggalin dia, padahal gw udah nerima lamarannya.."

"Jujur.. kalau seandainya waktu itu Aris gak mau lepasin gw, mungkin gw juga gak bakalan mau nerima perjodohan itu.. gw bakalan lebih milih pertahanin hubungan kita.. Tapi kan semua itu udah berlalu, jadinya yang tersisa cuma sedikit penyesalan dan rasa bersalah gw ke dia.."

Karin terlihat serius mendengarkan penjelasanku saat itu. Kemudian dia kembali bertanya

"Ehh.. tadi siapa lw bilang istrinya Aris atau mantannya si Ryan itu? Sani apa namanya? "

" Shina bukan Sani.. namanya Shina Caroline."

"Bentar coba gw cari infonya dia, kali aja dia punya sosmed.. gw penasaran pen kepoin" dan Karin pun mulai mencarinya

Sesaat kemudian,

"Wihhh.. Artis terkenal ternyata dia Len.. Coba lw lihat.. " Karin heboh

"Waduh.. Gosipnya parah.. mantannya banyak Bu.. Kalah rekor gw ini mah"

"Tapi, kok si Aris mau ya sama tipe yang kayak gini.." Karin masih terus bertanya dan penasaran

"Kenapa emang? Dia kan cantik.. " jawabku

"Nggak.. Bukan itu maksud gw Len. Lw tau kan si Aris gimana.. Dulu aja si Jessy, makhluk tercantik yang ada dikampus kita, ditolaknya mentah-mentah.."

"Ya mungkin, dia pikir saat itu gw lebih cantik daripada Jessy.." ucapku dengan nada sok PD

"Hahahaa... " Karin menertawaiku

"Maksud gw bukannya lw gak cantik Bu, tapi si Jessy itu tuh ibaratnya satu negara Indonesia, nah kalau lw tuh pulau jawa atau mungkin bali.." Karin masih menertawaiku

"Len, Cowo normal pasti bakalan langsung suka n bilang cantik banget sama Jessy begitu dia liat orangnya, siapa yang mau nolak Jessy.."

"Jadi, maksud lw Aris itu gak normal.." aku bertanya dengan ekspresi cemberut pada Karin karena manganggap Karin menghinaku yang merupakan selera Aris saat itu

"Ya aneh aja kalau Aris bisa tertarik sama Shina kalau tipe cewenya itu lw.. bahkan sampe nikah juga "

"Kalau Ryan mungkin gw masih bisa nerima kenapa dia milih Shina, dia kan emang playboy.. liat aja tuh gombalan-gombalannya.."

"Ihh..sembarangan, suami gw gak playboy ya, biarpun dia suka gombal n tukang rayu.. Dia tuh termasuk tipe yang setia.." balasku pada Karin yang tak terima padanya

"Iya.. iya.. setia.. setiap tikungan ada kan maksud lw, hehee.."

"Gak kok, serius Rin. Yang gw tau cuma si Shina itu doang mantannya.. Dia gak pernah ada cewe lain kok."

"Iya.. iya.. Maaf deh Nyonya Ryan. Saya salah menilai tentang suami anda. Suami anda itu orang hebat dan cuma punya satu mantan yang namaya Shina kan.. " ledek Karin sambil mengedipkan sebelah matanya

Tiba-tiba terdengar suara guntur dan hujan deras tiba-tiba,

"Rin, coba lw hubungi Mas Ryan deh. Kasian dia.. Jangan-jangan keujanan diluar.." tanyaku panik

"Kenapa gak coba lw hubungin sendiri aja Bu. Gw rasa dia lebih seneng kalau lw yang nelpon langsung nanyain dia ada dimana sekarang"

"Gak ahh.. Lagian kan, dia gak tau kalau gw udah tau rencana dia yang bakalan kemari nyamar jadi tukang ojekfood. Dah Rin cepetan lw hubungin dia.. " Aku langsung mengambil handphone Karin dan memencet nomornya Ryan

Aris dan Shina

*terdengar suara pengamen jalanan yang sedang bernyanyi

Harusnya aku yang disana,

dampingimu dan bukan dia

Harusnya aku yang kau cinta dan bukan dia

Harusnya kau tahu bahwa cintaku lebih darinya

Harusnya yang kau pilih bukan dia

"Kayaknya lagunya pas banget, cocok tuh buat kamu nyanyiin didepan Lena.. Kali aja dia bisa berubah pikiran begitu denger kamu nyanyi itu buat dia" ledek Shina pada Aris

"Bukannya kamu juga sama ya sama Ryan.. " jawab Aris

Mereka berduapun akhirnya terdiam. Lalu kemudian

"Kalau dipikir-pikir takdir kita berempat lucu ya.. Aku gak bisa sama Ryan dan kamu juga gak bisa sama Lena. Tapi malah jadinya, kita yang sama-sama gagal dapetin cinta kita, malah terikat dengan pernikahan kontrak ini.." ucap Shina sambil tersenyum dingin

Kemudian Aris,

"Shina.. Gimana kalau kita mulai semuanya dari awal lagi. Kali ini aku akan berusaha mencintaimu dengan sungguh-sungguh, jadi kau juga bisa mulai mencoba untuk membuka hatimu padaku"

Shina yang terkejut mendengar itu kemudian merespon

"Heh.. Bercanda! Kau pikir aku akan percaya dengan semua ucapanmu itu? Aku tau maksud tersembunyi apa yang ada dibalik akal-akalanmu itu Aris"

"Kau sengaja seperti itu, agar aku bisa melupakan rencanaku untuk membawa Ryan kembali padaku kan? Kau tidak mau Lenamu itu terluka.." jawab Shina

"Mungkin awalnya iya.. tapi, aku rasa aku harus menyerah sekarang. Untuk apa juga berjuang pada sesuatu yang kita tahu hal itu mustahil untuk kita dapat.. Percuma dan sia-sia"

"Sia-sia katamu. Maaf, tapi aku bukanlah tipe orang yang mudah menyerah kecuali aku mati.. Selama aku hidup, aku akan berjuang bagaimanapun caranya untuk mendapatkannya.." Shina menolak

"Kalau aku terjun dari atas sini, apa kamu mau menghentikan semua perjuanganmu itu dan percaya padaku?" Aris naik ke tepi jembatan

"Kenapa tanyakan itu padaku? Kalau kau mau terjun ya terjun saja.. Lagipula, kau pikir aku akan percaya dengan semua ucapanmu kalau kau terjun ke sungai itu" jawab Shina cuek

"Baiklah.. Kalau itu memang keinginanmu. Aku akan terjun ke bawah sekarang agar kau bisa mempercayai semua ucapanku.." Aris berbalik menghadap ke Arah Shina dan berkata

"Selamat tinggal Shina.. sampaikan permintaan maafku pada Rani, maaf tidak bisa memenuhi janjinya untuk mengajaknya berkeliling kota Jakarta.. " dan Aris pun melompat terjun ke bawah

*Byuurr... (suara hempasan air saat Aris terjun)

Seketika itu Shina yang terkejut,  kemudian pergi melihat ke arah bawah sungai dimana Aris terjun tadi

" ARIIISS.... " ucap Shina histeris sambil menangis

Next chapter