webnovel

Shina Caroline

Shina Caroline.. Nama seorang wanita yang dulu sempat membuat hidup Ryan bahagia ketika dia berada didekatnya. Shisi adalah nama panggilan akrab Ryan untuknya. Ya benar, dia adalah mantan Ryan dulu.

Shina merupakan seorang artis berbakat yang terkenal akan perannya dalam sinetron "Istri Yang Tertukar". Tidak hanya itu, jika kalian mencari di keyword pencarian.. Begitu kalian mengetik namanya, akan muncul begitu banyak berita mengenai skandalnya, terutama hubungannya dengan beberapa orang pria.

Pertama kali Ryan bertemu dengan Shina di Blue Ocean, sebuah klub malam yang cukup terkenal diJakarta. Saat itu, Shina baru mencoba peruntungannya dengan masuk ke salah satu perusahaan entertainment yang cukup terkenal "Big Entertainment" untuk mengejar impiannya menjadi seorang artis.

*Flashback pertemuan Ryan dan Shina diklub malam

"Dasar perempuan sialan.. Jangan kau pikir menjadi artis itu mudah!!"

"Ada banyak perempuan diluar sana yang mau menggantikan posisimu saat ini kalau aku mau."

"Masa, baru melayani pria itu saja kau sudah menangis.. Aku bahkan tidak menyuruhmu untuk menjual diri. Kau hanya perlu berlaku baik dan tidak protes terhadap apapun yang dia lakukan.. itu saja cukup" teriak seorang pria pada Shina sambil menampar wajahnya dan mendorongnya

Kemudian pria itu meninggalkan Shina didepan pintu dengan keadaan Shina yang jatuh tersungkur dengan sedikit luka disudut bibirnya, dan rambut yang berantakan. Ryan yang melihat kejadian itu kemudian menolongnya.

"Kau tidak apa-apa?" tanyanya sambil membantu Shina berdiri

Shina menatap Ryan sinis sambil menepis tangannya. Dia kemudian berdiri dengan sendirinya, lalu pergi meninggalkan tempat itu.

Saat itu.. untuk pertama kalinya Ryan terpesona oleh seorang wanita. Hari berikutnya dan berikutnya lagi, dia terus menunggu Shina di club itu tapi Shina tidak pernah muncul. Hingga suatu hari dia melihat Shina di gedung Big Entertainment ketika dia akan menemui seseorang disana. Saat itu, Shina sedang mendiskusikan tawaran untuk iklan yang akan dia mainkan. Ryan pun kemudian bertanya kepada salah satu staff disana mengenai Shina. Setelah mendapat cukup informasi, Ryan lalu memberanikan diri langsung menemui Shina dan mangaku sebagai salah satu fansnya.

Sebenarnya saat itu, Shina belum cukup terkenal. Tidak banyak peran yang dia mainkan dan juga bukan pula sebagai pemeran utama. Oleh sebab itu, saat Ryan datang dan mengaku sebagai salah seorang fans, dia merasa heran. Awalnya Shina menolak dingin semua perlakuan Ryan padanya hingga pada akhirnya hatinya pun luluh.

Mereka menjalin hubungan setelahnya secara sembunyi-sembunyi, tanpa diketahui publik, media atau siapapun, kecuali Lucy sang manager dan Heru asisten Ryan. Hubungan mereka sangat intim bahkan Ryan sempat membelikan Shina sebuah apartemen dan mereka berdua tinggal disana selama hampir setahun. Meski saat itu banyak sekali gosip dan skandal miring tentang Shina dengan beberapa orang pria, tapi Ryan tidak pernah ambil pusing. Dia sangat percaya pada Shina dan menganggap itu semua hanyalah settingan belaka untuk manaikkan popularitasnya.

Suatu hari hubungan mereka berdua diketahui oleh Bu Tomo, Ibu dari Ryan. Dia tidak menyukai Shina dan menginginkan putranya itu untuk sesegera mungkin berpisah dari Shina. Segala upaya dilakukan, hingga akhirnya berhasil. Bu Tomo berhasil membuat rekayasa dimana dia memancing Shina untuk menerima uang sogokan sebesar 15 milyar agar dia mau menjauhi Ryan.

Saat itu direstauran,

"Baik. 5 milyar ini aku terima sebagai uang mukanya, tapi.. anda tidak mungkin kan menghargai anak semata wayang anda dengan uang yang hanya segini." ucap Shina menantang pada Bu Tomo

"Kalau tidak ada urusan lagi aku pamit. Ada banyak pekerjaan yang sedang menungguku.. Hubungi aku kalau uangnya sudah terkumpul kembali. Aku yakin bagi keluarga Pratomo uang itu tidak ada harganya. Sampai jumpa Nyonya Pratomo yang terhormat.." Shina pun berdiri kemudian menggunakan kaca mata hitam untuk menutupi wajah cantiknya dan berjalan keluar meninggalkan restauran.

Saat itu, "cewe matre", "perempuan murahan" itulah yang ada di benak Bu Tomo tentang penilaiannya terhadap Shina. Namun yang sebenarnya, sifat Shina tidaklah begitu. Dia bersikap seperti itu hanya untuk mengelabui Bu Tomo. Karena dia pikir, jika dia langsung menolak tawaran untuk menjauhi Ryan saat itu juga, Bu Tomo pasti tidak akan pernah berhenti untuk mengusiknya dan bahkan mungkin karirnya juga akan terancam. Jadi, daripada menyia-nyiakan uang sebanyak itu, lebih baik diambil saja pikirnya. Setidaknya dia masih bisa memberikan kembali uang itu pada Ryan dan tetap berhubungan dengannya.

Akan tetapi, ternyata penilaiannya salah. Bu Tomo telah merekam semua perkataannya tadi sebagai bukti untuk ditunjukkan pada anaknya. Tentu saja mendengar hal itu Ryan marah. Bahkan Ryan sendiri berencana untuk memberikan langsung uang 10 miliar sisanya kepada Shina secara pribadi.

Saat itu digedung Big Entertainment, didalam ruang make up

"Lucy, menurut lw gimana kalau gw berhenti jadi artis trus jadi pacar para pengusaha-pengusaha tajir itu aja. Gila, belum apa-apa 5 milyar.. Dibandingkan cuma buat skandal or settingan sama cowo-cowo sampah, ujung-ujungnya palingan cuma dapet tawaran iklan, film, atau sinetron.. Nilainya juga gak sebanyak ini. Padahah lw tau.. ini baru satu orang doang.." ucap Shina sembari mamainkan cek yang diberikan Bu Tomo tadi ditangannya.

Mendengar hal itu mata Ryan terbelalak. Dia kemudian masuk keruangan itu hingga mengejutkan Shina dan Lucy.

"Sayang.. Aku tidak bermaksud seperti itu." ucap Shina pada Ryan

"Aku hanya sedang bercanda dan berandai-andai saja dengan Lucy." lanjutnya sambil menengok ke arah Lucy dan Lucy pun mengangguk menyetujuinya.

"Malah hari ini aku berniat akan mengembalikan cek ini padamu.. Sungguh, aku benar-benar mencintaimu.. Kau mengenalku dengan baik kan sayang" sembari memegang baju Ryan

Sambil menepis tangan Shina dari bajunya,

"Sungguh aku telah salah menilaimu. Ini.. Kau ambil 10 miliyar, agar kau tidak perlu berurusan dengan para cowo-cowo sampah itu lagi" Ryan melemparkan cek di hadapan Shina kemudian pergi berlalu

Tanpa mempedulikan ceknya, Shina kemudian mengejar Ryan, namun tidak keburu saat Ryan masuk ke dalam lift. Tidak menyerah, Shina kembali mengejar Ryan menggunakan tangga darurat hingga turun ke lantai lobby dan ke arah parkiran, namun Ryan tetap saja tidak menghiraukannya.

Shina sangat menyesal mengucapkan kata-kata bodoh itu tadi. Jika boleh jujur, dia mamang benar-benar sangat mencintai Ryan. Bahkan, ketika dia mengejarnya tadi, dia tidak sadar bahwa dia tidak menggunakan alas kaki sama sekali, hingga kakinya lecet. Dia tidak peduli.. Yang dia inginkan adalah agar Ryan memafkannya dan dapat kembali lagi bersamanya. Karena baginya, didunia yang dianggapnya hanya sebagai lelucon ini, hanya Ryan saja satu-satunya orang yang benar-benar tulus mencintainya.

Next chapter