webnovel

Kultivasi Lotus Ungu

Author: Lien_Hua
Eastern
Ongoing · 13.4K Views
  • 4 Chs
    Content
  • ratings
  • N/A
    SUPPORT
Synopsis

Hidup di dunia ini untuk bertarung dan mematuhi yang tertulis, tapi bagaimana dengan perasaan yang belum pernah dirasakan selama ini?. Masalalu menjadi bukti segala kisah yang hilang, ahkirnya terbaca, bagai sastra yang murni. Senang dan susah, sedih dan tersenyum menjadi ciri khas setiap orang, terbangun dan bertemu dengan bunga di musim salju. Tempat yang jauh dari kelahiran dan berpisah dengan mereka yang disayangi. Buku akan terus dikisahkan sampai ahkir, rumor akan terus ada, malam yang sunyi dan pagi yang indah membawa sebuah kabar baik maupun buruk. Aku menanti hitam dan putih tapi apa dia menantikan awan putih?, aku menunggu jawaban. Es pasti akan mencair di pelukan yang hangat, menenangkan dengan kehangatan yang lembut. Aku pasti akan membawa senyum itu kembali. Bunga Plum yang mekar di setiap musim, berjalan di bawahnya bersama, tapi apa itu akan bertahan lama? Tetes Merah muncul dan menodai, bertahan hidup dengan ilmu yang sudah dipelajari, namun tidak bisa menahan diri. Hilang tanpa jejak dan Kembali dengan kisah baru. awal mula di sebuah bukit dengan arus, kuning dan biru yang manis terpisah dengan awan. Permohonan akan terkabul dengan sumpah dan meyadarkan teratai di kolam emas.

Chapter 11. Lotus Ungu Di Padang Malam

Pagi hari, Cloud Hill adalah tempat belajar para murid Sekte Yun, berada dekat bukit yang menjulang ke langit. Awan yang tertiup menyatu damai, membuat Cloud Hill seperti berada di atas awan. Tempat ini termasuk tempat indah, aura murni penuh kedamaian. di bawah bukit melihatkan alunan suara air terjun, bersih dan luas membuka jalan menuju gerbang.

Melewati pohon Murbei[1], kamar berhiaskan gaya tradisional Style China, Putih Elegan. Setiap murid sekte Yun memiliki kamar pribadi, terpisah dengan asrama murid pengunjung. Tempat ini indah dan damai, namun ada ukiran batu besar. Beragam kata terukir detail: 'peraturan Yincang Yun', itulah yang tertulis.

Berbeda dengan sekte lain, 1.000 sampai 3.000 peraturan dari Yincang Yun. Ini yang membuatnya berbeda, murid maupun guru akan bersikeras tidak melanggar, tanpa terkecuali. Maka dari itu Yincang Yun sudah menghasilkan banyak murid yang berperstasi, Sastra bahkan sampai Kultivator, menjadi makanan harian dalam kehidupan mereka. Banyak murid dari sekte lain datang kemari untuk belajar dan berguru, salah satunya tiga sekte terkemuka. Mereka akan mengirim setidaknya empat atau lima calon murid untuk belejar dan menetap.

Melewati lorong terbuka, cahaya matahari memasuki setiap lorong. Jendela yang dibiarkan terbuka leluasa, tidak ada penutup atau kain. Ruangan ini memiliki buku dengan rak menjulang, siapapun yang lewat pasti akan mengira hal sama. Perpuatakaan lengenda Yincang Yun, sangat terkenal bahkan ke tiga sekte sekaligus. Karena menyimpan beragam banyak pengetahuan tentang dunia berbudidaya, sangat lengkap dan bersejarah dari tempat buku sekte lain.

Dalam ruangan, terlihat dua sosok pria berumur sama, tapi berbeda paras, duduk berhadapan. Salah satunya memiliki wajah datar tanpa ekspresi: Matanya kecil bulat, terlukis giok ungu muda di dalamnya. alis yang tidak begitu tebal dan rapi, membentuk hidung tingginya yang kecil. Bibirnya merah mudah dan tipis, melengkapi dagunya yang runcing. Pipinya sehalus bunga teratai, tidak kalah dengan tubuhnya yang kekar: Menyelimuti tubuh halus putihnya dengan baju berjubah ungu tua, dihiasi pita panjang melilit rambutnya. Pria ini peminpin sekte, Quentin Jung. Jung Cheng.

Duduk di tempatnya, menampilkan sosok halus senyum dan damai: Rambut panjang yang dibiarkan terkurai, melengkung ke atas. di tengah matanya, cahaya kristal putih menampilkan ketenangan. Hidung mancung membentuk lengkungan alis berwarna hitam tipis. Berbentuk kelopak bunga, dagunya menampilkan senyum lembut. Yun Huan, berbaik hati mengundang 'Teman Seperjuangan'[2]

Jung cheng hanya memasang wajah keras, dia sangat kesal di ganggu kesibukannya. terutama untuk kembali kemari perlu waktu dua sampai tiga hari perjalanan. Merasa membuang-buang waktu, jung cheng sudah meluap kesabarannya dan mulai berdebat.

"Datang kemari hanya untuk menemanimu, menghabiskan waktu dengan buku? jangan membuang-buang waktuku"

Yun Huan hanya membalasnya dengan senyum. Jung Cheng tidak tahu situasinya, menyentuh keningnya, bukan karena pusing, melainkan salah paham. Menyadari hal yang sebenarnya, menyatu di atas meja, Jung Cheng meletakan dua tangannya.

"Dimana dia?"

"Ruang hukuman" yun huan memberikan gulungan kertas. Masih tetap dengan senyum, dia melanjutkan "Hadiah untukmu"

Melihat gulungan itu, Jung Cheng mengerutkan alis. Dia tidak pernah melakukan apapun, setelah pergi dan menjalankan tanggung jawabnya sebagai salah satu penerus. Dia mendesah kecil, merasa teringat kembali dengan kenangan terburuknya, beberapa tahun lalu. -hadiah tanpa arti, pikir jung cheng sembari mengingat kesendiriannya.

Mengetahui ada masalah lain, Yun Huan mengerti perasaan yang di alami Jung Cheng. hidup tanpa orang tua, membuatnya harus hanyut dalam kesendirian yang mendalam. Sudah beberapa lama sebelum pembantaian itu terjadi Jung Cheng adalah anak yang murah senyum. Berubah derastis, mirip seperti ibunya, keras, tegas dan dingin. Tapi bagi Yun Huan, Jung Cheng adalah Jung Cheng.

Yun Huan tersenyum, "Kenapa kau tidak melihatnya dulu."

Jung Cheng mengambil gulungan, membuka dan mengerutkan alis kembali "Ini..." Jung Cheng menatap Yun Huan "Dari mana kau dapat ini?"

Lukisan yang indah, taman bunga teratai. Mekar sempurna, memberi sedikit ruang pada pantulan air menjulang. Walau hanya berhiaskan tinta hitam, tetap tidak menutupi makna dari lukisan itu. Jung Cheng mulai menebak kalau ini adalah lukisan Yun Huan. pandangannya teralih, Yun Huan hanya memasang ekspresi biasa, menandakan kalau Jung Cheng salah menebak. Karena sudah tahu Yun Huan membalas.

"Tidak hanya Lotus Tower yang memiliki keindahan namanya tersendiri, bunga-bunga ini masih ada di salah satu Klan di kaki gunung. letaknya juga tidak jauh dari kota YI, menuju ke timur, maka kau akan menemukan seladang penuh." Mata Yun Huan berkedip "Tapi sekte ini memiliki praturan yang tidak jauh beda dengan sekte kami, lebih anehnya terdapat dua musim di satu tempat."

Jung Cheng menyudahi pendengarannya, masih belum mengerti tentang apa maksud dari tujuan pria ini yang sesungguhnya. Tidak ada tempat dengan suasana aneh semacam itu. Bunga lotus hanya tumbuh di Quentin Jung, tidak dengan dua musim melainkan hanya pada musim semi. Terlebih lagi, tidak pernah mendengar tempat lain selain tiga sekte terkemuka dan salah satunya memiliki keindahan tersendiri.

Menghembuskan nafas, kali ini Jung Cheng benar-benar sakit kepala. Melepaskan semuanya Yun Huan mempermudah.

"Er'gege[3] kau harus mengunjugi tempat itu, lebih mudah dari sepuluh ribu tahun. Kesempatan ini datang hanya sekali." Yun Huan kali ini mulai serius.

Jung Cheng menjawab: "untuk apa aku mengunjungi tempat yang tidak penting, melewati kota Yi. maka aku akan bertemu jurang sedalam perut bumi."

Yun Huan menyembunyikan tawanya, merasa kasihan dengan Er'gegenya. Untuk apa dia memberi tahu tempat yang tidak pernah ada, tanpa melihat detailnya terlebih dahulu. Yun Huan hampir tertawa memikirkannya, hanya untuk membuat teman seperjuangan ini lepas dari segala beban, dengan cerita sampai ahkir hidupnya. Bahkan walau dia seterkenal apapun, cerita tidak bisa diartikan cerita tanpa ada penulis di dalamnya.

Memejamkan matanya, Jung Cheng merasa percekcokan ini tidak akan berahkir. Ingin rasanya menambahkan batu di kepala yang keras ini, menambahkan beban yang tidak bearti. Tidak ada satu tempat, di dua sisi yang bersamaan. Tempat itu tidak akan pernah ada.

"Bagaimana jika kau pergi dan membuktikannya sendiri." Yun Huan semakin memaksa, "Kau tidak mungkin hidup dalam bayangan yang bukan bayanganmu sendiri seperti cermin, kelak cermin itu akan pecah seiring berjalanya waktu."

Kembali membuka matanya, Jung Cheng mulai mengerti. Sudah sekian lamanya tidak melihat bunga lotus membuatnya rindu dengan kakak perempuannya, Quentin Jung bukanlah Quentin yang sekarang. Dulu memiliki milyaran bahkan ribuan bunga lotus, tapi sekarang semuanya telah hangus menghitam, tidak tersisa sedikitpun. Jikalau di tanam, mungkin masih ada harapan, tapi untuk itu harus mencari yang masih hidup terlebih dahulu. Karena tidak mungkin menemukannya, pria ini-pun menerima segala yang sudah terjadi.

Makin lama suasana ruangan semakin sunyi, Jung Cheng yang melamun berdiri, tubuhnya tegak dan tinggi bagai batang bunga lotus. Yun Huan hanya duduk diam memperhatikan, melihat punggung kekar. Pandangannya tidak goyah, memperhatikan pria yang di depannya, Yun Huan tersenyum.

"Aku rasa kau tidak akan menolak kali ini, Er'gege. akan lebih baik juga jika mengajak beberapa kultivator lain, bagaimana dengan mereka? kau akan mendapat pengawasan penuh dengannya." Yun Huan tersenyum damai.

Mata ungu Jung Cheng melirik, bergantian dangan senyum lebar di baliknya. Kali ini dia setuju, bukan karena terpaksa melainkan karena perjalanan yang mebosankan, dengan tujuan lebih untuk mengawasi salah satunya - mengawasi jin wingling.

Catatan:

[1]Pohon Murbei: di Tiongkok di kenal dengan sebutan, yang bearti perubahan yang terjadi di dunia, di korea pohon ini di jadikan karya sastra romantis yang mengubah laut biru menjadi ladang murbei.

[2]Teman Seperjuangan: semacam teman berbudidaya, hampir sama dengan saudara sesumpah. ini adalah tahapan awal untuk membentuk hubungan, sebelum menjadi saudara.

[3]Gege: kakak laki laki.

You May Also Like

3 Bulan di BALI

Karim yang berasal dari Bekasi mengunjungi kawannya dan memenuhi undangan dari Bondan yang bekerja sebagai pedagang Baju dan Pakaian di Pulau Bali. Dia bersama Bondan berkomunikasi dengan Gaib di pulau itu karena pekerjaan Bondan yang bisa berkeliling ke seluruh pasar di bali. Pertemuannya dengan Bli Ketut juga memberikan pengalaman yang cukup banyak dalam mengunjungi beberapa tempat di bali dan berkomunikasi dengan gaib-gaib di Pulau itu. *** "Assalamu'alaikum kang, udah sampai belum dan dah dijemput belum oleh kang Bondan?" chat Bli Ketut. "Wa'alaikumsalam Bli, Alhamdulillah sudah sampai bli, tapi kayaknya belum bisa hari ini saya ke sana, mungkin dua atau tiga hari lagi saya ke sana bli," balesku. "Ya ndak papalah, yang penting sampeyan dah sampai, dan selamat," chatnya. "Siap bli, terima kasih sebelumnya," balesku. "Sudah ke sini saja segera, banyak kerjaan nih disini," balesnya. "Kerjaan apa bli?' tanyaku. "Ini tundukkan gaib disini, hahahahaha," balesnya. "Iya bli santai saja, merekaa gak kemana-mana kok," balesku. "Hahahaha..iya mereka menunggu sampeyan kang, udah gak enak ini badan saya sudah banyak yang nyerang saya," balesnya. "Ya dikasih makan saja dulu kang, kasih kopi dulu, ahahahaha" balesku **** "Saya Raden Batur, penguasa terkuat Gunung Batur, wujudku Siluman Naga...hahahahhaa," katanya keras menggelegar suaranya sehingga kang Bondan mulai ketakutan. "Ohh, kamu Raden Batur namanya, hhmmm...perkenalkan saya jamaah dari Penguasa Alam Gaib," kataku kepada Raden Batur. "Haduuh maaf beribu maaf saya tak tahu dan tak sopan kepada kamu..." katanya sambil menunduk dan menyembah kepada kang Bondan. "Ya sudah, gak papa, silahkan duduk saja yang baik," kata kang Bondan. "Ya, terima kasih," katanya. "Lah, kamu sudah lama jadi penguasa Gunung Batur?" tanya kang Bondan. "Saya sudah 950 tahun ada di sini," katanya. "Hmm, dah lama juga ya?saya mau tau mengenai beberapa hal saja mengenai Gunung Batur," Kata kang Bondan.

Santri Kang Indra · Eastern
Not enough ratings
16 Chs

Legenda lima pendekar dan seekor Naga

Menceritakan seorang anak bernama AmeRyusaki yang dapat melihat masa depan dan kejadian dimasa lalu. Dia bersama ke lima temannya Anne yuma, Ryuzaki santa yuma, Kuzaki daterasu, Inoe matsu yuuma dan Reishi Sumadara berusaha membebaskan Kerajaan yang telah jatuh ke tangan Raja Iblis Sahamaru. Perjalan kehidupan yang membuka hati, pikiran dan pandangan mata mereka bahwa Dunia tidak seperti yang mereka fikirkan selama ini. Raja Sahamaru yang bercita-cita menguasai seluruh Dunia dan alam semesta. Membawa perang keseluruh Dunia termasuk ke dunia naga setelah menaklukan 6 Dunia tinggal satu dunia yang belum tersetuh. Dia akhirnya disegel oleh Sang Kaisar Naga dibantu sebelas orang lainnya. Perjalanan Hidup Ame ryusaki dan Anne menjadi pasangan tak terkalahkan. Melawan Pasangan Sahamaru dan Shinta shiro yuma. Takdir dari Puteri Naga kembar yang bertarung sampai mati. Dan perebutan kekuasaan yang menyebabkan kehancuran Dunia. Takdir putera cahaya menjadi penerang Dunia dan pembimbing jalan kedamaian. Kebangkitan 3 Dewi Takdir yang merupakan Makhluk yang ditunjuk Yang maha kuasa untuk menjaga keseimbangan dimensi. Muncul 10 Makhluk tanda kiamat. Mempercepat terjadinya perang yang akan menghancurkan atau menyelamatkan Alam semesta. Siapa yang akan berdiri diakhir mereka-mereka yang mengaku Dewa-Dewi bertarung untuk bertahan hidup. Perang yang merupakan perang akhir zaman Dewa dimulai Munculnya Tujuh Kaisar Agung Zaman kuno, Tujuh belas Dewi Naga tertinggi, Delapan Primordial Agung yang setara Dewa, Bangkitnya Lima Kaisar tertinggi zaman baru dan munculnya Sepuluh Makhluk akhirnya. Di sebuah dunia penuh keajaiban dan misteri, hiduplah seorang anak bernama Ame Ryusaki yang memiliki kemampuan luar biasa: melihat masa depan dan masa lalu. Bersama lima temannya—Anne Yuma, Ryuzaki Santa Yuma, Kuzaki Daterasu, Inoe Matsu Yuuma, dan Reishi Sumadara—mereka memulai perjalanan epik untuk membebaskan kerajaan mereka yang jatuh ke tangan Raja Iblis Sahamaru.Raja Sahamaru, yang bercita-cita menguasai seluruh dunia dan alam semesta, telah membawa perang ke enam dunia, termasuk dunia naga. Setelah menaklukkan keenam dunia tersebut, hanya satu dunia yang belum tersentuh. Namun, kekuasaannya dihentikan sementara oleh Sang Kaisar Naga yang, dengan bantuan sebelas orang lainnya, berhasil menyegel Sahamaru.Di tengah perjalanan mereka, Ame Ryusaki dan Anne menjadi pasangan tak terkalahkan, melawan kekuatan jahat Sahamaru dan Shinta Shiro Yuma. Nasib mempertemukan mereka dengan Puteri Naga kembar yang bertarung sampai mati, serta melihat perebutan kekuasaan yang menyebabkan kehancuran dunia.Dalam perjuangan mereka, Ame Ryusaki terungkap sebagai Putera Cahaya, yang takdirnya adalah menjadi penerang dunia dan pembimbing jalan kedamaian. Mereka juga menyaksikan kebangkitan tiga Dewi Takdir, makhluk yang ditunjuk Yang Maha Kuasa untuk menjaga keseimbangan dimensi. Namun, dengan munculnya sepuluh makhluk tanda kiamat, perang besar yang menentukan nasib alam semesta semakin dekat.Perang akhir zaman Dewa pun dimulai, dengan kemunculan Tujuh Kaisar Agung Zaman Kuno, Tujuh Belas Dewi Naga Tertinggi, Delapan Primordial Agung setara Dewa, serta Bangkitnya Lima Kaisar Tertinggi Zaman Baru dan Sepuluh Makhluk Akhirnya. Mereka semua memeriahkan perang kolosal yang akan menentukan nasib seluruh alam semesta.Di akhir perjuangan ini, siapakah yang akan berdiri sebagai pemenang? Para Dewa dan Dewi bertarung untuk bertahan hidup, dan hanya yang terkuat yang akan berdiri di puncak. Perang kolosal akhir zaman ini akan menentukan masa depan dunia dan alam semesta, membawa harapan baru atau kehancuran total. Memeriahkan perang kolosal akhir seluruh alam semesta

MuhammadFauziInsan · Eastern
4.9
152 Chs