Pasukan dari Great Tomb of Nazarick secara kasar dibagi menjadi dua dan dikirimkan ke wetland (tanah basah).
Dari sudut pandang lizardmen, zombie-zombie berada di kiri sementara skeleton (kerangka) berada di sebelah kanan. Skeleton Archer (kerangka pemanah) dan Skeleton Rider (kerangka penunggang) diposisikan di belakang para skeleton.
Undead Beast (Binatang buas undead) ditempatkan di belakang sebagai pasukan inti.
pasukan lizardmen memiliki pasukan yang lebih kecil dan dibagi ke dalam dua kelompok pula. Menghadapi zombie-zombie adalah lizardmen wanita dan hunter, sementara warrior dan lizardmen pria dipasang melawan skeleton. Para Druid ditempatkan di dalam desa dilindungi oleh dinding-dinding.
lizardmen membentuk pasukan di luar desa karena tidak ada yang bisa diperoleh dari pertempuran bertahan. Mereka tidak memiliki pasukan bala bantuan yang akan datang dan dinding-dindingnya juga tidak terlalu kokoh. Di lain pihak, pasukan undead tidak memerlukan perbekalan atau istirahat.
Dengan posisi yang tidak menguntungkan seperti itu, pertempuran pengepungan dengan bertahan adalah hal yang bodoh.
Tapi setelah kedua sisi membentuk formasi, perbedaan dalam jumlah jelas sekali kelihatannya.
Satu orang lizardmen harus melawan tiga, sepuluh melawan tiga puluh, rasio yang tersisa tetap sama. Tapi perbedaannya akan terlihat mencolok ketika seribu melawan tiga ribu. Dengan hanya membuat barisan tiga ribu undead saja sudah sangat mengintimidasi.
Namun begitu, lizardmen tidak menunjukkan ketakutan apapun. Dengan leluhur mereka yang telah turun ke samping mereka, jumlah bukanlah sebuah masalah.
Kemudian, pasukan undead mulai bergerak perlahan. Yang pertama bergerak adalah para zombie dan para skeleton. Skeleton Archer dan Rider tetap di tempat. Oleh karena itu mereka mungkin digunakan sebagai tenaga cadangan.
Pasukan lizardmen mulai melakukan gerakan berbaris mereka pula.
"Waaarrrgghhhhhh!"
Teriakan yang membuat tuli menyelimuti seluruh wetland, diikuti dengan percikan-percikan air. Lumpur terbang kemana-mana dan air memercik.
Kedua pasukan melanjutkan gerakan maju mereka dan akan segera terjadi benturan yang dahsyat. Sekarang ini, sesuatu terjadi pada pasukan Nazarick.
Meskipun zombie-zombie dan skeleton bergerak maju dengan timing yang sama, laju gerakan mereka menjadi berbeda. Ini karena zombie sangat lambat dan kaku sementara skeleton sangat lincah dan cepat. Yang paling penting, mereka berada di wetland yang mana sangat berpengaruh terhadap gerakan.
Gerakan dari zombie yang kaku terhalang oleh lumpur, membuat mereka pelan. Tapi skeleton yang ringan tidak seberapa terkena efeknya.
Oleh sebab itu, yang pertama melakukan benturan adalah skeleton dan lizardmen warrior.
Lizardmen tidak memiliki formasi apapun, hanya menyerang maju untuk menghadapi musuh, tanpa ada tipuan apapun.
Yang memimpin mereka adalah lima kapten warrior dari masing-masing suku. Sebagai komandan di baris depan bisa dipertimbangkan sebagai hal yang bodoh dalam sudut pandang tertentu. Tapi mereka adalah petarung peringkat tertinggi, jadi moral dari lizardmen akan hancur jika mereka tidak memimpin di depan. Berkat kerja keras mereka, seluruh lizardmen sangat termotivasi.
Tepat di belakang mereka adalah 89 warrior heavy armor (armor berat) dari Razor Tail. Mengenakan armor kulit dan perisai, kelompok ini memiliki pertahanan tertinggi diantara seluruh suku.
Dengan perisai mereka yang diangkat, mereka membentuk sebuah dinding yang merangsek ke arah pasukan skeleton.
Benturan yang sangat intens - baris depan warriors dan para warrior saling bertabrakan.
Dalam sekejap, tulang belulang dalam jumlah yang tak bisa dihitung melayang kemana-mana saat unit lizardmen menabrak dan membua lubang pada formasi skeleton.
Teriakan marah diikuti dengan suara retakan tulang belulang. Mereka terkadang adalah erangan luka, tapi suara retakan tulang sangat jelas sekali dan jauh lebih banyak terdengar.
Lizardmen memperoleh keunggulan yang mengejutkan dalam bentrokan pertama.
Jika itu adalah pasukan manusia, hasilnya akan sangat berbeda.
Karena skeleton terbuat dari tulang belulang, senjata penusuk tidaklah efektif dan mereka memiliki daya tahan terhadap serangan tebasan pula. Oleh sebab itu, bagi pasukan manusia dengan pedang sebagai senjata utama mereka, akan sangat sulit untuk memberikan damage yang efektif terhadap skeleton-skeleton tersebut.
Karena senjata tumpul mereka adalah mace dan warhammer, lizardmen benar-benar memperoleh posisi yang menguntungkan. Senjata tumpul adalah kutukan bagi para skeleton.
Ketika lizardmen mengayunkan senjata di tangan mereka, tulang belulang dari para skeleton sangat mudah tercerai berai. Meskipun jika mereka selamat dalam satu serangan, mereka akan hancur pada serangan berikutnya. Di lain pihak, kapanpun skeleton menyerang dengan pedang mereka yang berkarat, dipentalkan oleh kulit bersisik yang keras dari lizardmen. Beberapa dari lizardmen itu terluka, tapi tidak ada yang menderita serangan fatal.
Bentrokan yang pertama.
Tulang yang hancur dari lima ratus skeleton mengotori wetland begitu saja.
---
Gambar yang terpantul di cermin membuat Cocytus menjadi kaku.
Itu hanya bentrokan awal, tapi kekuatan tempur dari lizardmen jauh diluar bayangannya. Cocytus adalah warrior yang mumpuni dan bisa menilai seberapa bagus musuhnya dalam tingkat tertentu. Skeleton berada di belakang lizardmen dalam hal pertarungan single. Tapi mereka seharusnya bisa menebusnya dengan jumlah mereka.
Tapi berakhir dengan hasil seperti itu, ada apa? Itu membuat Cocytus curiga bahwa lizardmen diperkuat oleh kekuatan yang tidak diketahui.
Yang bisa mengalahkan lizardmen dalam bertempur mungkin adalah skeleton archer dan rider.
Saat Cocytus mengawasi situasinya, para skeleton dihancurkan. Kegunaan dari skeleton dan zombie berkurang hanya untuk membuat musuh lelah.
Untuk masalah itu, kekuatan yang efektif yang tersisa 300 undead beast, 150 skeleton archer dan 550 skeleton rider. Mereka akhirnya kalah jumlah.
Cocytus mulai menghitung di hatinya.
Undead memang kuat dalam bertempur terutama dalam pertempuran yang diperpanjang. Undead tidak merasakan apapun, dan tidak akan merasakan ketakutan ataupun luka. Mereka tidak perlu istirahat atau tidur.
Keunggulan dari karakteristik ini membuktikan bahwa tidak perlu penjelasan lagi.
Sebagai contoh, kebanyakan makhluk-makhluk akan jatuh dari pukulan yang kuat dari mace di kepalanya. Meskipun mereka tidak tewas, mereka akan berdarah sebanyak-banyaknya dan merasakan luka. Yang terkena pukulan akan kehilangan semangat untuk bertarung. Beberapa orang warrior dilatih untuk menahan luka dan mungkin dapat berdiri di kaki mereka, tapi kebanyakan orang akan kehilangan semangat untuk bertarung.
Itu adalah hal yang wajar bagi makhluk hidup.
Tapi bagaimana dengan undead?
Hancurkan kepalanya? Dia akan tetap menyerang.
Hancurkan lengannya? Dia akan menusukmu dengan pangkalnya.
Habisi kakinya? Dia akan merangkak kepadamu.
Benar sekali, selama energi negatif mereka tetap ada, undead akan terus bertarung. Selama kondisi kematian mereka tidak ketemu - yang mana terpotong kepalanya baagi sebagian besar undead - dia tidak akan kehilangan semangat bertempur seperti manusia. Itu artinya bahwa undead dalam sudut pandang tertentu, adalah prajurit yang sempurna.
Dalam istilah kekuatan individu, lizardmen jelas sekali terlihat unggul, Tapi itu bisa berubah.
Cocytus menaikkan hasil penilaian lizardmen satu level dan mengakuti bahwa mereka bukan musuh yang bisa dikalahkan dengan mudah. Apa yang diperlukan sekarang adalah membalik ini menjadi pertempuran daya tahan.
"Bagaimana jika mundur sekarang dan mengamati situasinya?"
"Aku percaya ini adalah gerakan yang bijak, tuanku."
"Mengirimkan skeleton archer dan rider keluar mungkin adalah pilihan yang lebih baik, tuan."
"Tidak, aku berpikir kita harus terus menekan dengan serangan dan menyedot habis stamina mereka."
"Bagaimana bisa menunggu mereka lelah bisa membantu? Jika kita tidak bisa menghancurkan markas mereka, merekan akan bisa istirahat dan kembali segar ya kan?"
"Memang benar. Musuh kita telah memperkuat pertahanan mereka dengan dinding yang rapuh. Bagaimana kalau menyasar desa itu dan membuat mereka berbelok?"
Setelah mendengarkan respon dari bawahannya, Cocytus mengambil gulungan 'Message'. Dia menatap Entoma dari sudut matanya dan mengamati ekspresinya.
Entoma kelihatan tidak tertarik saat dia melihat ke arah cermin. dia meletakkan biskuit hijau yang dia ambil dari entah dimana ke arah mulutnya. Dalam sekejap, suara renyah bisa terdengar. Sikapnya terlihat terlihat menunjukkan bahwa dia tidak terlibat. Itu mungkin mengapa ekspresi wajahnya datar.
- Salah, wajah tanpa ekspresi itu hanyalah dekorasi.
Cocytus teringat identitasnya yang sebenarnya dan menyadari betapa bodohnya dia ketika dia mencoba untuk membaca ekspresinya.
Dia adalah Pemakan yang terkenal. Bahkan teman Cocytus, salah satu dari 'Evil Five', Kyouhukou (Lord of Terror) berkata tanpa ragu bahwa 'dia adalah yang paling menakutkan'. Itulah identitas sebenarnya dari Entoma.
Cocytus menyerah mencoba membaca pikiran Entoma melalui wajahnya dan menggunakan gulungan untuk memberi perintah kepada komandan.
----
"Apakah mereka meremehkan kita?"
Zenberu bergumam. Dia tidak bersuara keras, tapi sudah cukup terdengar oleh orang-orang yang sedang mengamati musuh dari atas dinding lumpur.
"Pemanah dan Penunggang mereka masih disimpan untuk cadangan, Aku rasa mereka memang meremehkan kita..."
"Benar sekali, aku kira musuh akan menyerbu kita dalam sekali gebrakan..."
"Melawan zombie, lancar."
Hanya ada 45 hunter yang melawan zombie. Menggunakan taktik pukul dan lari dengan melemparkan bebatuan ke arah mereka, hunter-hunter yang memancing para zombie pelan-pelan menjauh dari para skeleton. lizardmen wanita bergerak pelan ke sayap dari skeleton.
"Bukankah gerakan mereka agak aneh?"
"...Memang benar."
Daripada terpancing, para zombie benar-benar terfokus pada para hunter. Apakah komandan setuju denan ini? Tidak, tidak mungkin komandan apapun akan menyetujui ini, tapi pada kenyataannya, begitulah para zombie itu bergerak. Lalu, apa tujuan dari musuh? Semua yang hadir bingung dengan ini.
"Aku tidak mengerti mengapa mereka bergerak seperti ini."
"Ya, aku setuju dengan Shasuryu."
Tak perduli bagaimana mereka memikirkannya, kelihatannya tidak ada lagi tujuan dari tindakan para zombie.
Zaryusu memikirkan dalam beberapa saat dan membagikan pikirannya kepada yang lain.
"Mungkin tidak ada komandannya?"
"Tidak ada komandan...? Ah, maksudmu undead hanya mengikuti instruksi yang paling pertama yang mereka terima?"
"Ya, benar."
Diantara undead tersebut, tingkat terendah yang terdiri dari para skeleton dan zombie kurang dalam hal kecerdasan, jadi memberikan perintah dalam waktu yang lama adalah cara yang paling efisien untuk menggunakan mereka. Tapi musuh kali ini merasa seakan satu-satunya perintah yang mereka terima adalah menghabisi lizardmen apapun di dekat mereka. Begitulah maksud Zaryusu.
"Berarti bisa dikatakan bahwa musuh kita berpikir mereka bisa menang melawan kita hanya dengan mengandalkan jumlah... Tidak, jangan-jangan pertempuran kali ini hanyalah percobaan untuk melihat seberapa baik undead bertarung tanpa seorang komandan?"
"Mungkin juga begitu."
"Sialan! Lelucon macam apa ini?"
Yang terbakar amarah bukanlah Zenberu, namun Shasuryu. Bahkan Shasuryu tidak bisa menerimanya lagi, lizardmen mempertaruhkan nyawa mereka dalam peperangan ini.
"Tenang Shasuryu, mungkin tidak sesederhana itu."
"Ah, maafkan aku... memiliki posisi yang menguntungkan adalah hal yang bagus."
"Kamu benar kakak, kita harus memanfaatkan kesempatan ini untuk mengikis jumlah musuh."
Kelelahan akibat bertempur sangat berat, tekanan mental sangat besar akibat pertempuran yang kacau. Tanpa tahu apakah musuh akan datang dari depan, belakang, kiri atau kanan, hanya mengayunkan senjatamu di bawah kondisi seperti itu berkali-kali hanya akan menyebabkanmu lebih lelah daripada biasanya.
Tapi undead tidak akan menglami kekalahan dan akan bertarung tanpa istirahat.
Perbedaan antara makhluk hidup dan undead akan menjadi sangat kentara seiring berjalannya waktu.
Waktu adalah musuh bagi lizardmen.
"Cih, aku ingin menuju lapangan juga."
"Bertahanlah, Zenberu."
Jika Zenberu yang mahir bergabung dengan keributan, mereka bisa meratakan para skeleton dalam waktu singkat. Tapi itu artinya membuka kartu as sendiri. Zaryusu dan lima orang lainnya adalah kartu as. Mereka harus menunjukkan diri jika situasinya memanggil untuk itu, tapi sebelum musuh yang terkuat muncul, mereka tidak akan menunjukkan diri.
"Tetapi bukankah ini berarti seperti yang kita duga jika musuh tidak maju?" Zaryusu mengatakannya kepada yang lain. Mereka setuju dengannya, dan Zaryusu bertanya kepada Crusch yang berada di sampingnya: "Bagaimana dengan bagianmu?"
"..Ya, ritualnya berjalan seperti rencana."
Crusch menjawat saat dia melihat ke dalam desa di belakangnya. Sekelompok druid sedang melakukan ritual di dalam desa yang bisa menjadi kartu as lain bagi lizardmen. Biasanya memakan waktu yang panjang, tapi dengan seluruh druid dari lima suku yang bergabung disini, progressnya lebih cepat dan bisa digunakan dalam pertempuran ini.
"...Kersama, benar-benar menakjukan."
"Yeah...itu benar, kita memang berbagi beberapa informasi setelah perang itu... tapi ada banyak hal lain yang ingin aku lakukan setelah perang sekarang ini."
Kepala suku lain sangat setuju sekali dengan pandangan Zaryusu. Mereka berbagi pengetahuan karena peperangan ini, dan menyaksikan dengan mata kepala sendiri pentingnya berkembang bersama-sama sebagai sebuah komunitas. Ada aliansi di masa lalu, tapi ketiga kepala suku yang tidak bertukar pandangan di masa lalu, sekarang menjadi lebih bebas.
Zaryusu tersenyum saat dia melihat kelimanya.
"Apanya yang lucu?"
"Tidak apa, hanya saja meskipun berada dalam situasi seperti ini, aku masih merasa bersyukur."
Crusch langsung mengerti apa yang dipikirkan Zaryusu
"..Aku juga, Zaryusu."
Melihat Crusch yang tersenyum cerah, Zaryusu memicingkan mata seakan dia sedang melihat sesuatu yang terang. Kedua mata mereka dipenuhi kekaguman dan cinta satu sama lain.
Mereka tidak saling menyentuh secara fisik. Itu memang jelas. Lagipula, ada lizardmen yang sedang bertaruh nyawa saat ini di bawah sana. Mereka tidak bisa melakukan seska hati meskipun tahu hal itu. Tapi ekor mereka seperti makhluk yang berdiri sendiri, menggeliat kesana kemari dan kadang saling mengikat.
"Muu.."
"Sebagai kakak, bagaimana rasanya?"
"Mereka sedang berada di dunia mereka sendiri."
"Betapa asyiknya."
"Kesimpulannya... Memang enak menjadi anak muda. Masa dean mereka cerah."
Keempat lizardmen yang lebih tua mengangguk bersamaan saat mereka melihat junior manis mereka.
Tidak mungkin Zaryusu dan Crusch melewatkan itu. Meskipun ekor mereka saling tidak bisa bohong, mereka masih memasang wajah datar.
"Kakak, musuh sedang bergerak."
Shasuryu dan lainnya tersenyum masam saat Zaryusu merubah pandangannya secara tiba-tiba. Mereka melihat ke arah formasi musuh dan melihat skeleton rider mengapit pertempuran di depan mereka sebelum maju.
"Hey ey, apakah mereka akan merangsek ke arah kita?"
"Dengan skeleton rider? Apakah mereka berencana untuk menurunkan moral kami dengan menyerang kita disini?"
"Tidak, mereka mungkin akan mengapit bagian belakang para warrior dan lizardmen pria untuk mengepung mereka."
Tidak baik.