Malam yang cerah bintang bertabur dengan indah bulan penuh nampak bercahaya. Seorang lelaki menatap langit dengan wajah penuh kesedihan.
"sudah 5 bulan semua anak buah ku sudah ku kerahkan.. namun,geanha belum juga di temukan. Bahkan mantan manager nya pun tidak mengetahui keberadaan geanha selepas syuting di new york.. sekarang aku harus bagaimana??" teriak nya dalam hati penuh penyeselan dan kepedihan.
"Sean.. aku dapat informasi soal geanha" ucap farel sambil menghampiri sahabatnya itu
"maafkan aku membuat kalian repot dengan masalahku" ucap sean
"gapapa.. sean aku dapat informasi setelah syuting dari new york geanha terbang ke london.. kita akan segera kerahkan semuanya mencari geanha di london" ucap farel
"baiklah.. terimakasih farel" ucap sean
"yasudah kamu istirahat.. besok kita langsung terbang ke london" ucap farel.
●●●●●
Sementara itu berita pencarian geanha sudah menyebar di seluruh kota london.
"kakak rain.. bukankah wanita dalam berita itu kamu??" tanya reva
"huh.. harus sampai bikin ribut di kota seperti. aku harus perbaiki penampilan ku.." ucapku pada reva " bagaimana jika seperti ini?" tanya ku setelah menggunakan kacamata dan membuat kulit ku lebih cokelat.
"oke oke kakak rain. kami paham.. kamu tidak ingin orang itu menemuimu. maka kami akan menjaga agar tidak ada yang mengetahui keberadaan mu" ucap reva
"mulai besok kakak gak perlu mengkhawatirkan toko. biar aku dan reva yang urus semuanya. kakak diam lah di kamar lakukan hobby melukis kakak..." ucap yuri menyusun strategi
"baiklah.. terimakasih kalian terus menemaniku hingga sampai masa sulit pergerakan ini" ucapku
"kami berterimakasih kepada kakak yang sudah menerima kami dan memberi kami semua kebutuhan" ucap reva
"baiklah.. sekarang kalian istirahatlah" ucapku sambil melangkah menuju kamar
Seminggu telah berlalu, aku terus berdiam diri di kamar dan keluar kamar saat toko sudah tutup.. hari ini tiba tiba sekitar 5 orang lelaki berbadan besar datang ke toko bersama seorang lelaki yang tampan namun dingin.
"permisi siapa pemilik toko ini?" tanya sean
"ahhh pemilik toko sedang melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri" ucap reva
"menurut info yang saya dapat pemilik toko ini bernama Rain??" tanya sean menyelidik
"iya beliau sedang pergi keluar negeri untuk waktu yang lama.. kami hanya karyawan" ucap yuri
"bbbuggghhh" suara kanvas lukis ku jatuh dan menimbulkan kegaduhan.
"siapa di dalam sana?? bukankah karyawan hanya 2 orang?" tanya sean penasaran sambil menghampiri pintu kamarku
"aahhh itu bukan apa apa.. tidak perlu masuk kedalam" ucap reva gugup
"cepat buka pintu ini.. atau kalian akan berurusan dengan polisi" ucap sean mengancam
"baiklah baiklah.. jangan buat dia yang di dalam terganggu. dia memiliki tempramen yang buruk" ucap yuri sambil membuka pintu kamarku.
Seorang wanita hamil sedang duduk di kursi berhadapan dengan kanvas lukis. wanita itu mengarahkan wajahnya ke arah suara pintu.
"adik apakah dia suamiku?? kamu sudah menemukannya?" teriak wanita di dalam kamar tersebut.
"aahhh kakak dia bukan suami mu. dia hanya pengunjung toko yang mencari nyonya" ucap yuri mencoba menenangkan wanita itu
"tidak.. dia itu suamiku. lihat sayang sekarang aku sedang mengandung anak kita" teriak wanita itu memeluk sean
"lepaskan" teriak sean kesal
"kakak ayo kita melukis lagi. setelah nyonya kembali kamu harus menunjukkan lukisan ini pada nyonya agar dia senang" ucap reva menarik wanita itu kembali ke kursinya dan yuri langsung menutup pintu itu kembali.
"siapa wanita itu?" tanya sean
"itu kakak kami. dia mengalami gangguan kejiwaan sejak mengetahui suaminya selingkuh bersama sahabatnya saat dia sedang mengandung..." ucap yuri terus menjelaskan
"aahhh baiklah.. mohon maaf sudah mengganggu pekerjaan anda.. saya permisi" ucap sean sambil melangkah pergi, sean belum sampai pada pintu keluar sebuah suara terdengar dari belakang.
"tunggu" teriak reva
"ada apa lagi nona?" tanya sean
"ini bunga untuk mu" ucap reva sambil memberikan satu bucket bunga dafodil kepada sean. membuat sean terkejut.
"ah jangan salah paham. bunga dafodil ini melambangkan ucapan maaf dan berharap bisa memulai semua dari awal. berikanlah kepada orang yang sudah kau sakiti" ucap reva
"ahhh terimakasih nona.. tapi sepertinya orang itu tak akan menerima maaf saya" ucap sean sambil melangkah pergi tanpa menoleh ke belakang. Sementara di belakang nya seorang wanita menatap lekat punggung lelaki itu. lelaki yang selalu dia cintai.
"maafkan aku sean.. aku belum ingin bertemu denganmu. rasa sakit ini belum hilang sampai sekarang. beri aku waktu agar aku mampu melupakan rasa sakit ini" ucapku dalam hati sambil menatap kepergiannya.