webnovel

Malam Di Langit Kota Glory!

Kemudian Nie Li merasa bahwa pemuda di depan Xiao Ning'er itu tidak asing, sepertinya ia pernah melihat sebelumnya.

"oh, sepertinya itu dia, orang yang menanyakan arah kediaman Tuan Kota Ye Zong siang tadi" Saut Nie Li. Tapi tiba tiba ia merasa bahwa Pemuda itu melihat kearah nya.

"hmm?,. tidak mungkin, apakah dia merasakan keberadaan ku, tapi aku sudah menghilangkan aura jiwa ku." Gumam Nie Li.

Tapi apa yang membuatnya lebih terkejut adalah bahwa pemuda itu mulai berbicara kepadanya.

"yo, bocah, apakah kau sudah puas menguping??" saut Ryu dengan Senyum terpampang di wajahnya saat melihat kearah Nie Li.

"Yah.!! Hahaha. Sebenarnya aku hanya kebetulan saja lewat, aku tidak sengaja menguping." Balas Nie Li saat ia keluar dari balik pohon.

Melihat sosok Nie Li, Xiao Ning'er mengerutkan keningnya, ia masih ingat bahwa Nie Li adalah orang yang membuat taruhan dengan guru Shen Xiu.

Pada saat ini Xiao Ning'er merasa bahwa Nie Li adalah pemuda nakal yang sedang mencari perhatian.

"yo, teman sekelas Ning'er! Halo senior!" sapa Nie Li saat ia berjalan semakin dekat dengan Ryu dan Xiao Ning'er.

"Hmm," Xiao Ning'er mendengus kepada Nie Li.

"oh, bukankah kau orang yang membantu ku menunjukkan arah kediamman Tuan Kota siang tadi?" seru Ryu pura pura terkejut saat melihat wajah akrab Nie Li.

"Mn, memang benar senior" jawab Nie Li dengan Senyum. " terima kasih untuk Busur nya, itu sangat membantu kami" lanjut Nie Li.

Awalnya Nie Li sangat terkejut saat mencoba Busur yang di berikan oleh Ryu, begitu digunakan, ternyata busur memiliki kelenturan yang sangat ajaib, tidak hanya itu, keakuratan bidikan busur ternyata sangat tepat, sepertinya busur itu berada di peringkat tinggi dari pada artefak yang di jual di pasaran dan mungkin juga bahkan di toko senjata terkenal di Kota Glory, dan dengan busur itu Nie Li dan rombongan nya mendapatkan hasil panen yang luarbiasa.

"mn, baik." Balas Ryu. "apa yang sedang kau lakukan di malam hari di tempat seperti ini,. Hmm, apakah kau sedang berburu?" tanya Ryu saat berpura pura ingin tau.

"Mn, kata senior sangat tepat, memang saya dan teman teman saya memang sedang berburu di hutan pelatihan ini, kami saat ini membutuhkan dana untuk sesuatu." Jawab Nie Li tanpa mencoba menutup nutupi kegiatan mereka, Nie Li percaya bahwa pemuda di depannya tidak akan membocorkan masalah ini kepada petugas yang ada di Akademi, karena pemuda ini masih tidak tau peraturan di sini.

"oh, semoga usaha kalian dapat sukses" balas Ryu.

"Ning'er apa yang kau lakukan di malam hari seperti ini?. dan bagaimana bisa kekuatan Jiwa mu lebih kuat dari siang tadi.?" tanya Nie Li.

Ia cukup terkejut saat merasakan kekuatan Jiwa Xiao Ning'er di sekitarnya.

"Hhmm, bukan urusan mu!" Xiao Ning'er mendengus saat menjawab Nie Li.

"yah, haha" Nie Li hanya menggaruk kepala nya saat mendengar jawaban Xiao Ning'er. Masih dingin seperti biasanya. Ryu disisi lain merasa canggung saat melihat sikap Xiao Ning'er kepada Nie Li.

"yah, Senior, jika tidak ada apa apa lagi, maka aku akan kembali ke tempat teman teman ku berada." Saut Nie Li

"oh, baiklah, hati hati" balas Ryu.

"bye Ning'er!" seru Nie Li. "Hm!" Tapi Xiao Ning'er hanya mengangkat sudut bibir nya saat melihat Nie Li pergi.

Melihat bulan terang yang menggantung tinggi, Ryu merasa bahwa ini sudah sangat larut bagi seorang gadis seperti Xiao Ning'er, jadi Ryu dengan tulus bertanya kepada Xiao Ning'er untuk mengantarnya pulang.

"Ning'er, sudah malam semakin larut, udara akan semakin dingin, dan tidak baik untuk gadis seperti mu, ayo, biar aku antar pulang," sambut Ryu, saat ia merilis pedang terbangnya dan membuat pedangnya sedikit lebih besar, kemudian Ryu pun naik diatas pedang.

Melihat pedang terbang Ryu, perasaan Xiao Ning'er cukup rumit, ' harus kah aku ikut?' gumamnya.

"ayo Ning'er, pemandangan dari atas sangat indah" lanjut Ryu saat ia mengulurkan tangannya kepada Xiao Ning'er

Merasakan sikap tulus dan peduli Ryu, Xiao Ning'er akhirnya luluh, dan ia pun kemudian mengambil tangan Ryu dan ikut menaiki pedang terbang.

Saat Xiao Ning'er menaiki pedang terbang, sebenarnyya ia sedikit gugup, walau pun pedang itu cukup untuk dua orang, tapi bagai mana dengan pegangannya, kaki Xiao Ning'er sedikit menggeser dan menyesuaikan posisinya agar tidak mudah terjatuh.

Saat melihat Xiao Ning'er naik pedang terbang, Ryu perlahan lahan membuat pedang melayang dengan santai, saat mereka berdua semakin tinggi di langit, Xiao Ning'er tanpa sadar sudah memeluk tubuh Ryu dari belakang.

"Hmmn, apakah kau takut ketinggian Ning'er??" melihat Xiao Ning'er memeluk nya, Ryu bertanya dengan senyum licik.

"tidak!, aku tidak. Hanya saja aku belum terbiasa untuk terbang seperti ini." saut Xiao Ning'er. " ini membuat ku sangat gugup dan gembira. Aku belu pernah melihat Kota Glory dari ketinggian seperti ini. sangat Indah!" lanjutnya.

"oh, benarkah. Sebenarnya kau akan sering melihat Kota Glory seperti ini di saat kultivasi mu sudah berada di peringkat Legenda, ini sangat mudah untuk terbang. Apakah kau ingin melihat aku terbang Ning'er?" seru Ryu sambil menggoda Xiao Ning'er, saat ia mencoba melepaskan diri dari pelukan Xiao Ning'er.

"eh,!. Tidak tidak, jangan lepaskan aku. Aku takut terbang sendirian." Balas Ning'er.

"oh benarkah, maka aku akan membiarkan mu memelukku sampai kau puas,.. Ahh! Ahh! Jangan mencubit" saut Ryu saat ia tiba tiba merasakan pedas di pinggangnya.

Dengan wajah memerah, Xiao Ning'er berkata " berhenti menggodaku, dasar! Atau aku akan mencubitmu selamanya"

"haha, tidak, tidak akan," balas Ryu, dengan senyum canggung.

Di perjalanan Ryu dan Xiao Ning'er menjadi semakin akrab, kadang kadang akan terdengar tawa manis Xiao Ning'er di indahnya malam.

===============================================

Beberapa menit kemudian, Ryu dan Xiao Ning'er akhir nya sampai di halaman utama kediaman keluarga Naga Bersayap. Kebetulan bahwa tidak ada penjaga yang menjaga daerah itu, sehingga Ryu dengan tenang menurunkan Xiao Ning'er.

Turun dari pedang terbang, Xiao Ning'er tersenyum dan berkata " terima kasih saudara Ryu untuk semua nya, Ning'er sangat bahagia." Setelah berhubungan dengan Ryu, entah kenapa Xiao Ning'er memiliki perasaan yang campur aduk, perasaan yang membuatnya merasa selalu senang.

"Mn, tidak masalah, aku juga mengalami hal yang sama." Saut Ryu. " oh ya, jangan lupa untuk berkunjung ke tempat ku," lanjut Ryu.

Dalam perjalanan mereka ke rumah Xiao Ning'er, Ryu juga telah memperlihatkan kediamannya kepada Xiao Ning'er, jadi saat Xiao Ning'er ingin melihat Ryu, ia akan tau kemana untuk menjumpai Ryu.

"selamat malam Saudara Ryu" seru Xiao Ning'er.

"malam Ning'er" balas Ryu. Melihat sosok Xiao Ning'er memasuki kediaman Naga Bersayap, Ryu segera melayang tinggi di langit dengan pedang terbangnya, dan segera kembali ke rumahnya.

Creation is hard, cheer me up!

Chand_Ryucreators' thoughts
Next chapter