webnovel

BAB 24

Aku berjalan keluar dengan membawa sebuah koper dan banyak barang lainnya. Semua barang-barang milikku kubawa kerumah Bang Ilyas.

Aku sempat berpikir jika semua barang milikku kubawa kerumah Bang Ilyas apa muat?.

"Bang Ilyas!!!" teriakku saat melihat Bang Ilyas keluar dari rumahnya.

Bang Ilyas melihat kearah ku."Ada apa??" tanyanya dengan nada sedikit keras.

Aku mengangkat tangan kananku yang memegang sebuah tas jinjing dan tangan kiri ku yang memegang sebuah koper.

"Bantuin!!"

Bang Ilyas berjalan kecil kearah ku sambil menutup wajahnya dengan tangannya untuk menghindari sinar matahari yang menerangi wajahnya.

Dia mendekatiku dan mengulurkan tangannya mengambil tas jinjing dan koper yang kupegang.

"ehh nak Ilyas! nak Ilyas sama nak Ayisa udah pulang?!'

Sekumpulan ibu-ibu kompleks sontak berdatangan kearah kami dan berhasil membuatku merasa risih dengan kedatangan mereka.

Bang Ilyas menanggapi mereka dengan tersenyum sedangkan aku menunduk mencoba menetralkan suasana hatiku yang rasanya terdapat sedikit emosi.

"eh mau kemana nih?? kok pake bawa koper sama tas? mau kemana?"

Aku dengan sontak menaikkan pandanganku menatap mereka dengan tatapan terkejut.

Aku harus jawab apa? Apa aku harus bilang kalau aku mau pindah kerumah Bang Ilyas? mereka pasti akan bertanya! kenapa?.

Aku melirik kearah Bang Ilyas yang juga menatapku sambil tersenyum manis."Ayisa mau pindah kerumah saya Bu!" jawab Bang Ilyas.

Sontak jawabannya itu membuatku sedikit kesal, aku kembali merasakan emosiku yang akan meledak.

"what! buat apa?? Ayisa kan punya rumah??!"

Kembali Bang Ilyas melontarkan senyum manisnya."nggak apa-apa kali Bu! Dia kan sepupu saya! Sama seperti adik saya sendiri! jadi nggak apa-apakan!!"

Jantungku kembali membaik setelah sedari tadi berdetak kencang karena ucapan Bang Ilyas, Sempat aku berpikir bahwa Bang Ilyas mau mengatakan bahwa kami telah menikah.

Tapi untung saja dia memanfaatkan status Keluarga, bahwa aku adalah sepupunya jadi tak ada masalah jika tinggal dirumahnya.

Ibu-ibu itu sontak tersenyum saat Bang Ilyas kembali melontarkan senyum manisnya..

"yaudah! udah jelaskan ibu-ibu! kita permisi! Assalamualaikum!" ucapku dengan nada sedikit tinggi.

"waalaikumsalam" jawab mereka hampir bersamaan.

Aku dan Bang Ilyas berjalan meninggalkan ibu-ibu kompleks itu yang masih bergerumuh menatap kami.

***

Kami memasuki rumah dan disambut hangat oleh Bunda Yuni dan Om Irham.

Terlihat Bang Ilyas telah menaiki anak tangga menuju ke kamarnya.

Aku tersenyum kecil pada mertuaku."Bun aku ke Bang Ilyas d-dulu!" ucapku sedikit terbata.

Bunda Yuni menggapai kedua pipiku dengan tangannya yang halus dia menatapku seolah tak percaya bahwa yang tadinya aku hanyalah keponakan kini menjadi menantunya.

Dia tersenyum manis."Ilyas milikmu!!" ucapnya kemudian memelukku.

Aku melepaskan pelukannya dan menatap heran."Maksud Bunda apa?" jawabku dengan nada sendu.

Dia menggelengkan kepalanya sembari tersenyum manis."Nggak! udah sana Ilyas pasti menunggu kamu!" ucapnya.

Aku membalas senyumnya dan berjalan kecil menaiki anak tangga.

***

Dengan pelan aku membuka pintu dan memasuki kamar Bang Ilyas dan ku melihat dia mengeluarkan beberapa pakaiannya dari lemari.

Dia melirik kearah ku."Barang-barang kamu di masukin ke sini aja!" ucapnya.

"iya Bang!"

Aku menatap setiap sisi kamarnya yang ternyata sudah hampir 7thn tak pernah berubah dari warna cat dindingnya kombinasi Biru muda dan sedikit warna pink Salem.

"Ayi!!"

Panggilan itu membuatku sedikit kaget.

"iya Bang!"

Aku berjalan kecil untuk membereskan pakaianku memasukkannya kedalam lemari Bang Ilyas.

"Sekarang apapun milik Abang! Itu juga milik Ayi!" ucap Bang ilyas.

Mendengar hal itu aku sungguh tak percaya bahwa aku kini bukan lagi seorang anak kecil yang masih merengek minta permen pada orang tua.

Sekarang aku sudah menjadi seorang istri yang terikat hubungan dengan seorang pria yang dulunya hanya seorang pria biasa bagiku, dan dia sekarang bukan lagi pria biasa melainkan seorang imam yang dikirim Allah untuk aku miliki.

YANG KANGEN SAMA ILYAS DAN AYISA MANA NIH?? UDAH DI UP KHUSUS BUAT AYILYAS LOVES πŸ˜ŠπŸ˜‚πŸ˜‚

Syukron KatsiranπŸ™

Jazakilla Khair 😊

Next chapter