seketika elis membeku,dengan pasti ia berjalan gontai kearah komandan itu,tangannya yang mulai kedinginan mengingat ia hanya memakai kaos di tengah badai salju itu menarik kerah baju komandan itu,tatapannya yang membara membuat ia mendadak menjadi pusat perhatian.
"ayah ku!"ujarnya sendu dengan menundukkan wajahnya,tatapannya kosong menatap sendal birunya.
"ayah ku!dia baik baik saja kan?"ujarnya tersenyum,mencoba menguatkan hati,komandan itu menatap elis sedih.
"kita usaha yang terbaik" sontak kata kata itu membuat elis naik darah.
"usaha!kau bilang usaha!bgst!"teriaknya,dengan cepat iyah berjalan ke arah rumah kecil tadi,dengan tergesah gesah di pakainya pakaian anti peluru,tak lupa mantel tebal yang di balik mantel itu telah berisi peluru mematikan yang tak hanya berpengaruh untuk manusia namun juga si mata merah,tak lupa katana merah itu di bawanya,saat keluar sontak ia kembali menjadi perhatian orang orang.
"berhenti elis!mau kemana kamu!"ujar komandan alex.
"menjemput ayahku"ujar elis dingin.
"kau tak tau apa yang kau hadapi"ujar alex.
duar!!
sebuah peluru itu membuat semua orang terdiam melihat perlakuan dari gadis yang menjadi pembunuh bayaran itu,peluru itu telah membuat segores kecil di pipi sang komandan.
"kau tak berhak mengaturku!"ujar elis dan berjalan ke arah mobil salju itu,dengan mata hitam pekatnya ia mulai memasuki daerah pegunungan itu.
_____________
seorang gadis turun dari mobil saljunya ketika melihat seorang mayat yang hampir terkubur salju dengan keadaan pucat,gigi nya mengerutuk ketika melihat hal itu.
"aku akan membunuh kalian!"ujarnya penuh emosi,tangannya mulai mengambil telpon lipatnya,salah satu produk yang ia buat bersama ayahnya,tangannya mulai mengetik sebuah pesan ke komandan alex.
"AKU MENEMUKAN KORBAN DI BAWAH POHON PINUS 200M SESUDAH PINTU MASUK,DATANG JIKA KAU PEDULI!" segera ia meletakkan kembali telponnya ketika mendengar suara dari arah barat tempatnya berdiri,tangannya mulai mengambil senapan untuk berjaga jaga,dengan langkah pasti ia berjalan menuju sumber suara itu.
mata nya membulat sempurna ketika melihat sesuatu berbentuk manusia yang tengah menancapkan taringnya di leher seorang pendaki,
segera di mengarahkannya senapan itu tepat di kepala iblis menjijikan itu,
duar!
iblis itu terjatuh menggelinding ke bawah,sesegera mungkin ia mendekati korban itu,namun terlambat
"terlambat!"ujarnya
" akh!!!!" suara teriakan membuatnya bergerak cepat ke arah utara,dengan susah payah itu berlari kesumber suara.
pemandangan mengerikan membuatnya membeku sejenak,di depannya,larat! di lihat 10 iblis itu mulai menyerang manusia pemburunya,salah satu di antara nya adalah orang yang sangat di sayanginya.
"akhhh"teriak orang itu ketika iblis itu mulai mencakar kaki ayahnya,yah,orang itu ayahnya.
"ayahhh!"teriaknya dan sukses menembakkan pelurunya tepat di kepala iblis itu,ayahnya yang melihat hal itu segera menoleh ke arah anaknya,
"elis"ujarnya kaget,apa yang di lakukan anaknya di sini!.
elis segera berlari ke tempat ayahnya,namun bukan pelukan yang di dapat nya melainkan tamparan kuar yang membuat gadis itu tersungkur.
"apa yang kamu lakukan di sini!"
"menolong ayah!apa lagi?!"ujarnya memegang pipinya.
"disini berbahaya"bentak ayahnya.
"aku tau,aku tau itu! ayah pun tau itu lantas mengapa ayah masih di sini! ayah slalu berkata tak ingin kehilangan ku,namun ayah tak pernah berfikir apa yang akan aku lakukan jika aku kehilanhan ayah! aku gk bisa!!!!" bentak Elis membuang semua unek unek yang sedari dulu ia rasakan, air mata nya mengalir,namun dengan cepat ia menghapusnya
"sudahlah ayah, sekarang bukan waktunya berbicara"ujar elis bangkit dan menembak iblis yang hampir penerkam ayahnya.edward membeku sejenak dan akhirnya tersenyum.
" maafkan ayah sayang,ayah sayang sama kamu"
"aku juga yah" elis tersenyum dan segera mencabut katananya,matanya berubah hitam pekatnya kini berubah menjadi Semerah darah dan menjadi liar,entah dari mana kekuatan besar muncul secara mendadak, gerakannya sangat cepat sehingga semua iblis itu berhasil di kalahkan dengan sangat mudah.
semua melongo ketika melihat berserakan badan badan yang terpisah dari kepalanya,tak ada darah di mayat itu,wajar karna mereka memang iblis.
Elis kembali menyimpan katananya dan warna matanya kembali berubah menjadi hitam.
semua berteriak senang,namun hal itu berubah ketika 20 iblis itu mulai mengepung elis dan teman teman ayahnya,20 iblis itu di pimpin oleh seorang yang pakaiannya sangat berbeda dari yang lain,pakaian yang sangat elegan,warna merah itu sangat cocok di kulit pucat wanita itu.
"berani beraninya kalian membunuh anak anak ku!" bentak wanita itu.
dengan cepat wanita itu berlari ke arah edward,kukunya yang panjang dan tajam sukses membuat lubang di perut edward, semua membeku termasuk elis, tak berhenti di situ,20 iblis itu berhasil membunuh semua secepat kilat, dan hanya meninggalkan elis yang masih membeku,ia masih mencoba berfikir apa yang terjadi,dengan sangat jelas ia mengingat keadaan beberapa waktu yang lalu,ia masih bisa mengingat bagaimana wajah ayahnya saat tadi tersenyum padanya.
melihat bermtapa frustasinya Elis saat ini lantas membuat wanita itu tertawa keras ,ia sengaja menyisakan elis karna ia tau elis yang membunuh anak anak nya. ia tak terima,ia ingin Elis juga merasakan kehilangan seperti apa yang ia rasakan
"ayahhh!!"teriaknya dan berlari ke arah ayahnya.
"jangan pergi yah"ujarnya sambil menangis.
"maafin ayah yang gk bisa menjaga kamu sayang"ujar edward sambil batuk berdarah. senyum tulus masih terukir di wajah kekar itu.
"jangan bicara kayak gitu yah"ujar elis
"di rumah kita,pergi lah ke atas atap,cari sebuah kotak berwarna merah,kamu akan mengetahui segalanya,dan simpan kunci ini"ujar edward sebelum memberikan sebuah kunci ke elis,darah segar yang sedari tadi keluar membuat salju suci berubah menjadi saksi bisu saat gadis itu kehilangan segalanya.
"aku akan membunuh mu!aku akan membunuh kalian"ujar elis.
suara tawa kembali keluar dari wanita itu.
"sudah selesai dramanya!"ujar wanita itu dan mendekati elis,matanya yang merah membuat elis mendadak merasa jijik.
sedetik kemudian wanita itu mulai kembali ke depan anak anaknya.
susah payah Elis berdiri,tangannya yang membeku lantas menggenggam katana nya bersiap untuk menyerang.
"masih niat melawan gadis kecil"ujar wanita itu. "hahahaha" tawa wanita itu.
namun hal aneh terjadi mendadak salju yang sedari tadi turun menjadi kaku.salju itu mulai berubah menjadi berkilau layaknya jarum yang sangat tajam.
"ap-apa yang kamu lakukan"teriak wanita itu mulai panik,elis menyeringai mengerikan.
"apa lagi? mem-bu-nuh ka-li-an
v-a-m-p-i-r mem-ji-jik-kan"ujar elis penuh penekanan.
"berani nya kam_" ucapan wanita itu berhenti ketika ribuan jarum salju menusuk area leher semua vampir tadi, hal itu membuat semua kepala dari iblis itu terlepas dari badannya. mendadak suasana menjadi sunyi,hanya suara badai salju yang kembali normal,elis mulau kehilangan kesadarannya dan jatuh menggelinding turun ke bawah,hal itu membuatnya berulang kali terbentur bebatuan yang tertutupin salju,hingga ia berhenti namun posisi tak menguntungkan yang ia dapat,badannya tertutupi salju.
flash back off.
gadis itu tersenyum miris mengingat nasibnya, 'aku akan mati' batinnya.
"ayah,sepertinya aku akan menyusulmu"ujarnya serak. sedetik kemudian semua tampak menghitam,namun sebelum semua nya hilang,ia dapat melihat sepatu mengkilat yang berjalan kearahnya,setelah itu "gelap"
bersambung