webnovel

Hari Pengungkapan

Sudah satu minggu berlalu, sejak kencan palsu itu berakhir. Namun entah mengapa, Kazuya justru kembali menyewa jasa milik Mizuhara Chizuru, saat ini Kazuya sedang menunggu di tempat janjian mereka seminggu yang lalu.

"Ah, Kazuya, apa aku membuatmu menunggu?", Suara itu terdengar dari jarak beberapa meter dari Kazuya dan mulai menghampirinya,

"Maaf ya, aku memerlukan waktu untuk menata rambutku."

Ya, gadis itu tidak lain dan tidak bukan adalah Mizuhara Chizuru yang baru saja datang dengan gaya baru pada rambutnya. Namun Kazuya tidak berkata sepatah katapun tentang sedikit perubahan yang dilakukan Chizuru.

Tetapi hal itu tidak membuat Chizuru menyerah begitu saja. "Aku sebenarnya sedikit cemas kalau kamu tampak tidak senang denganku waktu itu...",

"Bagaimana menurutmu?", Chizuru sedikit menyerongkan pandangannya dan tangannya menunjuk ke arah rambutnya.

"T-tidak juga... I-itu tidak buruk....", Ucap Kazuya dengan wajah yang sedikit di palingkan.

"Sungguh?, Kalau begitu baguslah", Chizuru kembali tersenyum karena akhirnya ia bisa membuat Kazuya kembali berbicara.

"Sial, dia terlalu manis!!", Ucap Kazuya di dalam hati.

■■■

Saat ini mereka sudah duduk di kafe tempat transaksi mereka Minggu lalu. Dan kali ini juga, Kazuya memberikan 5000 yen kepada Chizuru sebagai upahnya.

"Baiklah, terima kasih banyak!!", Chizuru menerima uang itu dengan senyuman yang sangat bahagia.

"Kau tau... bukankah ini semua sedikit sia-sia?",

Ucapan Kazuya yang sedikit tiba-tiba itu, membuat Chizuru cukup terkejut.

Seperti tidak memerhatikan keterkejutan Chizuru, Kazuya kembali melanjutkan argumennya.

"Melakukan hal ini dengan orang yang tidak kau suka..."

"Pergi kencan dengan mereka dan mendapatkan bayaran dari itu..."

"Apa kamu tidak merasa terganggu sama sekali?", Kazuya menatap Chizuru dengan tatapan kasihan.

Namun, semua kata-kata Kazuya hanya di anggap angin yang berlalu oleh Chizuru, dan ia tersenyum dengan santainya lalu menjawab,"Tidak!, Karena aku menyukai pekerjaan ini"

"Dan juga, karena aku bisa bertemu dengan orang sepertimu"

Kazuya hanya bisa terdiam setelah mendengar jawaban yang penuh percaya diri dari Chizuru.

"Oiya, aku juga sudah mengumpulkan info tentang ikan sebelum datang kesini. Jadi ayo kita berangkat!"

Mau tidak mau, Kazuya hanya bisa menuruti permintaan Chizuru sebagai pacar sewaan-nya, dan mulai berjalan menuju aquarium besar.

Namun. Ditengah perjalanan, Chizuru mengajak Kazuya untuk mampir ke toko baju dulu, karena saat ini Kazuya masih menggunakan pakaian yang sama seperti minggu lalu.

Di saat mereka menyerahkan beberapa pakaian pada kasir, Chizuru mengambil dasi dan mengenakannya pada Kazuya,

"Apa bisa pasangan suami-istri membeli semua ini dalam satu tas?"

"Eh?", Perkataan Chizuru itu membuat Kazuya dan penjaga terkejut.

"Ah, tidak, kau tidak bisa memanggil kita sebagai pasangan suami-istri", jelas Kazuya agar penjaga kasir tidak curiga.

Dengan cepatnya Chizuru juga membenahi perkataannya sambil memeluk lengan kiri Kazuya, "Kita sepasang kekasih!". Mendengar itu, penjaga kasir sedikit lega dan tersenyum.

Saat mendengar perkataan Chizuru, Kazuya pun sedikit menunduk dan memasang senyuman yang di paksakan.

"Bukan keduanya kan?!"

"Eh?", Chizuru terlihat cemas saat ini.

Kazuya melirik ke arah Chizuru dengan lirikan yang tajam, "Kita ini hanya orang asing... Kasarnya 'sih seperti itu."

Chizuru menatap Kazuya dengan tatapan yang sedikit kecewa. Hal itupun membuat penjaga kasir kebingungan tentang apa yang terjadi pada kedua pelanggannya itu.

Chizuru menghela nafasnya, "begitulah... kita akan memanggil terserah apa yang kau inginkan....", Chizuru kembali tersenyum.

Lagi-lagi Kazuya tidak bisa berkata sepatah katapun setelah melihat dan mendengar jawaban Chizuru.

■■■

"Kazuya, lihat! Lihat! Itu Neon Tetra!"

"Cantiknya!♡", Chizuru berjalan mendekati ikan-ikan yang berada di balik kaca itu.

"Ah, iya....", Kazuya melihat ke arah yang di maksud Chizuru.

"Dan dari apa yang ku baca, mereka itu sangat pemalu. Sepanjang hidup mereka hidup di dasar laut", ucap Chizuru dengan tatapan yang masih terpaku pada ikan-ikan di depannya.

Kazuya sedikit terkejut, lalu bergumam di dalam hati, "pada catatan lain, tampaknya dia bersungguh-sungguh sampai sekarang"

"Dia sudah mengumpulkan banyak informasi sebelum datang kemari..."

"Semua itu dia lakukan hanya untuk hari ini... yang benar saja...."

Kazuya kembali mengeluarkan senyuman sinisnya sambil berjalan mendekati Chizuru, "cukup"

"Bukankah sudah cukup?!", Lanjut Kazuya. "Eh.", Chizuru menatap ke arah Kazuya.

"Apa untungnya melakukan semua ini?!!. Apa karena kau seorang profesional?"

Orang-orang yang berada di tempat itu mulai menatap ke arah mereka sambil berbisik-bisik.

"Tu-tunggu Kazuya!" , "Kenapa kamu tiba-tiba begini!?", Chizuru sangat panik  dan gelagapan untuk menghadapi orang-orang yang berada di sekitarnya.

Tetapi Kazuya tidak menghiraukan Chizuru dan melanjutkan perkataannya, "kenapa kamu berupaya sangat berlebihan??!, Bukannya ini hubungan satu hari saja?!"

"S-sini ikut aku....", Chizuru menarik tangan Kazuya sambil berlari

Di saat mereka terus berlari dari keramaian itu, Kazuya terlihat sedikit lega,

"Mungkin aku terlihat seperti pecundang, tapi akhirnya... aku bisa mengatakan apa yang ingin kukatakan!"

"Meskipun aku selalu melakukan yang terbaik, mereka tidak pernah ingin membalas usahaku sama sekali!!?", Senyuman Maki terlintas begitu saja di benak Kazuya.

Akhirnya mereka menemukan tempat yang sepi dan berhenti di toilet laki-laki itu.

"Haaa- haaa—", Chizuru sangat kelelahan setelah berlari cukup lama sejak tadi.

Ekspresi Chizuru yang biasanya terlihat bersemangat dan manis itu kini berbalik 180 derajat saat menatap Kazuya kali ini.

"Hey, kau cukup berani ya?...", Chizuru berjalan mendekati Kazuya.

Ia meletakan jari telunjuknya tepat di bawah dagu Kazuya dengan tubuh sedikit di bungkukkan,

"Apa yang sudah kamu pikirkan?!, Apa kamu BODOH!!?",

Suara Chizuru yang sangat keras itu membuat Kazuya terkejut dan takut.

"Eh?", Keringat dingin membanjiri wajah Kazuya.

"Apa maksudnya 'orang asing' ?"

"Aku hanyalah pacar sewaanmu!!, Bukankah itu kesepakatan kita?!!, Guratan-guratan tercetak jelas di kepala Chizuru.

"Bukankah kamu membayarku untuk itu!!?, Bukankah kamu sudah membaca peraturan yang tersedia?!", Chizuru terus memojokkan Kazuya.

"Iya, maafkan aku....", Suara Kazuya terdengar sangat pelan di banding suara Chizuru saat ini.

"Dan apa-apaan ini review Minggu lalu?!, Satu bintang?!!"

"Asal kau tahu, sampai sekarang ratingku itu 5. Dan gara-gara kau, rating itu berkurang menjadi 4,7. Kembalikan ratingku sekarang juga!!"

Chizuru mendorong Kazuya hingga tubuhnya terbentur tembok.

"Aku tidak pernah bekerja sekeras ini sebelumnya. Aku bahkan sampai membeli buku tentang ikan, yang aku sendiri tidak peduli tentang itu!!"

"Jika kau hanya ingin mengacaukan pekerjaanku, bisakah kau melakukan itu pada orang lain?!"

Kazuya yang terus terpojokki hanya bisa berbicara dalam hatinya saja,

"Jadi... ini adalah sifat aslinya... Mizuhara Chizuru?!"

"Ahhh ini yang terburuk, aku pasti akan mendapatkan review satu bintang lagi", Chizuru kembali ke mode tenangnya.

Chizuru sedikit menjauh dari hadapan Kazuya, "Kau berhasil mengacaukan pekerjaanku. Selamat!"

"Jadi, apa yang kau inginkan sekarang?. Jika ingin lanjut, mari kita lanjutkan", sambung Chizuru sambil merapihkan rambutnya.

Baru saja Kazuya ingin menjawab, tiba-tiba handphone yang berada di saku celananya berdering, iapun segera membelakangi Chizuru dan mengangkat telepon itu.

"Ah, halo?"

"Eh, tidak mungkin!"

"Yang benar saja!!"

Chizuru sedikit penasaran, sebenarnya siapa yang sedang menelpon Kazuya.

"H-hey!", Chizuru sedikit kesal karena pertanyaannya belum di jawab.

Kazuya tidak merespon panggilan Chizuru dan masih mendengarkan ucapan seseorang di teleponnya.

"Baik, aku mengerti... kalau begitu aku segera kesana", Kazuya menutup panggilan teleponnya.

Setelah menutup telepon itu, Kazuya berusaha menatap ke arah Chizuru walau rasa takut yang tadi masih memenuhi jiwa dan perasaannya.

"Nenekku... masuk rumah sakit...."

"HAAA?!!", Chizuru sedikit terkejut mendengar itu.

"Aku harus pergi!, Maaf", Kazuya langsung berlari meninggalkan Chizuru.

Reflek Chizuru ikut berlari mengejar Kazuya, "h-hey, sisa waktunya masih berjalan!!!"

Thanks for reading ^_^

Next chapter