webnovel

Gadis Gila

CKRIIIIIITTT.

Sekali lagi mobil di hentikan secara mendadak, gadis itu bahkan hampir terlempar ke depan saat Riko menginjak rem secara mendadak.

Sedangkan untuk Demian, ekspresinya terlihat semakin jelek setiap detiknya.

"No..nona.. Apa anda tidak mengingat siapa diri anda sendiri? Apakah nona tidak mengingat rumah nona sendiri?" tanya Riko panik.

"Jadi kalian tidak mengenalku? Lalu mengapa aku bisa berada di dalam mobil kalian?" bukannya menjawab, gadis itu malah balik bertanya.

"Atau jangan-jangan kalian adalah penculik?" ucap gadis itu dengan ekspresi ketakutan.

Riko : "....."

Demian : "....." Demian yang mendapat tuduhan tak beralasan itu menjadi hilang kendali dan meraung marah.

"Apa maksudmu dengan penculik? bagian mana dari wajahku ini yang seperti penculik ha!!" ucap Demian geram. Seumur hidupnya baru kali ini seseorang menyebutnya sebagai seorang penculik, apakah dia memiliki wajah seorang pengemis, hingga untuk mendapatkan uang dia harus menculik seseorang? pikir Demian.

Mendengar raungan marah dari pria di depan, membuat tubuh gadis itu bergetar seolah-olah dia menjadi semakin takut.

"Keluarkan aku... Keluarkan aku dari sini sekarang?" gadis itu mulai berontak, dia berteriak hingga membuat kuping Demian dan Riko seakan mau pecah.

"Te..tenanglah nona, ka..kami bukan orang jahat! Bukankah aku sudah mengatakan bahwa kami tidak sengaja menabrakmu beberapa saat yang lalu!" jelas Riko, dia mencoba menenangkan gadis yang mulai kehilangan kendali itu.

"Pembohong! Kalian pikir bisa membohongiku? Kalian pasti memiliki niat buruk terhadap diriku! Oh siapa pun diluar sana, selamatkanlah diriku dan tubuhku ini!" teriak gadis itu sambil menutupi tubuhnya dengan tangannya sendiri.

Riko : "....."

Demian : "....." apakah perempuan ini sudah gila?

"Biarkan dia keluar!" ucap Demian dingin.

"Ta..tapi bagaimana jika gadis ini menderita cedera saat tertabrak tadi?"

"Bagian mana dari dirinya yang cedera? Lihat saja bagaimana aktifnya dirinya!" ucap Demian sambil menatap gadis itu dengan pandangan yang mencemoh.

Mendapati tatapan meremehkan dari pria di depannya, gadis itu menjadi semakin agresif saat terus berteriak.

"Hey gadis gila, berhentilah berteriak dan keluar dari mobil sekarang!" Demian balas meneriaki gadis itu yang meronta dengan tidak masuk akal di kursi belakang, gadis itu terus berteriak hingga membuat Demian dan Riko harus menutup kedua telinganya.

"Kau yang gila, Ibumu gila, ayahmu gila, semua keluargamu gila!!" balas gadis itu berteriak sambil membuka pintu mobil.

"Dasar pria cabul!" ucap gadis itu sambil melarikan diri.

Baru kali ini ada yang berani berbicara seperti itu padanya, jika saja dia tidak dalam masa melarikan diri, maka habislah pria itu dia tangani.

Untuk saat ini dia tidak dapat berbuat sesuatu pada pria itu, maka dia hanya bisa mengingat baik-baik wajah pria itu.

Melihat gadis itu yang melarikan diri seketika saat mengatai Demian, Riko segera menancap gas untuk pergi menjauh.

Gadis ini sunggu memiliki keberanian untuk mengutuk Demian dan keluarganya, jika dia lambat bergerak sedikit saja, takutnya Demian akan menerjang gadis itu hidup-hidup.

"Si*l*n, perempuan itu sudah gila! Jika aku bertemu dengannya lain kali, maka aku tidak akan membiarkannya begitu saja!" umpat Demian, dia tidak akan melupakan gadis gila itu sampai kapanpun, jika gadis gila itu tidak bersujud dibawah kakinya untuk memohon maaf.

_______________________________

Setelah berjalan cukup jauh, seorang gadis masuk ke dalam sebuah pusat perbelanjaan. Setelah mengganti pakaiannya dengan setelan kaos biasa dan sebuah celana jeans, gadis itu dengan bersemangat berjalan keluar dari sebuah tokoh pakaian.

"Akhirnya untuk hari kebebasan!" teriak gadis itu sambil merentangkan kedua tangannya ke udara, dia tidak peduli dengan tatapan aneh dari orang-orang di sekitarnya.

Next chapter