webnovel

Sebuah Tantangan

Di tengah hutan rimbun, tujuh pria berjalan beriringan, masing-masing dari mereka terlihat pucat.

Dengan seorang pria mudah yang terlihat sangat tampan dan rupawan, memimpin jalan mereka dari depan.

Pria itu memegang helaian kain sobek yang terlihat kotor, dari yang terlihat, kain itu memiliki beberapa noda darah di atasnya.

"Kain ini jelas milik salah seorang pelayan yang berasal dari rumah CEO!" salah seorang dari mereka mengingatnya, semua pelayan di kediaman CEO memiliki pakaian yang seragam, dan pria itu perna berkunjung ke rumah CEO.

Jika demikian, Tuan CEO benar-benar dalam bahaya. Mereka masih belum bisa memastikan, apakah CEO mereka masih hidup atau sudah mati.

Jika dia masih hidup, tidak mungkin untuknya bertahan di tengah hutan belantara seperti ini, dan jika dia sudah mati, maka..... Tidak ada yang berani berfikir sampai kesana!

Kehancuran dan bencana akan menimpa perusahaan dan keluarga CEO nya.

Rafael yang terkenal sebagai penggila kerja, akan selalu memberikan keuntungan dan meningkatkan kejayaan keluarga dan perusahaan.

Dengan taktik dan rencana yang matang, dia akan selalu menumbangkan musuh-musuhnya dengan cara yang keji.

Hal itu membuat orang lain berpikir dua kali untuk macam-macam terhadapnya.

Jika orang-orang mendengar berita tentang kematiannya, maka tidak akan terpikirkan oleh mereka, berapa banyak saingan CEO akan mencoba meruntuhkan perusahaan dengan cara yang licik.

"Lewat sini!" Reyhan memberikan arahan kepada pria-pria yang berada di belakangnya, setelah mengkonfirmasi beberapa jejak yang terlihat di hadapannya, dia terlihat memiliki sebuah harapan kecil yang baru.

Jika jenazah CEO belum di temukan, maka dapat di duga bahwa CEO masih hidup.

Meskipun besar kemungkinannya hanya sebesar 1% saja, itu lebih baik dari pada tidak sama sekali.

__________________________

Beberapa orang berkumpul membentuk lingkaran yang cukup besar, dengan dua orang yang berada di tengah-tengah. Kedua orang tersebut memegang senjata di masing-masing tangannya.

Hur.. Har... Hur... Har...

Teriakan penonton menggelegar saat menyaksikan dua petarung saling berhadapan, kedua petarung sudah memiliki memar di beberapa bagian tubuhnya.

Petarung 1 mulai melakukan pergerakan, mengayunkan tombaknya tepat ke titik vital petarung 2. Dengan gerakan gesit petarung 2 menghindar dengan sangat cepat, dalam penghindarannya petarung 2 melancarkan serangan dan mengenai tubuh petarung 1.

Petarung 1 terdorong ke belakang dan terjatuh dengan posisi yang cukup buruk, dia sulit menjaga keseimbangannya saat menerima serangan.

Dia yang semula mempokuskan serangan di satu titik, tidak menyangka dengan serangan menyelinap dari lawan, hingga dirinya tidak bisa menyiapkan posisi bertahan.

Petarung 1 berusaha bangkit, namun dengan segera dirinya terjatuh kembali. Petarung 1 merasakan beban berat di bahunya, setelah dirinya tersadar dengan apa yang terjadi, dia melihat petarung 2 dengan ganas menginjak bahunya dan mengarahkan ujung tombak yang tajam tepat di depan wajahnya.

Petarung 1 menyadari bahwa dirinya sudah kalah, dengan gerakan perlahan, petarung 1 membuang senjatanya ke samping dan memberikan tanda menyerah.

Hur... Har... Hur... Har...

Sorakan kemenangan menggema dengan begitu keras, petarung 2 berhasil mengalahkan petarung 1. Pertarungan berakhir dengan kemenangan petarung 2.

Tidak jauh dari sana, dua orang duduk memperhatikan pertunjukkan dengan salah satu berekspresi datar dan satunya lagi memiliki rasa tertarik.

Si pria yang terlihat menawan duduk dengan posisi malas, ekspresi datarnya saat melihat ke arah pertarungan, seolah memberikan kesan bahwa dirinya sudah mengetahui hasil akhir dari pertarungan, sebelum pertarungan berakhir.

Sementara gadis yang berada di sampingnya, menatap dengan sedikit semangat ke arah pertarungan. Wajah cantiknya yang terlihat polos dan lugu, memperlihatkan sedikit rasa tertarik dengan pertarungan itu.

Ketika hasil akhir terlihat, gadis itu berseru gembira. "Yeah..!!" tanpa sadar. Membuat suasana yang hening di sekitar mereka sejak tadi, hancur lebur.

Mendengar suara gadis di sampingnya, pria menawan itu berbalik ke arah si gadis. Menatapnya dengan ekspresi yang tak terbaca, terlihat sedikit kerutan di antara kedua alisnya.

Indah yang menyadari tatapan dari sampingnya, menjadi kaku. Ini... Tanpa sadar dirinya berteriak dengan penuh semangat.

Indah tidak hanya menonton drama saja, namun beberapa film aksi laga juga sangat di sukainya.

Pertarungan ini membuatnya teringat dengan beberapa film aksi yang sangat populer waktu itu. Dia tidak menyangka menonton secara langsung pertarungan akan semenyenangkan ini.

Menyadari suasana canggung di sekitar Indah, Rafael mengalihkan pandangannya kembali.

Gadis yang terlihat lemah lembut seperti dirinya, tidak di sangka akan menyukai pertarungan yang seperti itu. Bukankah seharusnya dia membenci kekerasan? Pikir Rafael.

Setelah pertarungan selesai, dua petarung yang lain masuk ke tengah lingkaran. Aksi ini merupakan permainan di antara penduduk desa, masing-masing mereka akan memberikan sebuah tantangan kepada orang yang mereka pilih.

Mereka akan berdiskusi tentang taruhan sebelum saling sepakat, pihak penantang akan memberikan taruhan pertama kali, kemudian pihak tertantang juga akan memberikan syarat kepada pihak penantang.

Jika kesepakatan telah di setujui, maka mereka akan melakukan pertarungan.

Wajah Indah bersemu merah, memalingkan wajahnya ke arah lain mencoba mengalihkan perhatiannya.

Indah beralih ke sekumpulan pria yang berdiri di dekat kerumunan, mereka terlihat tidak tertarik dengan pertarungan itu dan hanya berdiskusi di antara mereka.

Lima orang di antara mereka hanya memperhatikan satu orang yang berada di tengah. Dia terlihat sangat di hormati dan di segani, dengan tubuh tinggi yang berotot serta wajah yang sangat tampan. Orang-orang di sekitarnya terlihat biasa-biasa saja berada di dekatnya.

Indah menatap pria itu dengan sedikit penasaran, dia seperti mengingat sesuatu namun sedikit kabur. Apakah aku perna melihatnya sebelumnya? Pikir Indah dalam hati.

Entah ini takdir atau sesuatu yang kebetulan, pria yang di tatap oleh Indah secara mendadak melihat ke arah Indah.

DEG... Jantung Indah tersentak, dengan segera memalingkan wajahnya ke arah samping. Dia tidak menyangka akan ketahuan ketika sedang memperhatikan seseorang.

Namun ketika dirinya berbalik, dia mendapati tatapan lembut dari pria di hadapannya. Wajah mereka cukup dekat, membuat wajahnya menjadi semerah tomat.

Si*l... Ini seperti lari dari kejaran anjing dan masuk ke sarang buaya. Jantung Indah berdegup tak karuan, aroma maskulin dari tubuh Rafael memberikan rasa aman di hatinya.

Tanpa di duga, Rafael kembali melirik ke arahnya setelah mengalihkan pandangannya tadi.

Entah mengapa setelah melihat Indah, Rafael merasa sulit untuk mengalihkan pandangannya. Dia tidak ingin melepaskan Indah dari pandangannya meski hanya sedetik saja.

Ketika Indah tiba-tiba berbalik lagi, tatapan mata mereka beradu. Rafael semakin ingin mendekap Indah kedalam pelukannya, dia harus menjadi milikku seutuhnya! Pikir Rafael.

Namun setelah bersikukuh dengan keinginannya untuk mendekap Indah, Rafael segera menyadarkan dirinya. Lalu secara perlahan lebih mendekatkan wajahnya ke arah Indah dan berbisik ke telinganya.

"Apakah begitu mempesona?" nada suara Rafael terdengar intim, suaranya kecil namun bisa membangkitkan gairah lawan jenis.

Mata Indah membulat sempurna, wajahnya bahkan semakin memerah hingga ke daun telinganya. Ucapan Rafael sangat menggelitik telinganya, udara yang keluar dari mulutnya menyambar daerah sensitif Indah.

Deg..deg..deg... Ini pertama kalinya Indah merasa bergairah.

Namun pikiran polosnya segera mengalihkan perhatiannya, ucapan Rafael menyiratkan dirinya sangat terpesona pada Rafael dan tak ingin berpaling sedikitpun.

Dengan gerakan cepat Indah mundur selangkah.

"Ka..kamu!" Indah tak bisa membalas perkataan Rafael, karena dirinya memang sedang terpukau dengan ketampanan Rafael.

Dari kejauhan, pria yang sebelumnya di lihat oleh Indah, memperhatikan gerak gerik kedua orang tersebut.

Awalnya dia merasa tersanjung dengan tatapan perhatian Indah, gadis cantik itu memperhatikanku dari tadi? Mungkinkah dia memang tertarik padaku sebelumnya? Pikir pria itu.

Pria itu merupakan pria yang sangat di cintai oleh Kmitri, yang telah mendapatkan lamaran Kmitri semalam.

Dia tidak menyangka, setelah melepas topengnya, gadis itu akan terlihat seperti seorang dewi, bahkan lebih menggairahkan dari sebelumnya.

Saat dirinya ingin tersenyum ke arah Indah, tiba-tiba gadis itu mengalihkan pandangannya ke arah pria yang berada di sampingnya.

Mereka terlihat saling menggoda satu sama lain, si pria mendekatkan wajahnya dan berbisik ke telinga si gadis. Membuat si gadis mundur selangkah dengan raut wajah memerah.

Pria yang memperhatikan mereka berdua mengepalkan kedua tangannya dengan erat, pria itu sepertinya membisikkan kata-kata vulgas ke gadis itu.

Dia tidak boleh mendekati calon istriku, putus si pria yang sudah mencap Indah sebagai milik pribadinya.

Seketika bayangan penolakan semalam terlintas di kepalanya, rasa dendamnya semakin menjadi saat melihat kedekatan Indah dan Rafael.

Sebuah pemikiran melintas di kepalanya, dia mengajak beberapa pria yang berada di dekatnya berjalan menuju ke arah Indah dan Rafael.

"Apa yang dilakukan Giordano? Mengapa kita berjalan ke arah tamu terhormat kepala suku?" ucap salah seorang yang berjalan di belakang pria itu.

"Tidak kah kamu melihatnya dengan jelas? salah satu tamu terhormat kepala suku adalah seorang gadis yang sangat cantik, mengingat kepribadian Giordano, dia pasti sedang mengincar gadis itu!" jawab seorang yang berada di sebelahnya.

"Tapi yang kutau, gadis itu sudah memiliki seorang suami, mungkinkah Giordano sudah memiliki rencana?"

"Jika dia memiliki rencana, hanya satu kemungkinan yang bisa terpikirkan!" jawab pria di sampingnya dengan ekspresi licik.

"Itu... Ah tidak mungkin!"

"Tentu saja itu mungkin untuk seorang Giordano! Dia akan melancarkan sebuah tantangan!"

Next chapter