webnovel

Perselisihan

Selesai makan malam.

Mereka beserta yang lain duduk disebuah sofa dengan berbagai macam minuman beralkohol.

"Apa kalian hanya akan duduk dengan santai?" tanya Jack

"Kamu sudah minum terlalu banyak Jack." ucap Melinda mencoba meraih gelas minuman ditangan Jack

Jack menghindar dan menyodorkan gelasnya pada Andrean dan Sean.

"Ayolah kawan,ini pesta..jangan terlihat kaku." ucap Jack lagi

"Lia,sebaiknya kamu duduk disampingku." ucap Melinda dan bangun meraih Kyra duduk didekatnya

Kyra melihat Andrean,dan Andrean mengangguk mengiyakan.

"Jack,bisakah kamu berhenti minum?" ucap Andrean

"Apa maksudmu?aku baru saja minum sedikit." jawab Jack kembali meneguk minumannya

"Kamu masih sama saja." ucap Sean ketus

Jack menaruh gelasnya dan mendelik Sean,dia mendekati wajah Sean..seketika bau alkohol menyeruak membuat Sean menahan nafasnya.

"Dan kamu tidak berubah." bisik Jack

Sean mendorongnya,tapi Jack hanya tersenyum.

"Kamu tau Sean,aku tidak pernah menyangka kamu akan bertunangan dengannya." ucap Jack lagi

Seketika Farah yang sedari tadi duduk dengan teman-temannya yang lain mendengar ucapan Jack yang cukup keras.

"Apa?" tanya Sean dingin

"Kamu hebat,hanya dengan wajahmu bahkan kamu bisa mendapatkan gadis manapun." jawab Jack tertawa

"Jika begitu,kenapa Tuhan juga berikan kekayaan padamu?" lanjut Jack lagi

"Jack,ini yang terakhir." ucap Melinda seraya bangun merebut gelas ditangan Jack

"Melinda,aku bicara benar.." ucap Jack dengan mata sayu

Kadar alkohol benar-benar membuatnya mabuk.

"Aku rasa kamu benar-benar mabuk." ucap Melinda lagi

"Tidak,tidak..aku harus katakan sekarang.." ucap Jack lagi

Melinda menarik Jack,dan menariknya bangun dengan paksa.

"Ikutlah denganku." ucap Melinda tegas

"Biarkan dia melanjutkan,Melinda." ucap Sean

"Sean,dia mabuk..aku rasa dia tidak sadar dengan ucapannya." jawab Melinda

Melinda membantu Jack berdiri,Jack berusaha menolak tapi tetap saja dia tidak mampu berditi dengan benar karena mabuk.

"Kamu dengar,Melinda?" ucap Jack kemudian berdiri dibantu Melinda

Farah mendengar itu kemudian mendekati mereka dengan wajah kesal.

"Melinda,bawalah dia kekamar..aku rasa dia benar-benar mabuk." ucap Farah lembut

"Farah.." ucap Jack pelan

"Pergilah Jack,ini pesta..jangan buat masalah disini." lanjut Farah lagi tersenyum

Jack menatap wajah Farah serius,lama dia tidak bertemu gadis dihadapannya ini.Bahkan sejak dia mendengar kabar pertunangannya dan Sean.

Dia sangat menyukai Farah sejak mereka berada di SMA yang sama.Dia tidak pernah bisa mengungkapkan perasaannya karena tak ingin pertemanan mereka hancur.Tapi semua malah lebih kacau baginya sejak kuliah,kehadiran Sean perlahan membuat Farah menjauh.Padahal dia,Andrean dan Sean juga berteman baik.Hal itu membuatnya terpaksa mengubur perasaan nya dalam-dalam.Betapa tidak,setiap kali melihat Farah dia tidak mampu menunjukkan apa yang dia rasakan.

"Baiklah." ucap Jack

Dia melihat Farah yang tersenyum manis,kemudian wajahnya berubah dingin.

"Andrean,gadismu sangat cantik.Pastikan tidak ada cincin lain yang melingkar dijarinya,kecuali darimu." teriak Jack tersenyum sinis pada Sean

Sean menatapnya kesal,bukan karena dia merasa Jack telah menyindir persahabatan mereka.Tapi mendengar Jack menyebut Kyra gadisnya Andrean.

"Ah,bukan..aku" jawab Kyra canggung

"Aku rasa dia dan Andrean hanya berteman." jawab Sean tegas

"Aku tidak pernah mendengar sekretarisku ini sedang menjalin hubungan dengan pria." lanjut Sean lagi dengan wajah tegas

Jack hanya tertawa kemudian pergi bersama Melinda.Seolah tidak menghiraukan mereka yang menatapnya sejak tadi,Sean membuka jasnya dan melemparnya di sofa.

Sementara Andrean melihat Sean bingung.

"Apa kamu lelah?" ucap Farah lembut kemudian duduk disamping Sean

"Aku ingin air putih." ucap Sean kesal

"Jangan terlalu ambil hati ucapan Jack,kurasa dia hanya mabuk." ucap Andrean

Kyra melihat Sean yang sesekali mencuri mata dengannya dan memandang kesal.

"Aku ketoilet dulu." ucap Kyra kemudian berdiri

"Mau ku antar?" tanya Andrean

"Tidak usah,aku bisa sendiri." jawab Kyra

Kyra melangkah pergi mencari toilet,dia melihat pelayan dan kemudian mendekatinya dan bertanya.

Mereka tidak tau seseorang tengah duduk santai di kejauhan memperhatikan mereka semua.

"Menarik." ucap Rico dalam hati

Kyra mencuci mukanya dan menatap cermin.

"Apa yang ku lakukan?kenapa aku datang kesini?" desah Kyra dalam hati

Kyra kembali mencuci mukanya,dia melangkah keluar toilet.Baru beberapa langkah seseorang berdiri diluar toilet,tanpa sengaja Kyra menabrak tubuh orang itu.

"Maafkan aku." ucap Kyra seraya membungkuk

"Tak apa." jawab Rico

Kyra menaikkan pandangannya dan melihat Rico.

"Anda temannya Sean?" tanya Kyra

"Ya,dan kamu..gadis nya Andrean?" jawab Rico tersenyum

"Apa?aku dan Andrean hanya berteman." jawab Kyra canggung

"Oh,ya..maksudku begitu." ucap Rico

"Sepertinya kalian semua saling mengenal dengan baik." lanjut Rico lagi

"Ah,aku bekerja di kantor nya." jawab Kyra

"Oh,benarkah?jadi kamu sekretaris Sean?" tanya Rico

"Aku?bagaimana kamu tau?" tanya Kyra heran

"Yah..apa yang seorang teman tidak tau?" jawab Rico tersenyum

Kyra melihat dengan intens,seolah penasaran.

"Aku rasa kamu tidak terlalu suka situasi disana." ucap Rico

"Apa maksudmu?" tanya Kyra dengan wajah serius

Rico menatapnya serius.

"Bukankah kalian terlihat seperti sedang melakukan drama." ucap Rico pelan

Rico tersenyum,hal itu membuat Kyra merasa kaget.

"Apa dia tau sesuatu?" desah Kyra dalam hati

"Aku bisa membantumu jika kamu butuh bantuan." ucap Rico lagi

"Maaf,aku tidak mengerti maksudmu.Aku harus kembali." jawab Kyra seraya melangkah pergi

Rico menatap punggung Kyra dan tersenyum licik.

Farah yang tengah duduk ngobrol bersama Andrean dan Sean merasa kesal dengan kehadiran Kya lagi.Tapi dia tetap tersenyum dengan lembut.

"Kamu sangat lama." ucap Farah

"Maaf,aku harus mencari toiletnya dulu." jawab Kyra tersenyum

"Seharusnya Andrean mengantarmu." ucap Farah lagi

Kyra hanya tersenyum,apalagi melihat Sean yang hanya tertunduk.

Tak lama seseorang datang dan duduk mendekati Sean.

"Apa kalian bosan?" tanya Rico

"Tidak,ini pesta yang cukup menarik." ucap Andrean

"Terima kasih Andrean." ucap Rico tersenyum seraya mencuri mata melirik Kyra tersenyum

"Sean,apa kamu tidak minum?" tanya Rico

"Tidak,aku tidak tertarik." jawab Sean kembali duduk dengan wajah menatap Rico

"Ini pesta,tidak ada pesta yang berhasil tanpa minuman." ucap Rico lagi

"Benarkah?tapi tadi ada seseorang berbicara konyol karena mabuk oleh minumanmu." ucap Farah tersenyum

"Oh,aku tidak tau itu." ucap Rico

Seolah berusaha melirik sekeliling dan mencari keberadaan seseorang.

"Dimana Jack dan Melinda?" tanya Rico

"Seperti yang Farah ucapkan." jawab Andrean

"Ya Tuhan,kuharap dia tidak membuat masalah pada kalian.Maafkan aku meninggalkannya bersama kalian tadi." jawab Rico dengan wajah menyesal

"Tak apa." ucap Farah

Mereka membicarakan beberapa hal tentang masa kuliah mereka dulu dan pekerjaan mereka saat ini.

Sean seolah tidak tertarik,dia hanya beberapa kali menjawab singkat dan tersenyum.

Melihat Kyra yang nampak hanya diam,Andrean berdiri.

"Aku rasa,sudah saatnya pergi." ucap Andrean

"Pulang?apakah pestaku membosankan?" tanya Rico

"Tidak,justru sebaliknya." jawab Andrean tersenyum

"Sebaiknya kita pulang bersama." timpal Sean

Farah melihat Sean dengan canggung.

"Wah..kalian benar-benar mengakhiri pestaku." ucap Rico dengan wajah kecewa

"Maafkan aku.Kita akan bertemu lain kali." ucap Andrean

"Baiklah..aku harap kita bisa bertemu." jawab Rico tersenyum

"Andrean,ikutlah denganku.Ada beberapa hal yang harus aku bicarakan dirumah." ucap Sean

"Sean,dia harus mengantar Lia pulang." bisik Farah

"Tak apa,aku bisa mengantar kalian berdua pulang." ucap Sean dingin

"Terlihat menarik.Kalian akan pulang berempat?" ucap Rico menggoda

Wajah Farah memerah,menahan kesal.

"Apa kamu tidak keberatan?" tanya Andrean pada Kyra

"Tidak apa." jawab Kyra lembut

Rico melirik wajah Kyra tersenyum,sementara Sean merasa gerah melihat Andrean berbicara lembut pada Kyra.

"Baiklah." ucap Andrean

"Kalau begitu,hati-hati." ucap Rico ramah

"Tentu..kita aoan bertemu lagi nanti." jawab Sean pada Rico

Sean melangkah lebih dulu,sementara Farah terpaksa mengikuti.Dibelakang mereka Andrean berjalan bersama Kyra.

"Kuharap kita akan bertemu lagi nanti." bisik Rico saat berpapasan dengan wajah Kyra

Kyra melirik serius pada Rico,sementara Rico hanya tersenyum.

Next chapter