webnovel

Stagnan

Hidup ku hampa. Masih bisa flirting dengan berbagai jenis wanita yang baru aku kenal dan cantik. Namun hatiku tidak mau juga untuk meninggalkan ibu Rania.Aku mencari pacar baru lagi yang kaya raya hanya untuk membuat aku tidak kesepian dan memiliki uang. Ketika suatu saat aku sudah memiliki uang dan secara finansial aku mulai mapan, maka aku akan datang kepada ibu Rania untuk melamar nya. Semoga aku masih mendapatkan kesempatan kedua, setelah aku pergi mengkhianati nya. Besok adalah hari ulangtahun ku. Aku malu, karena jika aku mengenang, masa-masa bersama dengan ibu Rania, maka aku yakin, dia akan membuat pesta yang terbaik untuk ku. Tapi aku juga yakin Bu Rania tidak akan mau menghamburkan uang jika aku tidak memberikan respon apa-apa terhadap usaha nya. Ibu Rania sudah memahami aku sebagai sosok lelaki penuh dengan kebohongan. Ibu Rania tahu bahwa aku lelaki play boy yang materialistis. Aku masih seperti itu hingga kini dan itu membuat aku merasa sangat membutuhkan dukungan untuk berubah menjadi manusia yang lebih baik. Pada saat aku mengejar dunia dan mencintai dunia terlalu tinggi, maka justru aku semakin sulit dan terpuruk. Aku lihat dari kejauhan bahwa ibu Rania semakin sukses usahanya, walaupun dia sedang hidup seorang diri tanpa pasangan. Dia wanita yang setia,dan tidak mau berpacaran. Dia pasti akan tetap menunggu kedatangan ku namun dia harus bekerja keras karena aku tidak memiliki finansial yang cukup untuk melamar. Niat awal adalah memberikan mahar berupa emas, dan beberapa kebutuhan wanita yang berupa pakaian dan sepatu. Namun dana ditabungan aku hanya tinggal 10 juta saja dan tidak akan cukup membiayai tiket pesawat, penginapan dan berbagai jenis barang untuk serah -serahan. Aku harus mencari uang lagi, sejumlah 50 juta agar cukup untuk biaya pernikahan.Aku memang hanya ingin melamar. Namun jika memungkinkan, maka setelah lamaran, aku tidak bisa bekerja dan langsung mempersiapkan pernikahan. Jika dana cukup, maka aku ingin langsung membawa pasangan ku untuk bulan madu. Luar negeri adalah impiam aku untuk berbulan madu yaitu beberapa kota yang nanti akan dipilih oleh pasangan ku. Aku sudah tahu , bahwa ibu Rania ini sangat ingin karang ke kota Jepang dan Dubay. Aku belum yakin bisa mewujudkan impiannya tersebut. Namun sebagai seorang lelaki yang sudah mencintai dengan tulus , maka aku ingin semua impian Rania ku bisa aku wujudkan. Kami memiliki banyak sekali impian dan hampir semua impian kami sama. Kami merasa bahwa ada ikatan jodoh diantara kami berdua. Semoga doaku dan doa Rania terkabul secepatnya.

Next chapter