webnovel

Ambyar

Hidup seperti tidak ada rasanya. Topeng terus saja dipakai oleh Ara untuk menutupi hasrat hatinya terhadap cinta sejatinya yang jauh. Ara memiliki kekasih namun hatinya tetap saja ambyar, tidak ada gejolak apapun kecuali rasa berantakan dan dingin dengan manusia yang ada disekitar nya termasuk terhadap lawan jenis dan kekasihnya yang baru. Ara tetap menunggu ibu Rania menjadi Takdir untuknya. Ara tetap mengenang masa-masa indah bersama dengan ibu Rania walupun hanya sekejap. Ara meminta dukungan dar semesta untuk bisa membuat hatinya bergairah penuh cinta lagi. Ara hanya menjawab dengan basa-basi saja ketika kekasihnya bertanya, mengapa kamu seperti nya tidak bahagia? Ada apakah ?. Ara tidak bisa berjuang untuk kekasihnya ini. Ara hanya ingin mundur berbalik arah dan mengejar cintanya yang berada di kota yang berbeda. Ara ingin bertemu dengan ibu Rania saja dan mengungkapkan rasa cintanya yang sudah ditahan selama 3 tahun lamanya. Ara berharap dan selalu berdoa bahwa ibu Rania belum dimiliki oleh siapapun. Ara berusaha melihat status whatsapp ibu Rania agar hatinya mendapat jawaban tentang situasi terkini dari ibu Rania. Nuansa indah dihatinya tersebut hanya akan. bisa muncul ketika ada energi dari ibu Rania. Puisi yang pernah diberikan ibu Rania, Kemabli dibaca dan diresapi oleh Ara manakala ia tidak bisa tidur di malam hari. Ara ingin membangun komitmen hanya dengan satu orang wanita saja. Wanita yang selalu membuat hatinya berbunga-bunga dan wanita tersebut sedang menunggu Ara dikejauhan.

Next chapter