webnovel

Ingin kembali

Ara mulai sulit sekali membendung rasa kerinduan terhadap ibu Rania yang pernah mampir dihatinya. Kebersamaan dengan ibu Rania selama 6 bulan memberikan kesan indah tidak terlupakan kemudian diakhiri dengan konflik besar dan akhirnya Ara pergi menjauh dari ibu Rania. Ara menutup rasa cinta terhadap ibu Rania karena dia tidak ingin berkonflik dengan banyak orang. Ara belum siap kalau dianggap sebagai pebinor yaitu perebut bini orang. Ara juga belum siap secara finansial untuk menikah . Ara juga malu kepada keluarganya jika dia menikah dengan wanita yang ternyata masih menjadi istri orang lain. Ara pusing dengan semua ketidaknyamanan dengan lingkungan dia yang mendorong dia untuk pergi fan menjauhi ibu Rania. Ara malu dengan gosip yang ada mengenai kedekatannya dengan ibu Rania. Ara pergi tanpa pamit dari kehidupan ibu Rania. Ara pun melakukan kesalahan karena berpacaran dengan karyawan nya ibu Rania. Ara malu atas semua sikapnya yang tidak baik maka dia menyelamatkan diri dan memutuskan semua hubungan dan dia mengganti foto di status whatsapp nya dengan wanita lain yang lebih cantik dan lebih muda sehingga semua orang tahu bahwa dia tidak ada hubungan apapun dengan karyawan ibu Rania dan dengan ibu Rania. Ara menjalani hubungan baru dengan pacar barunya selama 1 tahun dan awalnya Ara bahagia dan ingin berkomitmen menikah agar bisa melupakan ibu Rania. Namun ada kegelisahan di dalam hati nuraninya yang masih saja berharap bahwa ibu Rania adalah jodohnya dan sepertinya Tuhan sudah memberikan jalan untuk melihat jodohnya walupun masih dimiliki oleh orang lain. Hati nurani Ara selalu berkata bahwa inilah cinta sejatiku ketika bertemu dengan ibu Rania karena ibu Rania mampu membuat Ara menjadi dirinya yang utuh tanpa dibuat-buat. Walaupun terkadang Ara masih berharap bahwa ibu Rania bisa memberikan nya kebahagiaan dan juga berharap bahwa dia akan tetap diperbolehkan memiliki istri istri yang lain. Ara melakukan observasi kepada banyak wanita dan kesimpulan nya adalah bahwa memang ibu Rania lah yang paling memahami Ara, dan paling cocok dalam upaya mengejar impian impian bersama. Ara merasakan sebuah chemistry yang tidak bisa dia dapatkan ketika dia bersama dengan wanita lain. Ara tidak pernah bisa melupakan saat-saat dia pernah ngobrol berdua bersama Bu Rania kemudian mereka tertawa berdua walaupun ada orang lain disekitar mereka seperti karyawan Bu Rania dan bahkan suaminya Bu Rania, namun Ara tetap merasakan adanya hubungan special dihatinya dan di hari ibu Rania. Rasa bahagia itu ingin dia wujudkan menjadi sebuah komitment. Namun Ara belum bisa membuka topeng perasaan nya pada waktu itu dan pergi dari ibu Rania serta memblokir hp nya ibu Rania adalah pilihan terbaik pada saat itu yang setelah 1 tahun kemudian akhirnya Ara merasakan sebuah penyesalan atas sikapnya yang terlalu jahat kepada wanita yang dia impikan. Ara menangis dalam hubungan hati yang tetap dia rasakan walaupun sudah lebih dari 1 tahun tidak pernah lagi melihat ibu Rania. Ara dahulu pernah berjanji untuk membuat ibu Rania bahagia dalam hidupnya namun ternyata dia hanyalah seorang pecundang yang hanya bisa memberikan harapan palsu kepada wanita yang dia cintai. Ara malu atas sikapnya yang tidak dewasa dan pada saat dia mencoba untuk berkomitmen dengan wanita lain dan menikah dengan wanita lain maka hati nuraninya selalu saja menolak dan masih berharap bahwa takdir nya adalah kembali bersama ibu Rania, namun entah bagaimana caranya dia untuk memulai kembali hubungan yang sudah pernah kandas dan bagaimana caranya dia meminta maaf kepada wanita tersebut. Hampir setiap malam Ara masih menghayal tentang hubungan yang indah bersama dengan ibu Rania. Ara cuma bisa berharap bahwa jalan hidupnya bisa mendekat kepada Tuhan dan dia bisa bangkit kembali sehingga dia bisa pantas jikalau suatu saat ada takdir untuk bertemu dengan ibu Rania. Ara bisa merasakan bahwa dalam kondisi dia yang sedang terpuruk maka tidak akan ada satupun wanita yang akan naksir sama dia. Wajah tampan saja tanpa karir yang cemerlang tidak akan membuat dia bisa mendapatkan cinta. Apalagi dia pernah menolak banyak sekali wanita dan dia hanya ingin senang-senang saja tanpa mau berkomitmen dengan satupun wanita yang pernah menjadi pacarnya. Hatinya baru bisa takluk oleh satu wanita bernama Rania namun jarak yang jauh sudah memisahkan Ara dan Rania. Ara pun bingung bagaimana caranya dia menyatakan perasaannya kembali dan ingin merajut sesuatu yang pernah terputus. Apakah lelaki seperti dia yang selalu dan selalu mengkhianati wanita akan bisa mendapatkan kepercayaan lagi. Ara cuma bisa membasuh wajahnya dengan air wudhu kemudian dia sholat dan dia bertobat untuk mencari jalan yang lurus.

Next chapter