erik adalah petarung terkuat di sekolah lama nya. ia di pindahkan oleh orang tua nya ke sekolah baru di pusat kota BATU. apakah akan ada yang special di hari pertama nya di sekolah baru nya
" nama ku erik, pindahan dari barat kota batu.
aku membenci orang berisik, membenci hal yang kalian sebut indah, dan aku membenci orang yang lebih kuat dari ku" ucap erik memperkenalkan nama nya.
" ah, baik lah erik. silahkan duduk di sebelah joul" suruh guru
" dia tampak seperti preman" bisik seorang siswi bernama jesika ke pada teman nya yang berambut kuning kemerahan.
" palingan dia akan di buli kakak tingkat" balas perempuan berambut kuning kemerahan bernama rose.
.
di kantin sedang heboh tersebar soal randi yang menyatakan perasaan nya kepada jeni seorang anak dari pengusaha kaya.
di mana" hanya ada kerumunan siswa yang duduk sembari bercanda .
tak ada yang menarik perhatian erick.
hingga ia pun melihat sebuah aksi pemalakan yang di lakukan kakat tingkat nya kepada rose. terlihat rose nampak tidak senang dengan keadaan itu.
" akhir nya , aku punya hiburan" ucap erick sembari berjalan mengarak ke luar kantin.
" hey kau mau kemana?" tanya joul membawa kan erick secangkir jus jeruk.
" aku mau menikmati jam istirahat" jawab erick menyeringai.
" apa apan sih irfan, aku sama sekali tak tertarik dengan mu" bentak rose menepis tangan irfan.
" tapi, kau sudah membuat ku mengharapkan yang tak pasti, kau mendekati ku dan memeberi perhatian lebih. sehingga aku semakin mencintai mu" jelas irfan berusaha menari bahu rose.
" hey, menjauh dari nya!" ucap erick yang berda di samping rose.
" kau jangan ikut campur urusan ku" seru rose dengan nada judes.
" terima kasih nya nanti saja " jawab erick membunyikan sendi jari nya..
" kau seharusnya tak mengganggu ku " ucap irfan yang berada di depan erick dan mengayunkan pukulan tepat mengenai wajah erick.
" argh" rintih erick.
" aku sedang tidak ramah adik " teriak erick meninju perut erick hingga terlempar tepat di samping rose.
" bodoh sudah ku bilang kan" ucap rose memberi erick sapu tangan nya.
"mood ku sudah rusak , vin sebaik nya kita pergi saja " ucap irfan menoleh ke arah rose.
" sial , bibir ku pecah gara gara seekor nyamuk." ucap erick tertawa kecil.
" nyamuk ya?! mati saja kalau begitu" erick berlari dengan kencang sembari hendak mengayun kan pukulan ke wajah erick.
" wah dia marah nih , hey kau cewek pirang. sebaik nya panggilkan petugas kesehatan sekolah, karna aku akan membuat seseorang menyesali perbuatan nya kepada bibir ku yang seksi" ucap erick bersiap melancarkan serangan.
ketika pukulan irfan hampir mengenai nya, erick dengan mudah menahan pukulan irfan menggunakan tangan kanan nya , ia menangkap kepalan irfan dengan tenang.
" hey bung, lelaki sejati adalah mereka yang tak merendah di hadapan perempuan . aku membenci lelaki yang lemah oleh perempuan . kita akhiri sampai disini" tutur erick sembari mengayunkan pukulan tangan kiri nya ke perut irfan . irafan tak dapat menghindar dari pukulan telak erick.
" huf, dia pingsan loh" tutur erick menepuk bahu vin yang mematung melihat aksi erick.
" merendah ke perempuan ? memangnya mengapa sih!" pikir rose bingung.
setelah pertarungan tersebut , kakak perempuan erick datang ke sekolah dan menghadap kepala sekolah.
sementara erick berada di kelas nya.
" permisi pak! boleh minta waktu nya aku ingin berbicara kepada adik payah ku" ucap seorang perempuan yang menggunakan rok sebatas lutut dengan baju elegent berwarna hijau menyala di hiasi motif indah.
" baik!" jawan guru erick yang nampak nya terpesona kepada kakak nya erick.
" kau pulang segera dan kakak akan mengurus surat pindah mu" tutur kakak perempuan erick.
erick terlihat tak merespon. bahkan ia mengalihkan perhatian nya dari arah kakak nya..
" aku berbicara kepada mu erick" bentak kakak nya.
" hey kak? bukan kah terlalu berlebihan menyuruhku selalu pindah sekolah. sama sja ketika aku pindah, kau harus bersiap lagi memindahkan ku ke sekolah lain lagi. aku sudah menahan diri sejak awal masuk SMK kelas satu, jadi jangan buat ku menghajar semua siswa yang ada di sekolah ini" ucap erick meninju meja belajar hingga terbelah dua..
semua terkejut dan sontak menoleh ke arah erick.
" alihkan pandangan mu bodoh!!" bentak erick ke semua orang di kelas nya.
" lagian sejak kapan kakak punya waktu mengurusi ku?" tanya erick pelan sembari melangkah ke luar kelas.
" Sejak kakak sadar bagaimana perasaan vandy saat itu, kakak dan yang lain nya selalu sibuk dengan yang lain dan melupakan kalian, kakak ingin menebus semua itu, jadi biarkan sekali ini kakak mengurusi mu" jelas kakak erick bernama natasya.
" kembalikan kak vandy dulu , baru kau dapat mengatur ku. " jawab erick tanpa menoleh.
" erick!! kau sudah kelewatan" bentak guru erick sembari mendekat ke arah nya.
" jika bapak melewati pintu ini, aku akan menghajar mu!" gertak erick sembari terus melangkah.
suasana dalam kelas nampak tak nyaman dan akhir nya natasya memilih untuk meninggalkan kelas dan bergegas menyusul eric. namun erick telah menghilang entah kemana.
" bastian, tolong kau cari erick. aku takut dia melakukan hal" aneh" suruh natasya melalui telfon.
" baiklah " jawab suara di seberang telfon.
.
sore menghidangkan panorama nya , lagit kemerah merahan, serta mentari yang semakin merendah.
seorang anak laki-laki tengah berbaring sembari menatap panorama tersebut. wajah kusut serta rambut yang berantakan seakan menandakan buruk nya suasana hati nya.
ia sedikitpun tak mengalihkan pandangan ny Dari langit sore yang indah. entah telah berapa banyak kali handphone nya berbunyi, ia seakan tak terusik oleh bising nya nada dering yang berbunyi.
" mengapa? semuanya begini. aku sudah terlanjur menyayangimereka, dan di sisi lain aku juga tengah membenci mereka semua." keluh yang terlontar dari mulud ricard.
" sial!! sekarang dimana nanti aku akan tinggal, selain itu haruskah aku kembali menjadi anggota faksi black?!" tanya ricard pada diri nya sendiri.
" aku benci ketidak pastian!!" pikir ricard sembari membakar sebatang rokok di tangan nya .
.
dari kejauhan sebuah mobil berhenti di depan pintu masuk taman yang ricard tengah berbaring.
nampak 3 orang cewek dengan penampilan elegant mendekat ke arah kursi.
" kita hampir terlambat rose!" seru jeni mempercepat langkah nya.
" evan belum datang " jawab rose singkat.
" aku sudah tak sabar melihat nya setelah kembali dari luar negri" tutur siska yang mengimbangi kecepatan rose.
"dia adalah preman sekolah kita, mengapa kalian sangat merindukan orang bodoh itu" tanya rose.
.
di kursi taman , ricard perlahan di rasuki kantuk hebat . tubuh nya terasa amat letih.
pikiran nya serta tenaga nya di kuras habis oleh masalah yang ia hadapi.
" aku tau apa yang harus ku lakukan sekarang" gumam ricard perlahan menutup mata nya.
" aku akan membunuh seseorang dan menghabiskan waktu senggangku di penjara. bukan kah itu lebih baik, kak vandy" sambung ricard sesaat sebelum tertidur pulas.