webnovel

Dingin

Sebuah ruang makan yang besar nampak sunyi. Dindingnya berwarna perak menambah kesan dingin dari pemiliknya. Seorang yang tampan duduk dan makan sendirian. Hidangan sangat banyak dan beragam tersedia di meja makan besar.

Hanya ada 3 pelayan yang melayaninya makan. Pelayan pelayan itupun bergidik ngeri dengan hawa yang di pancarkan tuannya.

"Tuan memang tampan tapi dia terlalu dingin dan menakutkan. Aku harap tuan muda kemari!" Batin seorang dari pelayan

"Yuhuuuuu kakak tertuaaaaaaa .... kami datangggg" seperti yang di harapkan tuan muda datang dengan seorang gadis muda.

Hauw hauw yang sedang makan hanya terdiam tanpa melirik asal suaranya. Itu pastilah kedua adiknya.

Semua pelayan segera memancarkan aura kegembiraan seperti yang di bawa oleh yang datang. Pelayan segera menundukan kepalanya begitu melihat merek lewat.

"Selamat pagi tuan muda Yu Feng Feng dan nona Yu Mei Mei." Sapa para pelayan.

"Selamat pagi juga" sapa Yu Feng Feng ramah sambil mendorong kursi roda adik perempuannya.

"Hai kak" sapa gadis muda itu dengan lemah.

"Hmmn. Kau sudah makan?" Tatapan Hauw Hauw langsung melembut dan segera mengelus kepala adik perempuannya.

"Belum. Aku sengaja mengajak kakak muda untuk makan di sini. Ayah ibu pergi ke Hongkong kemarin. Bila itu terjadi pasti kakak kedua akan segera pergi dengan para gadis." Gumam gadis muda itu.

"Ehemmm ... jangan mengadu pada kakak begitu adikku yang manis. Kakak mudamu ini sudah berbaik hati menemanimu dan membawamu kesini. Toh bagaimanapun aku yang membawa keceriaan di sini. Betulkan para gadis?" Jawab Yu Feng Feng mengalihkan pandangannya dari tatapan tajam kakak tertuanya

Para pelayan yang masih muda dan cantik itu mendadak histeris mendapatkan kedipan mata dari tuan mudanya. Namun langsung diam seketika begitu mendapat tatapan tajam tuannya.

"Buatkan bubur untuk Yu Mei Mei!" Perintah Yu Hauw Hauw

"Bisakah aku makan nasi saja kak? Aku bosan makan bubur." Pinta gadis kecil berusia 7 tahun itu.

"Tidak .. Kau belum boleh makan yang berat sayangku ... Kakak berjanji bila kau sembuh kakak akan membelikanmu es krim dan coklat yang kamu mau." Bujuk Hauw Hauw

"Tapi kapan kak ... hiksss" ratap Yu Mei Mei

"Sabarlah sayang ... cup cup .." Hauw Hauw langsung memeluk dan menenangkan adiknya itu.

Tatapan Hauw Hauw yang melembut membuat para pelayan mendambakan tuannya itu. Mereka ingin menjadi adik dari tuannya saja rasanya. Sikap dinginnya hanya dapat luluh dengan adik perempuannya. Memang tuan dingin itu adalah penyanyang adiknya

Bila dia terus begini. Akan lebih banyak orang jatuh cinta kepadanya. Seingat para pelayan banyak sekali wanita ingin mendekati tuannya itu. Termasuk nyonya mereka yang sudah meninggal.

Tuan memang bersikap dingin tapi memanjakan nyonya mereka. Mereka dapat memahami sikap tuannya. Memang nyonya mereka adalah teman masa kecil tuannya yang tidak daoat di abaikan. Namun sikapnya yang menggoda tuannya terus menerus membuat tuan bersikap dingin.

"Aku berangkat dulu." Pamit Hauw Hauw sambil mencium kening adik perempuannya.

"Tidakkah aku juga dapat kak?" Gurau Feng Feng sambil memanyunkan bibirnya. Namun di abaikan.

"Bye bye kakak ... Semangat bekerja" jawab Yu Mei Mei ramah sambil melambaikan tangannya.

Kelakuannya di sambut tawa para pelayan. Kakak beradik ini memang unik. Tuannya begitu dingin. Namun tuan mudanya begitu humoris. Nonanya pun begitu lemah lembut. Perbedaan mereka sungguh signifikan.

Ji Eun perlahan memasuki gedung Yu Intertaiment yang ada di Beijing. Dia di temani Shelly hari ini. Jimmy masih berada di Eropa untuk tour. Tanp di sadari ada yang mengamati kedatangan Ji eun dari layar monitor.

Next chapter