kisah tentang kehidupan sederhana seorang ibu yang membesarman anak-anaknya seorang diri dengan berbagai keterbatasan adat, budaya sampai ekonomi. hanya karena mimpinya yamg sederhana, dia bertahan menghadapi kerasnya kehidupan, tegar dan tidak pernah patah semangat. ibu yang mencurahkan segala tenaganya dan kemampuannya. kisah ini dilengkapi dengan kisah romance, duka, perjuangan dan budaya yang masih melekat pada sekelompok orang tertentu. selamat membaca??
Dia yang pergi tidak akan pernah bisa kembali, sekeras apapun kau memanggil, hanya kepedihan dari pilunya rindu yang menghantui setiap hari pada setiap detik nafas yang berhembus. seandainya dengan berandai itu bisa mengembalikan waktu yang telah terlewati, sungguh akan aku lakukan sekarang juga untuk mengembalikan mu. Aku hanya sangat merindukan mu, Ma.
Perasaan ini masih terus ada, perasaan hampa; rindu, terpukul, meskipun setelah beberapa tahun melihat dengan mata kepala sendiri dia pergi menghadap Ilahi. Aku sungguh sangat merindukannya, rasa tidak percaya dan seolah-olah ini masih seperti mimpi buruk. Berkali-kali ku mencoba menghayal dan meminta diriku untuk bangun dari tidur ku yang panjang ini agar aku bisa segera mengangkat telephone ku untuk dial call ke Mama. Nyatanya, air mata ini menjadi jawaban bahwa semua itu mustahil, semua itu adalah fakta yang pahit yang harus aku terima.
Kenangan akan dirinya selalu ada, kenangan pada setiap kata yang dulu selalu ketanggapi dengan "iya, mama bawell", telephone darinya setiap saat yang tidak perduli aku sedang dimana atau apa, terutama kenangan tentang perjuangan hidupnya yang luar biasa.
Aku tau, mama tidak sendiri dan aku tau diluar sana banyak sekali ibu-ibu tangguh lain nya yang mungkin memiliki kisah lebih sulit dan kompleks. Sayangnya, aku tidak tau cerita mereka. Aku hanya mengetahui, mengalami dan merasakan sendiri perjuangan hebat Mama ku. Dia adalah mama ku yang melakukan perjuangan dalam setiap detik hidupnya melalui mesin jahitnya untuk ketujuh anak nya. Perjuangan yang dipenuhi air mata dan keringat itu terbukti secara nyata berhasil mewujudkan mimpi kecilnya yang terbersit ketika menghadiri acara wisuda saudara jauh nya.
Perjuangan mama melalui mesin jahitnya tidak hanya berhasil memberikan gelar wisuda pada seorang anaknya tapi pada ke tujuh anaknya. Bahkan dia tidak hanya mengantarkan anak-anaknya mendapatkan gelar sarjana, tapi gelar dalam karir pada setiap anaknya yang membuat mereka mampu berdiri sendiri untuk menjalani kehidupannya masing-masing. Keberhasilan telak yang patut dibanggakan dari seorang ibu yang tidak lulus SD namun punya mimpi, dicibir merupakan makananya sehari hari karena ingin menyekolahkan anak-anaknya termasuk anak perempuannya, dia membuktikan tidak ada yang salah dengan perempuan berpendidikan tinggi. Dia mengorbankan seluruh detik yang dia punya dimasa hidupnya demi menjamin bahwa anaknya berangkat sekolah dengan perut kenyang dan cukup biaya untuk itu. Dia yang sekarang dikenang sebagai ibu yang telah berhasil mewujudkan mimipi nya menjadi kenyataan.
Malam ini seperti malam sebelumnya aku mengenangnya dalam kesunyian. Ku memberanikan diri melihat kembali wajahnya yang tersenyum dalam galeri foto di komputerku, menyaksikan setiap video kebersamaan kami yang terekam. Hal ini telah membawa imajinasiku jauh mundur kebelakang, imajinasi ini membawa ku pada setiap langkah dan cerita tentang dirinya yang aku ketahui.
Malam ini, aku ingin menuliskan semua proses berharga dari perjuangnya itu. Aku bukanlah penulis yang handal, aku juga tidak mungkin mengungkapkan jati diri, nama pada setiap tokoh, dan konflik yang terjadi di dalamnya (biarkan itu menjadi bagian pahit yang tidak bermanfaat untuk dibagikan). Cerita ini hanya untuk menyampaikan sebuah cerita yang sederhana, mengenai seorang ibu yang hidup pada zaman dengan keterbatasan adat dan budaya, seorang ibu yang dinikahkan disaat dia sendiri tidak tahu apa arti pernikahan karena usianya dikala itu masih terbilang sangat muda, ibu yang berani bermimpi meskipun mimpi itu hanya terbisit tanpa dia sadari dan pikirkan sebelumnya, ibu yang berani menapik semua keterbatasannya untuk mewujudkan mimpinya. Cerita ini hanyalah persembahan ku sebagai seorang anak kepada mendiang ibunya, karena hanya cerita ini yang bisa kuberikan untuk menunjukan betapa hebatnya mama ku