webnovel

Link 8 - The Irregular

Masih ada keraguan dalam diri Hiro untuk membukanya, perjuanganya dalam di MyRo begitu besar. Namun hal itu sepertinya tidak cukup membuktikan dia menjadi nomor satu. Akan tetapi Hiro yakin bahwa dia berada pada 10 besar itu.

Safe Zone

[Kota Arcadia]

6 Maret 2024

Pukul 20.45

Sedari tadi Hiro duduk dan memikirkan apa yang dia dapat sembari memasang perlengkapan barunya.

Dia masih ragu untuk membuka Achievement dari Game Master, semua usaha kerasnya seakan telah ada di dalam informasi itu. Mengingat bahwa yang mendapatkan Achievement tidak hanya para beta tester. Hal itu membuat Hiro semakin ragu namun juga penasaran.

(Heh,, aku masih ragu dengan semua ini.. padahal aku telah berusaha sekeras mungkin. Apakah mereka bertiga memang seorang NEET yang genius dalam bermain game. Tidak, aku tak boleh menyerah. Akan ku buktikan perjuanganku tak sampai disini saja)

Kemudian Hiro menepuk pipinya dengan kedua tangan hingga ada bekas merah uamh tertinggal. Lalu dia membuka menu utama.

[Status][Inventory]1[Ability][Friend][Guild][Option]

Nampak pada layar hologramnya itu terlihat sebuah notifikasi yang berada di bagian Inventory belum dia buka.

[Inventory]>>[Reward]

From GM: Selamat kepada Hiro atas semua usaha dan kerja keras dalam pertarungan di dunia ini, anda berhak mendapatkan Special Reward. Hancurkanlah kejahatan yang menyelimuti dunia ini. CHAINS THE WORLD!!!

[Claim]

Hiro kaget membaca sebuah pesan dari Game Master yang menyatakan bahwa dia mendapatkan Special Reward. Tanganya mulai gemetar kerena ragu untuk membuka reward yang didapatnya.

(Urutan keberapakah aku, 4 atau malah 10)

Namun Hiro tak ambil pusing karena mengingat masih ada kekuatan lain yang perpendam di dunia ini. Saat itu pula dia membuka rewardnya. Dia terkagum bahagia melihat special reward yang telah di tergetkanya sejak awal. Namun ada sedikit kejanggalan dalam special rewardnya.

Reward:

Special Reward from Game Master is opened. For more Special Reward, you have Divine Ability (Mind Break).

[Claim]

And You have a new Element, please selected the Element.

[Choose]

Nampak dari hologram yang tengah ia lihat, tidak ada sebuah tanda atau nomor urut dari special rewardnya.

Seharusnya ada sebuah nomor urut dari special reward yang didapatkan, karena akan ada perbedaan pendapat tentang sepuluh pemain yang mendapatkanya. Masing-masing akan mengaku bahwa dia lebih hebat dan mengaku mendapat nomor urut 6, 5 bahkan 4 dan seterusnya.

Hal itu dapat membuatnya dapat menjadi Player Killer dengan memanfaatkan special reward yang dimilikinya. Kerena informasi kekuatan special reward(Divine Ability) hanya si pemilik itu sendiri yang mengetahuinya.

Hipotesis Hiro hanya sampai disitu saja, karena memang dia belum bertemu para pemilik special reward tersebut.

Kini Hiro berjalan menuju sebuah tempat duduk yang berada di sudut area. Dia tengah membuka inventory dan memilih sebuah element baru. Dia sempat berpikir berulang-ulang, jika nantinya ia salah dalam memilih element, maka ia pasti mendapat amukan dari adiknya itu.

(Jika aku memilih air maka sudah pasti kena marah, namun jika memilih elemen api akan lebih mudah melawan musuh. Tapi aku kurang suka dengan elemen api, aku ingin yang lebih krusial lagi. Aku pilih lagi kegelapan saja agar sekalian jadi raja kegelapan. Gwahaha)

Namun saat Hiro akan memilih elemen kegelapan, muncul sebuah notifikasi berbentuk tulisan yang berada pada hologramnya. Notifikasi itu menyebutan bahwa dia tidak boleh memilih elemen kegelapan dua kali.

Hal itu membuat Hiro berpikir kembali tentang elemen apa yang akan diambilnya. Hiro pun bingung saat akan memilih lagi. Setelah itu Hiro menutup menu hologram itu. Namun secara tidak langsung, jari Hiro menyentuh tanda elemen cahaya, yang akhirnya sebuah cahaya melingkar dari bawah tanah menyelimutinya.

Hiro mendapatkan sebuah elemen baru, yaitu elemen cahaya yang sebenarnya tidak dia inginkan.

Dia terkejut saat tiba-tiba muncul sebuah elemen cahaya pada control panelnya(Pandangan). Namun apa harus dikata, nasi sudah menjadi bubur. Hiro pun hanya bisa menerima kenyataanya itu.

Ketika Hiro terduduk sedih di sudut alun-alun kota Arcadia itu, tiba-tiba ia di kejutkan dengan adanya sosok perempuan yang pertama kali dia lihat saat berada pada game MyRo versi beta.

(Sosok itu, kenapa dia selalu muncul dengan raut wajah yang seperti itu? apakah dia berusaha melihatku atau hanya perasaanku saja?) Hiro berpikir ada yang aneh dengan sosok itu, namun pikiranya tergantikan dengan hal lain ketika dua tangan player lain menutupi matanya dari belakang.

"Tebak siapa aku?" ucap player itu.

"Mana mungkin aku tak ingat dengan suaramu Yu- Alice" jawab Hiro sambil melepaskan kedua tangan yang menutupi matanya.

"Awas jangan halangi pandangan ku, aku sedang memperhatikan sosok player dengan rambut perak itu" ujar Hiro sambil menunjuk player tersebut.

Namun saat Hiro memalingkan wajahnya dari tatapan Yuuki, sosok player yang tengah Hiro bicarakan telah hilang.

"Heeh,,, Oni-chan siapa yang kau lihat hah...! Kau sudah memiliki aku dan Adaonee-san, tapi kau masih melihat wanita lain?" ucap kesal Yuuki.

Kesalahpahaman itu membuat Yuki kesal. Akan tetapi, Hiro tak mendengarkanya dan berdiri lalu berjalan ke sebuah restaurant.

"Hee Oni-cahn!! Kau tidak mendegarkan aku!!!" seru Yuuki

Hiro tetap berjalan tanpa berkata apapun kepada adiknya. Yuuki kembali kesal dan melanjarkan jurus pamungkas miliknya.

"Baiklah Oni-chan jika itu maumu" Ujar Yuuki sembari mepersiapkan seranganya.

Yuuki mengambil ancang-ancang lalu berlari dan melompat ke arah Hiro. Namun seranganya Hiro berhasil menghindar dari seranganya entah itu reflek atau memang sebuah kebetulan.

Seketika itu Yuuki terjatuh dijalan. Hiro yang melihatnya langsung membantunya berdiri.

"Adduh,,, Nee Oni-chan kema kau akan pergi" Jawab Yuuki aneh kepada kakaknya seraya berdiri.

"Heh, setelah apa yang terjadi kau malah bertanya seperti itu kepadaku. Kenapa kau ingin menerjangku?" ucap Hiro yang sedang membantunya berdiri.

"Apa...? aku tidak berpikiran seperti itu. yang aku pikir adalah bagaimana cara agar tidak membuat keributan denganmu"

Jelas sekali yang Hiro lihat tadi adalah sebuah terjangan dari belakang. Namun yang membuat Hiro lebih penasaran, mengapa yan dikatakan Yuuki persis dengan apa yang Hiro pikirkan.

Hiro teringat tentang Divine Ability yang dia miliki. Saat ini memang dia belum dapat menggunakanya. Tapi apakah mungkin hal yang barusan terjadi adalah kekuatan dari Divine Ability miliknya, dia masih ragu dalam mengambil jawaban namun hal itu adalah kemungkinan dari sebuah hipotesis yang akan di ambilnya.

"Mari ikut aku ke restaurant" ujar Hiro yang menggandeng tangan adiknya .

Namun Hal itu malah menjadi salah paham lagi terhadap Yuuki. Menurutnya melihat Hiro yang tengah menggandeng tanganya, seolah terlihat seperti sepasang kekasih yang sedang berkencan. Seketika itu pula pipi Yuuki menjadi merah.

(Rasanya seperti mimpi saja) gumam Yuuki dalam hati.

.

.

.

.

"Jadi apa yang ingin Oni-chan becarakan?" ujar Yuuki memulai pembicaraanya.

Kini penampilan Yuuki telah berubah karena dia sudah berganati base job dari White mage menajdi Soldier. Hal itu juga terlihat di sudut kiri atas.

Alice(Yuuki)

Lv.42

Soldier

"Aku hanya ingin memastikan sesuatu"

Hiro bingung mulai dari mana dia berbicara, karena banyak kejanggalan yang dia dapatkan setelah penerimaan special reward dari Game Master.

(Sebaiknya aku langsung kepada intinya saja karena mungkin hari mulai malam, lagi pula diakan adiku pasti dia dapat menjaga rahasia ini) Gumam Hiro dalam hatinya.

" Hei Oni-chan!!!" ujar Yuuki singkat.

Namun Hiro tidak mendengarkan ucapan adiknya itu karena dia sedang melamun. Lantas Yuuki mengambil gelas yang berisikan es jeruk yang telah mereka pesan dan menempelkanya di pipi kiri kakanya itu. Seketika itu Hiro langsung terkejut.

"Dasar Oni-chan, apakah kau sedang memikirkan gadis yang tadi, jawab aku?" tegas Yuuki.

" Tidak, aku tidak memikirnya. Aku ingin memberitahumu suatu hal yang tidak boleh kamu sebarkan, mengerti"

Kini Hiro mulai menjelaskan langsung dari intinya. Meskipun Yuuki agak terkejut saat mendengarnya, namun hal itu membuat Yuuki bahagi. Bahkan saat mendengar bahwa penambahan elemen baru yang Hiro pilih adalah cahaya.

Dan untuk masalah sosok gadis itu, Hiro masih belum mengetahuinya. Masalah yang baru berdatangan kepada Hiro namun hal itu tidak membuatnya khawatir. Justru pertemuan anehnya dengan sosok gadis itulah yang membuatnya khawatir.

"Ooke Oni-chan, sekarang giliran aku yang memberitahumu" ujar Yuuki sambil tersenyum manis kepanya.

"Nah,, Oni-chan pasti belum mengetahui tentang elemen. Setelah Game Master memberiku Special Gift, aku langsung membukanya dan ternyata isi dari hadiah itu adalah penambahan elemen baru untuk para Beta Tester" Ucap Yuuki

"Fufufu, baiklah. Pertama, Oni-chan memilih elemen kegelapan, nah setelah itu memilih elemen cahaya. Dari sudut pandang yang berbeda, kedua elemen itu seperti sebuah keseimbangan. Maka dari itu Oni-chan adalah satu-satunya pemain yang memiliki elemen tersebut. Nah untuk yang kedua pasti ini yang membuatmu terkejut. Setelah aku membaca beberapa artikel dan situs resmi dari MyRo ini, ada sebuah penambahan fitur baru, yakni sebuah elemen dapat berevolusi dengan cara seberapa sering elemen itu dilatih" Jelas Yuuki kepadanya.

"Apa katamu, evolusi. Apa yang terjadi pada elemen kegelapanku saat berevolusi dengan elemen Cahaya?" Hiro terkejut dan heran saat mendegar hal tersebut.

"Hal itu masih mesteri, karena pengguna elemen kegelapan hanya berapa persen dari semua pemain. Kebanyakan merak memilih elemen api, air dan udara"

"Jadi hanya kita sendiri yang mengetahui bahwa elemen kita telah berubah?" Tanya Hiro masih belum paham dengan evolusi elemen.

"Contoh, sepertiku. Aku mengambil element Air aku menambahkan Udara, makan akan terbentuklah Elemen Es. Namun hal itu pasti akan memkan waktu yang sangat lama, mengingat bahwa maksimum level di game MyRo ini mencapai 1000" jelas Yuuki .

"Betul juga, baiklah. Mungkin sekarang sekitar sudah jam 21.00 di dunia nyata. Apakah kamu mau log off atau ikut bersamaku ke kota Fukamatzu. Jika dilihat dari perkembanganmu, kamu sudah banyak berlatih dan aku melihat percepatan dari kenaikan levelmu yang sangat drastis" ujar Hiro.

Yuuki berdiri sambil menyombongkan dirinya yang memang telah berada di atas Hiro, mungkin hal itu disebabkan oleh tujuanya yang ingin mendapatkan class/job berstatus tinggi. Namun upayanya tersebut masih awalnya saja. Melihat dari system game MyRo hal tersebut masih beberapa persen dari seratus.

"Jangan sombong terleih dahulu, ini baru permulaan. Level 42 itu saja masih 0,04 persen dari seratus, kau tahu itu tentunya" jawab Hiro.

"Nee Oni-chan kau memang bodoh ya" ujar Yuuki.

Hiro yang mendengar hal itu langsung memotong perkataanya.

"Apa katamu? " ucap Hiro kaget.

"Pasti kau belum mengetahui tengtang hal ini. Dengar, di game ini kehadiran system tidak terlalu berpengaruh. Apakah kau tidak menyadarinya?" jelas Yuuki seraya duduk kembali.

Seketika itu Hiro teringat kembali saat pembukaan event peluncuran game MyRo ke public. Saat itu dia bersama Hikawa, teman sekelasnya yang juga bermain MyRo.

Hiro kembali berpikir setalah apa yang barusan Yuuki bilang, kehadiran system tidak terlalu berpengaruh. Hal tersbut tidak sempat terpikirkan oleh Hiro karena terlalu sibuk memikirkan tujuanya yang ingin mendapatkan special reward dari Game Master.

(Astaga, aku lupa bahwa aku pernah menerapkan terhnik itu disini) Gumam Hiro dalam hatinya.

"Jika kau masih belum percaya, kita buktikan saja. Baiklah, sesampainya di kota Fukamatzu aku ingin kita menjalankan Field Mission" ujar Yuuki.

Hiro menerima ajakan Yuuki untuk menjalankan FM(Field Mission).Field Mission itu sendiri adalah sebuah misi yang hanya ada dalam beberapa menit di daerah tertentu. Field Mission biasanya nampak pada notifikasi di kontrol panel, dimana letak dan nama boss dari monster tersebut tertera. Field Mission menampakan berbagai macam boss area, tergantung dimana area itu berada.

Saat ini Field Mission berada tepat dimana kota yang akan meraka tuju. Fukamatzu, itulah yang tertera pada kontrol panelnya.

"Huft, baiklah. Ayo kita berangkat kesana" ujar Hiro yang kini berdiri.

"Hanya kita berdua? Apa aku perlu memanggil Adaonee-san?"

"Tidak usah, lagi pula ini sudah larut, orang rajin seperti dia tidak akan menyia-nyikan waktunya untuk bermian game" tegas Hiro.

Akhirnya mereka berdua pergi ke kota Fukamatzu menggunkan Town Portal Transport untuk meneleportasikan mereka langsung menuju kota Fukamaztu tanpa perjalanan. Namun fitur itu tidaklah gratis alias berbayar.

Semakin jauh jarak yang di tempuh, maka semakin besar pula bayaran yang harus di berikan. Walaupun begitu, keuntungan dari Portal Transport sebanding dengan apa yang mereka keluarkan.

Safe Zone.

Kota Amatzu

Pukul 22.35

Suasana ramai terdengar oleh mereka berdua. Kini berka berada di alun-alun kota Amatzu. Kota yang begitu ramai dan indah dengan para pemain serta NPC yang layaknya kehidupan nyata.

Berbeda dengan kota Arcadia, kota Fukamatzu cenderung memilki gedung-gedung yang tidak terlalu tinggi dan juga daerah untuk market place begitu banya dan ramai. Untuk Restaurant mungkin hanya beberapa saja. Kebanyakan jalan dipadati dengan para NPC yang berjualan berbagai macam item maupun makanan. Layaknya sebuah festival yang diadaka setiap harinya.

"Nee Oni-chan, apakah kau pernah kesini sebelumnya?" Tanya Yuuki sembari tersenyum manis karena terpukau melihat keindahan yang berada di depan matanya.

"Belum, inilah pertamanya aku datang ke kota ini"

Mereka berdua menyusuri daerah Market Place. Mulai dari membeli item antic sampai makanan yang disajikan. Market Place tersebut seperti kehidupan nyata, banyak NPC yang berusaha menarik para player untuk membeli barang daganganya, ada juga yang menggelar sebuah pertunjukan hiburan.

(Game Master , kau memang orang tercerdas di bumi. Mungkin bukan NPC yang kau pasang, melainkan AI yang dapat membaca situasi dan juga merekam kembali sebuah peristiwa. Dan tak hanya itu saja, mungki kau mengolah semua ini secara Real time sehingga semua terlihat seperti nyata. Aku yakin kau adalah penggemar terberat Sword Art Online) Itulah yang sekarang Hiro pikirkan untuk sekarang.

Mereka berdua terduduk di salah satu bangku panjang yang berada di sudut alun-alun. Memandang langit dan melihat bintang-bintang .

"Nee Oni-chan, apakah kau melupakan sesuatu?"

"Yeah, aku terlalu asik menikmati ini sampai aku melupakan tujuan kita datang kemari" Ujar Hiro yang terpukau dengan semua keindahan yang ada.

"Alice, sampai kapan kau akan memegangi tanganku" ucap Hiro.

"Fufufu, bilang saja jika kau senang kan?" Sifat Broconnya mulai keluar dan hal itulah yang membuat Hiro merinding.

"Sudah-sudah, mari kita lanjutkan tujuan kita sebelum hari mulai larut"

Mereka berdua pergi daerah timur Kota Fukamatzu, tepatnya kuil Amatzu. Monster yang berada pada notifikasi itu bernama Byakku. Monster berbentuk binatang menyerupai macan, namun memiliki tubuh yang 5 kali lebih besar dari ukuran aslinya.

Jalan untuk menuju kesana tidak terlalu gelap, karena jalan tersebut biasa di gunakan para NPC untuk pergi ke kuil Amatzu untuk berdoa. Hal tersebut diadakan untuk menambah suasana nyata pada game tersebut.

Setelah meraka berjalan beberapa menit, tiba-tiba sebuah asap hitam menyelimuti mereka berdua. Seketika itu, Hiro dan Yuuki langsung meloncat kebelakang.

"Sial, haruskah aku bertemu PK disini?" Ujar Hiro.

"Oni-chan, bagaimana ini aku tidak mau mendapat Pinalty gara-gara PK"

Walaupun sebenarnya mati dalam game itu tidak terlalu berpengaruh, namun karena adanya penalty maka semua pemain menghidari hal tersebut. Tidak hanya Exp Point, namun juga harta dan sejumlah benda akan hilang karena penalty maupun terambil oleh Player Killer.

Hiro meminta Yuuki untuk bersembunya di belakangnya dan menjaga daerah belakang.

"Siapa kau dan mau apa kau?" Seru Hiro

"Hoo,, inikah sang Irregular. Berbeda dengan apa yang aku pikirkan" ucap sosok di balik kabut hitam tebal yang berada di depan Hiro.

Suara itu muncul dari kabut hitam di depan Hiro.

"Siapa, apa maksudmu. Aku tidak mengerti dengan apa yang kau bicarakan" ujar Hiro dengan tangan yang telah mengambil pedang di punggungnya.

Saat kabut hitam yang berada di depan Hiro mulai samar-samar menghilang, nampak dari kejauhan sosok pria yang menggengam dua buah pedang di tanganya.

"Yu-Alice, Tolong mundurlah. Jika aku kalah dalam pertarungan ini segeralah kau gunakan Crystal Teleport ke Kota, kau mengerti" jelas Hiro kepadanya seraya memberikan Crystal Telerport itu kepada adiknya.

Seketika itu dan tak dapat terlihat oleh mata, pedang mereka berdua beradu dengan dengung suara yang terjadi begitu keras. Sosok dari kegelapan itu kini berada tepat di depan Hiro.

"Whoa, reflek yang bagus. Namun kalah cepat dengan gerakanku" ucapnya.

Hiro terkejut saat melihat nama dibalik sosok yang yang menyerangnya itu.

Akait

Lv. 54

Swordman

(Apa! aku tidak menyangka bahwa yang sedang menyerangku adalah si nomor 1. Lalu apa maksud dan tujuanya dia menyerangku? Perasaanku tidak enak. Mungkin urusan ini tidak akan berakhir begitu cepat) gumam Hiro dalam hatinya.

"Apa tujuanmu datang dan menyerangku, padahal kau adalah sang nomor 1" seru Hiro sembari menahan gerakan kedua pedangnya.

Hiro tertinggal satu langkah dari Akait yang menyebabkan celah kosong di bagian tubuh kirinya. Akait memanfaatkan hal itu untuk menendang dengan kaki kanannya.

"Aku hanya memastikanmu, aku tandai kau" ucap Akait singkat lalu menghilang bersama kegelapan yang ada.

"Ghuakk, Apa yang dia maksud dengan memastikanku, sudah kuduga ini tidak akan berakhir dengan cepat"

"Oni-chan, apakah kau baik-baik saja ?" ucap Yuuki yang mengkhawatirkannya.

Sempat terlintas dalam benak Hiro bahwa Akait, sosok pemain yang menyerangnya tadi mengatakan sesuatu yang amat penting. Irreguler, itulah yang terucap dari mulutnya.

"Yeah, aku baik-baik saja. Huft, ada sesuatu yang ingin aku sampaikan kepadamu" sambil mengangkat wajahnya memandang langit yang penuh bintang.

"Apakau kau tahu arti dari kata Irregular?"

"Irreguler biasa artikan sebagai ketidakaturan atau kelainan/keabnormal sesuatu dalam segela bentuk wajud maupun hal"

"Haih. Aku tidak mengerti apa yang kau katakan" ucap Hiro bingung dengan perkataan rumit adiknya.

"Intinya kamu adalah sang Irregular, dalam arti kau memiliki kelaini tersendiri"

Hiro masih bingung dengan apa yang dimaksud dan tujuanyanya itu. mengapa seroang pemain nomor satu memperhatikan hal spele seperti dirinya. hal itu membuat Hiro tidak lagi melanjutkan Field Missionya melawan Byakku.

Keep Support me yaw,, jangan lupa tinggalkan jejak kalian berupa kritik maupun saran. Dan rate dari kalian membantu kemajuan Project Novel ini. Nantikan cerita selanjutnya..

See you again minna-san ??

Kikkawa_Hirocreators' thoughts
Next chapter