webnovel

chapter 6

aku sedang membaca artikel dari ponselku di ranjang ketika william melangkah masuk.we watching each other tanpa mau memulai pembicaraan.setelah beberapa saat saling menatap akhirnya wiilliam duluan mengakhiri watching contest dan melangkah menuju closet.tak berapa lama terdengar william meletakkan dompet, kunci, ponsel, sepatu dan tasnya dengan kasar.pulang pulang ngamuk. omelku.

tak berapa lama william keluar dari closet menuju kamar mandi.entah apa yang dilakukannya di kamar mandi, terdengar suara mengumpat dan barang barang berjatuhan.jantungku mulai berdetak tak karuan. he got bad mood.

"i saw your phone not broken, kenapa kau tidak membalas pesanku? " bentaknya tiba tiba muncul dari kamar mandi dan hampir saja membuat jantungku melimpat keluar dari sarangnya."bum" bunyi ponselku yang saat aku terkejut terlontar dari genggamanku jatuh ke lantai." kau membuatku menghancurkan meeting karena aku tidak bisa konsentrasi".

" aku kehilangan ratusan juta karena itu, dan lagi kenapa kau selalu mengeluh pada bibi june, kau tahu dia selalu mengaduh ke mama. kau tahu mama bagaimana? sebulan ini aku akan terus mdndengar keluhan keluhan mu dari mulut mama"amuknya berapi api." berhentilah bersikap seperti anak kecil katia, kau itu sudah dewasa, bersikaplah layaknya orang dewasa".

"aku anak kecil katamu!" tantangku. " lalu kau itu apa? orang dewasa mana yang mempermalukan istrinya di hadapan teman temanya?"kataku beranjak menghampirinya." what do you want me to do ketika kau menuduhku mencari perhatian your friend "tanyaku menudingnya."i was being nice to your friend, that not my falsh when he was flirted with me. he was pitiying me coz you ignored me !!" pekikku. aku tidak sadar air mataku mengalir sampai aku merasakan air mataku yang mengalir di bibirku.

" apa namanya kalau bukan anak kecil, seharian kau mendiamkanku. aku berulang kali menelponmu dan dialihkan ke voice mail, pesanku tidak kau balas!!"

" itu karena aku tidak ingin bicara denganmu, setelah apa yang kau lakukan , kau pikir aku mau bicara padamu. dan soal bibi june, sama siapa lagi aku mengaduh ketika suamiku tidak bisa menjadi tempatku mengeluh, ketika suamiku memperlakukanku layaknya orang asing".tangisku pecah membuat bibi june mendatangi kamar kami." bukan hanya aku yang menyetujui pernikahan ini william, kau juga menyetujuinya.aku bahkan menawarkan pembatalan tetapi kau bersikeras melanjutkannya,kenapa kau menyiksaku sekarang. apa salahku padamu"pelukan bibi june meruntuhkan pertahananku.membuatku menangis terseduh seduh hingga tubuhku bergetar. bibi june membimbingku keluar kamar menuju kamar tamu.

"fuckkk!! " teriak william frustrasi dari dalam kamar , tak berselang lama terdengar benda dilempar ke dinding.

"bibi june..." ringisku merasa keram di perutku."perutku" kataku sambil menangis."akkkhhh" erangku . "oh tuhan" kata bibi june cemas.rasa sakit membuat pandanganku mengabur." bibi june sakit" kataku bersamaan jerit bibi june memanggil william." what going on? " tanya william tergopoh gopoh menghampiriku."jangan sentuh aku" bisikku lemah sambil menepis tangan william yang ingin menyentuhku. " bibi... june.." ." oh my god,,! theres blood!"pekik bibi june sebelum aku kehilangan kesadaran.

Next chapter