"Sekarang kita mulai ke gerakan selanjutnya, para ibu dan ayah boleh rentangkan kedua kaki dan tangan, lalu saling berpegangan dan kembali tutup kedua mata dan mulai bernapas pelan" perintah instruktur itu lagi.
"Apa boleh?" Bisik Nalla, meminta izin.
"Tentu," balas Rama, menarik tangan Nalla dan mulai menggenggamnya. Lalu menutup kedua matanya.
Nalla tidak langsung menutup kedua matanya, dia menikmati momen itu. Menatap dan meneliti wajah lelaki baik di hadapannya. Lelaki itu sangat tampan. Rama punya alis mata yang hitam dan tebal. Poni rambutnya hari ini sedikit tergerai, dia tidak bersisir dengan rapi seperti saat di rumah sakit, membuat dirinya tampak lebih hangat dan sialnya sangat tampan. Tiba-tiba Rama membuka matanya, dan memergoki Nalla sedang menatap dirinya dengan lekat. Nalla segera menutup matanya, jantungnya berdebar lebih kencang. Dia merasa seperti pencuri yang ketahuan saat sedang melaksanakan aksinya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com