Detik berganti menit, menit berganti jam, tampa terasa hari sudah menjelang sore, ternyata hari belalu begitu cepat , mungkin karena perasaannya yang senang, sehingga dia tidak merasa bosan.
Dokter cantik yang sibuk ini adalah pemandangan yang sangat menyenangkan baginya. tak berapa lama kemudian, sebuah mobil Toyota Hillux berhenti di depan Pustu tersebut, seorang pria yang berpakaian rapi keluar dari dalam mobil tersebut, dia berjalan ke bak belakang dan menurunkan sebuah sepeda, kemudian berjalan masuk ke Pustu tersebut. Melihat seseorang yang sedang duduk di ruang tunggu, dia berkata.
"Bibi.. sedang apa di sini? Siapa yang sakit? " tanyanya penasaran.
" Itu... adikmu, Said, semalam dia berkelahi dan sekarang kakinya dijahit. " Kata bibi itu kesal.
Pemuda itu bergegas masuk kedalam dan melihat seorang pria yang terbaring di tempat tidur dengan paha kirinya yang di perban, wajah pemuda itu tampak cerah, tidak seperti sedang tersiksa karena sakitnya.
" Kau kenapa? " Tanya pria tadi sambil mengernyitkan keningnya.
" Biasa Mas, anak muda.. " katanya sambil nyengir.
" Biasa katamu? anak muda seharusnya berfikir untuk masa depannya bukannya bikin huru hara kayak gini.. Lagi pula, sekarang kan masih hari Jum'at kenapa kau tidak berada di kos mu? , apa kau tidak sekolah? sudah berapa lama kau bolos ? Mau jadi apa kamu nanti?"
" Mau jadi suaminya Bu Dokter" jawabnya singkat.
" Apa? " Kata pria itu kaget tak menyangka itu akan keluar dari mulut adiknya.
mendengar ada percakapan di tempat pasien, Claudy keluar dan ternyata Bayu telah ada di sana, dengan wajah kesal yang sedang menatap Said,
" Mas Bayu, kapan datang? " Tanyanya lembut. Wajah Bayu seketika melembut mendengar suara Claudy.
" Aku mengantarkan sepedamu. Oh ya, Claudy, apa bocah ini merepotkanmu? " tanyanya lagi..
" Tunggu tunggu, Mas.. Ba.. yu.., Claudy...Panggilannya akrab banget.. kok bisa kenal? aku.. di tikung.. " katanya kecewa.
" Apanya yang ditikung? jangan bicara macam macam " kata Bayu kesal.
melihat Bayu yang kesal, Claudy tertawa, 'ternyata cowok kaku ini punya ekspresi juga'. batinnya.
" Pak tua, pulang sana, suasana hatiku jadi kacau" kata Said kesal.
"Apa katamu? " tapi belum sempat Bayu melanjut perkataannya, Said sudah berteriak sambil memegang kupingnya. Sebuah tangan menempel di sana.
" Dasar bocah edan.. kamu mau pulang sekarang? sepertinya kamu sudah sembuhkan? dinasehati malah membantah" kata ibunya kesal sabil menjewer kupingnya.
" Adu adu aduh.. Bu, sakit... Ibu kapan masuknya sih? Gak bilang-bilang, tau-tau tangan dah nempel dikuping" katanya cemberut sambil mengusap telinganya.
"Paman mana Bi.. " Bayu sengaja mengalihkan perhatian bibinya agar Said tidak terlalu menderita, karna dia tau kalau bibinya sudah marah, maka akan mengomel dalam waktu yang lama.
" Sudah pulang siang tadi " Jawab bibinya.
" Bibi.. biar saya yang menjaganya malam ini, Bibi istirahat saja di rumah. Bibi akan ku antar pulang ya! " Katanya lagi.
" Apa kamu tidak lelah? " Tanya bibinya.
" Gak papa, Bi.. Besok libur, jadi gak terlalu lelah, " Kata Bayu.
" Baiklah kalau gitu " kata Bibinya.
Mendengar itu Said malah cemberut, melihat keakraban mereka, pasti dia nanti cuma akan jadi kambing congek malam nanti...