webnovel

Pelatihan Binal Siswi Unggulan V

Sarah terus mengulum dan menghisap batang kemaluan Wiradhi sambil menikmati remasan tangan sang lelaki di kedua belah pantatnya. Pantatnya sang gadis yang bulat dan montok bagaikan sepasang kue mochi dengan lentur berubah bentuk mengikuti permainan tangan Wiradhi.

"Hmmmm.... Lubang yang ini berkedut – kedut kayak minta bagian juga...." Wiradhi meregangkan bibir pantat Sarah dan menariknya ke kiri dan ke kanan, meng-ekspos lubang pantat Sarah yang terlihat dengan imutnya berkedut – kedut seperti anak burung yang meminta makanan kepada induknya.

Wiradhi menggerakkan kedua ibu jarinya memutar memijiti seluruh bagian pinggir lubang pantat Sarah, mengirimkan sensasi bergetar cetarrrr membahana yang menyebar dari ujung tulang ekornya lalu menjalar sepanjang tulang punggung sang gadis menebarkan riak – riak kenikmatan yang menggema menjadi gaungan hasrat di otaknya. Kuluman Sarah terhenti dan hisapan mulutnya menjadi semakin kuat tatkala Sarah menarik nafas dalam – dalam sementara bola matanya bergulir ke atas menuju puncak kenikmatan yang sudah berada di ubun – ubunnya.

Dengan tiba – tiba, Wiradhi pun menekankan ibu jari tangan kirinya ke dalam lubang pantat Sarah sementara ibu jari tangan kanannya mempermainkan klitoris sang gadis. Lutut dan siku Sarah yang sedang menghisap batang kejantanan Wiradhi langsung tertekuk lemas dan tubuh indah sang gadis yang sedang merangkak dengan tangan dan kakinya langsung jatuh tak berdaya di hadapan sang lelaki. Penis Wiradhi yang terlepas dari mulut Sarah berdiri dengan tegaknya sambil memercikkan air liur Sarah ke wajah sang gadis yang jatuh tepat di hadapannya.

Sekujur tubuh Sarah kembali berkedut – kedut gemetaran tanpa henti sementara lidahnya menjulur keluar dari mulutnya yang terbuka. Kedua mata Sarah sudah tergulir ke atas sampai bagian irisnya yang berwarna hitam hampir tidak terlihat, hanya menyisakan bagian putihnya matanya saja. Inilah yang disebut dengan ekspresi Ahegao yang terkenal dari Negeri Matahari Terbit itu.... Selangkangan sang gadis yang sudah begitu becek juga tanpa henti mulai kembali mengeluarkan percikan – percikan kecil seperti keran bocor yang hampir kehabisan air.

"Oi, masa' kamu sudah muncrat lagi!? Aku saja masih belum ngecrot nih....!" Wiradhi mengeluarkan kata – kata protes, namun sepertinya hal itu sudah tidak mampu lagi didengar oleh Sarah yang pikirannya sudah terbang ke langit ketujuh.

"Ti.... Tidak..." Sarah yang masih dalam kondisi trance dengan wajah ahegao mulai meracau.

"Masih bilang tidak, tidak? Ayolah..., kamu merasa ini enak kan?" Wiradhi berjongkok di hadapan Sarah dan mengangkat wajah sang gadis sehingga dia bisa melihat ekspresi mukanya yang sedang berada di puncak kenikmatan.

"He he he...., Tak kusangka seorang siswi unggulan, apalagi seorang lesbian seperti dirimu, bisa membuat ekspresi wajah senakal dan sebinal ini hanya karena dipermainkan oleh laki – laki." Wiradhi berkata pada Sarah dengan nada suara yang begitu menghipnotis, seolah ingin menelanjangi tubuh dan jiwa sang gadis di luar dan di dalam....

Dan hal tersebut terbukti ampuh, kata – kata sugestive yang dia ucapkan seolah seperti tenggelam dan tertanam di alam bawah sadar Sarah yang sedang mengalami trance dan kehilangan semua pertahanan mentalnya.... Perlahan – lahan, pikiran dan perasaan yang disimpan oleh sang gadis sedari awal mulai keluar dari dalam lubuk hatinya dan muncul ke permukaan....

"Jangan.... Kumohon.... Hentikan semua ini.... Vagina dan pantat... Kalau begini terus...." Mulut Sarah yang masih terbuka dengan lidahnya yang menjulur mulai meracau meneteskan air liur nya kesana – kemari.

Wiradhi yang telah mengambil posisi bersila dengan batang kemaluannya yang masih tegak mengacung ke wajah Sarah dengan segera memegang kepala Sarah dengan kedua tangannya dan membawa wajah sang gadis ke selangkangannya. Tanpa basa – basi lagi, di aturnya wajah Sarah ke posisi yang tepat sebelum menghujamkan kepala sang gadis yang masih terbaring tak berdaya di hadapannya itu ke selangkangannya.

Penis Wiradhi dengan mudahnya masuk ke dalam mulut Sarah tanpa resistensi sedikitpun. Dengan kedua tangan Wiradhi memegang kepala Sarah, dipaksanya sang gadis untuk menghisap penisnya kembali dengan gerakan maju dan mundur, ke atas dan ke bawah. Sarah yang tersedak karena Penis Wiradhi yang tiba – tiba memenuhi seisi mulutnya sampai menghujam ke dalam kerongkongannya secara refleks meronta – ronta dan mencoba menarik nafas sekuat – kuatnya. Hal ini membuat hisapan mulutnya menjadi semakin keras dan Wiradhi yang begitu menikmati sensasi nikmat dari oral sang gadis pun juga menjadi semakin bersemangat menghujamkan kepala Sarah semakin dalam ke selangkangannya.

Tubuh Sarah yang meronta – ronta dengan lengan dan kaki sang gadis yang menggelepar kemana – mana menjadi semakin meregang dan menegang. Desahan dan erangan yang keluar dari mulut Sarah yang mencoba mengambil nafas di tengah – tengah perlakuan kasar Wiradhi yang begitu intens bercampur dengan suara becek yang dihasilkan dari pergesekan mulutnya yang telah penuh air liur dengan penis Wiradhi, menciptakan suara yang terdengar sangat nakal dan mengundang nafsu bagi siapapun yang mendengarnya.

"Uuummmmhhhhh....!!! ummmmmuuumhhhh....!!!!! Umummmuuuhhhhh...!!!! Hhmmmhmmmm.....!!!!" Wajah Sarah yang semakin bernafsu kembali menunjukkan ekspresi ahegao yang sungguh binal dipandang mata. Dipadu dengan tubuhnya yang telah berhenti meronta – ronta memberikan perlawanan dan sekarang sedang menggelepar kejang – kejang seperti ikan salmon yang baru saja melompat keluar dari air, wow... Hal ini sungguh pemandangan yang luar biasa!

("Tidak bisa.... Padahal ini sangat memalukan... Tapi aku tak kuasa menahan suara nakalku.... Enaakkk..... Ennaaaakkkkk.... Bergesek – gesek....") Sarah bergumam di tengah intensnya pergesekan mereka. Ditambah lagi, karena saking intensnya "pergesekan" mereka, sampai – sampai air liur di bibir Sarah pun juga sudah mulai berubah menjadi busa! Bagaikan air deterjen yang berbusa saat sedang menyikat cucian!

"Kamu terlihat acak – acakan sexali.... Sungguh sangat binal.... Bagussss.... Bagussss, Sarah....! Aku juga sudah mau keluar nih....!" Wiradhi menjadi semakin bersemangat memacu kepala Sarah sementara batang penisnya menjadi semakin membesar dan bertambah panas berkedut - kedut di dalam rongga mulut sang gadis yang hangat dan basah. Setiap kedutan penis sang lelaki di dalam mulutnya mengirimkan getaran yang membuat sekujur tubuh sang gadis semakin remuk diterpa gelombang kenikmatan, membuat hisapan dan kulumannya juga menjadi semakin intens dan bernafsu.

("Kepalaku mulai kosong..... Aku sudah tidak sanggup berpikir apa – apa lagi.... Aduh, tidaakkkk.... Rasanya aku sudah mulai jadi gila.... A..., Aku juga sudah mau keluar.... Lagi.... Lagiii....")

Pergumulan yang terjadi di antara kedua insan yang sedang terhanyut ke dalam lautan hawa nafsu itu pun menjadi semakin panas ketika mereka mulai saling memburu kenikmatan masing – masing. Wiradhi kini hanya menggunakan sebelah tangannya untuk memegangi bagian belakang kepala Sarah yang sudah mulai menggerakkan kepalanya ke atas dan ke bawah sambil dengan sendirinya menghisap penis sang lelaki dan memberikan kuluman yang sangat nikmat. Sementara sebelah tangan sang lelaki kembali menjulur meraih pantat Sarah dan silih berganti mempermainkan pantat dan vagina sang gadis dengan jari - jemarinya yang begitu lihai.

Tak berapa lama, akhirnya mereka berdua meraih orgasme mereka bersama – sama. Entah ini kebetulan atau bagimana, tepat di saat Wiradhi menyemburkan air maninya ke dalam mulut Sarah, yang dengan penuh nafsu dihisap dan diminum oleh sang gadis, bersamaan dengan saat itu juga vagina sang perawan kembali memuncratkan air hangat bagaikan pancoran.

Tangan kanan Wiradhi yang sedang memegangi rambut Sarah menekan kepalanya kuat - kuat kebawah, mengunci wajah sang gadis dan membuatnya mencium selangkangan sang lelaki hingga ke pangkal. Sementara itu, tangan kirinya basah kuyup disemprot air mancur di tengah selangkangan sang gadis yang sekujur tubuhnya sedang gemetar berkedut – kedut menghisap ibu jari Wiradhi yang terbenam di dalam lubang pantatnya dan jari tengah serta telunjuk sang lelaki yang dilahap oleh liang cintanya.

Lima menit kemudian, sang lelaki melepaskan cengkraman tangannya dari atas kepala sang gadis. Sarah langsung mengangkat kepalanya dan memutar badannya hingga terbaring telentang di hadapan Wiradhi. Kepala sang gadis berada di atas pangkuan sang lelaki yang masih dalam posisi bersila dengan batang kemaluannya yang bersih berkilau sehabis disedot oleh sang perawan. Ekspresi Ahegao yang mewarnai paras cantik sang gadis perlahan memudar menjadi ekspresi tenang penuh kekhusukan seolah tenggelam dalam Elegi Nafsu meski tubuhnya masih gemetaran dihantam gelombang kenikmatan dan nafasnya terengah – engah yang membuat kedua payudaranya yang indah dan ranum itu bergoyang – goyang seperti agar – agar di tengah gempa. Selangkangannya masih becek membanjir akibat lubang perawannya yang luber dengan cairan cinta sang gadis yang mengalir merembes kemana – mana....

"Hebat sexali kamu Sarah.... Walaupun lama, Kamu akhirnya bisa membuatku keluar juga..." Kata Wiradhi sambil membelai - belai rambut Sarah seperti seorang kekasih yang penuh cinta.

"Keluarnya.... Dahsyat sekali...." Sarah bergumam sambil perlahan membuka kedua pelupuk matanya yang masih terasa berat....

"Akhirnya.... Dia muncrat juga.... Dengan ini semuanya sudah selesai, bukan...?" Pikir sang Gadis dengan penuh harap....

Next chapter