webnovel

Nia vs Ranata, Ronde 2

Tak lama berselang, otot – otot dinding vagina Arisa yang menjepit lidah Ranata mengalami kontraksi hebat dan menggencet lidah sang lelaki sekuat tenaga. Cairan cinta Arisa langsung muncrat keluar dengan derasnya mengguyur mulut dan wajah Ranata.

Arisa pun langsung berteriak penuh kenikmatan dengan tubuhnya yang indah bergetar hebat di atas badan Ranata dan punggungnya membusur terangkat ke atas seolah mengiring puncak kenikmatan yang dicapai oleh dirinya, sementara selangkangannya yang berkedut – kedut semakin tertekan menenggelamkan kepala Ranata yang tak bisa mengelak karena dihimpit oleh kedua pahanya. Spontan saja cairan cinta yang ditumpahkan ke wajahnya dia tenggak sebanyak - banyaknya. Diminumnya seluruh nektar cinta Arisa yang dituangkan ke dalam mulutnya langsung dari vagina sang gadis yang mengeluarkan aroma kewanitaan yang begitu semerbak merangsang nafsu sang lelaki yang semakin berkobar – kobar.

Masih belum puas meminum nektar yang yang telah habis mengucur dari liang kenikmatan Arisa, Ranata dengan rakus menjilati nektar yang basah menempel di selangkangan, vagina, dan klitoris Arisa. Setelah seluruh daerah pribadi sang gadis sudah bersih mengkilap oleh jilatan lidahnya, Ranata yang masih haus akan manisnya nektar cinta yang begitu memabukkan langsung memasukkan lidahnya kembali ke dalam liang kenikmatan sang gadis.

Bagaikan kupu – kupu yang memasukkan sedotannya untuk menghisap madu yang tersimpan dalam sekuntum bunga, seperti itu lah lidah Ranata masuk ke dalam kembang yang mekar di selangkangan Arisa, mengaduk – aduk setiap bagian dalam vagina Arisa yang berkedut – kedut penuh kenikmatan menerima permainan lidah Ranata, sementara sang lelaki terus menghisap dan meminum setiap tetes nektar kenikmatan yang tersisa di daerah pribadi sang gadis.

Arisa tak pelak kembali dihantam oleh gelombang kenikmatan yang dahsyat sekali lagi. Belum selesai dirinya mengarungi ombak kenikmatan yang baru saja menghantam tubuh dan jiwanya, dirinya kembali diguyur oleh kenikmatan yang begitu dahsyat.

Vaginanya yang sudah sangat sensitif menerima rangsangan dari permainan lidah sang lelaki dan kembali mengalami orgasme dalam waktu yang sangat singkat. Arisa kembali menggelinjang hebat dan meraung dengan keras sebelum akhirnya tubuhnya jatuh lunglai terkulai lemas di atas tubuh sang lelaki sambil tak lupa mencium batang kejantanan sang lelaki yang sangat dicintainya itu yang berada tepat di hadapan wajahnya. Pinggul, paha dan selangkangan Arisa masih berkedut – kedut penuh kenikmatan dan kedua pantatnya yang ranum menerima pijatan – pijatan yang begitu merangsang oleh tangan – tangan Ranata. Vaginanya yang telah basah kebanjiran terus dijilat dan dihisap oleh Ranata hingga setiap tetes nektar yang keluar dari lubang kenikmatan sang gadis telah diminum oleh dirinya.

Tiba – tiba tubuh lunglai Arisa yang telah jatuh lunglai tenggelam dalam kenikmatan berguling ke samping ranjang dan tampak lah oleh Ranata bahwa Nia yang telah ikut bertelanjang ria pun perlahan bergerak merayap ke atas dirinya dan mulai menciumi ujung kepala penis Ranata sambil tersenyum dan memberikan tatapan penuh cinta kepada sang lelaki yang masih terbaring di atas ranjang.

Ranata segera bangkit terduduk di atas ranjang Arisa ketika Nia mulai memasukkan seluruh batang kejantanan sang lelaki dan mulai menjilat dan menghisap penis Ranata bagaikan lolipop yang sangat manis dan penuh nikmat. Penis Ranata yang telah begitu besar dan keras karena oral sex yang telah diberikan oleh Arisa sebelumnya mulai berkedut – kedut dan terasa semakin panas.

Nia langsung tersenyum sumringah melihat garuda di selangkangan Ranata yang sudah memasuki berserk - mode dan siap meledak kapan saja. Kepalanya mendongak ke atas dan dilihatnyanya wajah sang lelaki kekasih hatinya itu dengan tatapan mata yang penuh dengan cinta sambil melanjutkan blow job dan oral sex yang sedang dilakukannya.

Ranata tersenyum menatap wajah manis Nia yang memerah diwarnai oleh hasrat nafsu yang berkobar - kobar dan diterimanya service dari wanita pujaan hatinya ini sambil membelai – belai rambut panjang sang wanita pujaan hatinya dengan lembut dan penuh cinta kasih. Nia mengulum senyum sambil menikmati penis Ranata yang tak lama kemudian mengalami klimaks dan meletuskan lahar putih di dalam mulutnya. Diminumnya setiap tetes susu putih kental Ranata dan dihisapnya batang kejantanan sang lelaki kuat – kuat. Dinikmatinya setiap tetesan hangat yang kental dan penuh dengan kenikmatan yang membanjiri mulutnya, yang mengalir dan membasahi tenggorokannya serta memuaskan dahaga nafsu yang telah lama membakar dirinya ketika dia sedari tadi melihat interaksi antara Arisa dan Ranata yang menggebu - gebu.

Next chapter