"Kenapa?" Mu Xiaoxiao marah dan semakin keras memijat punggungnya sebagai tanda protes.
Yin Shaojie menjawab dengan sikap cuek, "Aku tidak ingin merepotkan diriku dengan membawamu. Lagipula kau juga terlalu penakut. Apa gunanya membawamu? Kau tidak bisa ikut. Jadilah anak baik dan diam di rumah. Kau bisa menonton televisi atau bermain dengan ponselmu."
"Aku tidak mau!" Mu Xiaoxiao manyun. Dia meraih lengannya dan mengayunkannya. Sambil bertingkah seperti anak manja, dia berkata, "Aku mau ikut. Ajak aku, ajak aku?"
Yin Shaojie meliriknya dan berpikir sesaat. Lalu kemudian dia berkata dengan pelan, "Aku bisa mengajakmu, tapi ..."
"Baiklah kalau begitu! Aku tahu, aku akan membiarkanmu menggunakan setengah dari kamar tidur. Bagaimana?" Mu Xiaoxiao dengan cepat menawarkan tawarannya.
Yin Shaojie kemudian tersenyum puas. "Itu lebih dari cukup!"
Mu Xiaoxiao mendehem padanya. Sepertinya dia tahu kalau pada akhirnya Yin Shaojie akan mencoba mengambil kembali haknya untuk menggunakan kamar tidurnya.
Namun, dia cukup pintar. Dia hanya memberinya setengah dari kamar tidurnya dan menggunakan setengah lainnya untuk dirinya.
Setelah sarapan, mereka meninggalkan hotel.
Mobil Yin Shaojie di parkir di tempat parkir bawah tanah, jadi dia membawanya ke tempat parkir melalui lift.
Saat mereka berjalan, Mu Xiaoxiao bertanya, "Kemarin kau pergi kemana? Setelah sekolah, aku kembali ke sekolah,tapi penjaga bilang padaku bahwa kau sudah pulang sejak tadi."
Keduanya tidak menyadari bahwa di sudut hotel, ada kamera mengarah ke mereka dan memotret gambar mereka.
--------
Malam tiba.
Yin Shaojie mengganti mobilnya dengan mobil sport baru, Bugatti edisi terbatas berwarna biru safir dan dia membawa Mu Xiaoxiao ke Gunung Akima.
Saat dia duduk di dalam mobil, Mu Xiaoxiao bertanya dengan penuh semangat, "Mengapa kita menaiki bukit?"
"Kau akan tahu," kata Yin Shaojie. Dengan tikungan yang berkelok-kelok, ada lampu berkelap-kelip di depan mereka. Mu Xiaoxiao terpesona saat melihatnya. Lalu dia melihat ada banyak mobil di sisi kanan-kiri jalan. Semuanya adalah mobil sport performa tinggi yang mahal.
Yin Shaojie menghentikan mobil dan berkata padanya, "Ayo turun di sini."
Mu Xiaoxiao sudah bisa menebak apa yang akan mereka lakukan dan dia dengan semangat keluar dari mobil dan berlari menghampirinya.
"Tuan Muda Jie, akhirnya kau di sini?" Seorang pria datang untuk menyambutnya. Rambutnya tertata rapi dan pakaiannya semua bermerek. Dia tampak seperti gangster dan penampilannya membuat Mu Xiaoxiao merasa tidak nyaman.
Yin Shaojie dengan bangga menganggukkan kepalanya sekali dan mengamati kerumunan. "Ada cukup banyak orang hari ini. Apa yang akan kita mainkan?"
Pria itu memandang Mu Xiaoxiao dengan detail. Dengan ekspresi menggoda, dia berkata, "Tuan Muda Jie kita ini sangat hebat. Dia selalu datang dengan seorang gadis baru setiap kali kesini."
Saat dia berbicara, matanya yang seperti gangster masih terpaku pada dada Mu Xiaoxiao.
Mu Xiaoxiao mengenakan t-shirt dan celana jins sederhana, pakaian yang cukup sopan. Tapi tetap saja, wajahnya yang cantik dengan keanggunannya yang mempesona menarik perhatian banyak pria.
Yin Shaojie tidak terlalu senang dengan tatapannya pada Mu Xiaoxiao, jadi dia memberinya tatapan dingin. Pria itu dengan cepat menyadari hal itu dan segera berhenti menatapnya dan menggosok hidungnya dengan canggung.
"Aku akan pergi berbicara dengan mereka kalau begitu, Tuan Muda Jie. Tolong tunggu sebentar."
Ketika pria itu pergi, Mu Xiaoxiao bergumam sambil mengeluh, "Aku tidak suka orang ini. Dia benar-benar menyebalkan."
Tatapan dingin Yin Shaojie berbalik ke arahnya, dia menariknya ke samping. "Aku mengajakmu keluar untuk bersenang-senang, bukan untuk memilih pria. Jangan khawatir. Kau milikku. Tidak ada yang akan berani menyentuhmu."