webnovel

Pengaruh Besar Tuan Muda Jie

Editor: EndlessFantasy Translation

Yu Zhe berkata, "Dari apa yang kamu jelaskan sebelumnya, aku rasa dia mungkin salah paham denganmu dan menganggapmu sebagai gadis kaya dari keluarga konglomerat yang memerintahkan sekolah untuk memecat penjaga keamanan karena kamu tidak suka padanya."

Mu Xiaoxiao mengangguk. "Aku mengerti sekarang…"

Wajah Yu Zhe menunjukkan ekspresi bersemangat ketika dia berkata, "Sebenarnya, ini bukan pertama kalinya aku mendengar sesuatu seperti ini. Pernah ada seorang murid yang mengganggu Tuan Muda Jie dan dia pun dikeluarkan. Ini adalah dunia di mana yang lemah ditindas oleh yang kuat dan tidak ada yang bisa disalahkan kalau kamu ada di posisi yang lemah."

Setelah mendengar ini, Mu Xiaoxiao terdiam sesaat.

"Yin Shaojie? Dia ... punya pengaruh yang besar? Dia menyebabkan seseorang dikeluarkan hanya dengan ucapannya?"

Bukankah Yu Zhe hanya mengatakan bahwa murid-murid lain di sekolah ini juga kaya dan berpengaruh?

Ketika Yu Zhe menyebut Yin Shaojie, sikapnya berubah seolah dia dipenuhi dengan kekaguman. "Tentu saja! Tuan Muda Jie sangat berpengaruh di sekolah ini. Ayahnya adalah direktur sekolah ini.Itu artinya Shangde dimiliki oleh keluarganya. Itu sebabnya wajar jika dia bisa melakukan apapun yang dia inginkan."

Mu Xiaoxiao terdiam. Dia tidak tahu bahwa Shangde adalah milik keluarga Yin.

Tidak heran Yin Shaojie bisa bertingkah semaunya di sekolah dan memperlakukan gadis-gadis di sini sebagai wanita pribadinya. Tapi, dia harus mengakui bahwa wajahnya juga merupakan alasan mengapa wanita tidak bisa menolaknya.

Dia menemukan titik terang. Kemungkinan, penjaga keamanan telah dipecat karena Yin Shaojie berusaha membela dirinya.

Meskipun dia tidak punya niat membalas dendam terhadap si penjaga, dia menderita karena tindakannya. Dengan demikian, dia merasa bahwa dia lah yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi.

Dia menggebrak meja, matanya dipenuhi tekad. "Aku sudah tahu apa yang harus aku lakukan!"

Yu Zhe bertanya dengan penasaran, "Apa yang akan kau lakukan?"

Tiba-tiba, suasana sekitar mereka menegang. Mereka melihat sekelilingnya dan menyadari kalau semua orang sedang menatap mereka. Saat itulah Mu Xiaoxiao tersadar kalau guru sudah ada di belakang Yu Zhe. Guru itu menatap mereka berdua dengan tatapan marah.

Kebetulan, guru itu adalah guru bahasa Inggris yang kemarin.

Dengan canggung, dia tertawa kecil dan berkata, "Selamat pagi pak guru .. Apakah kelas akan dimulai sekarang?"

Sebenarnya, kelas sudah dimulai sejak 10 menit lalu.

Guru bahasa Inggris mengatupkan rahangnya. Dia berada dalam dilema. Terakhir kali, dia merasa dipermalukan oleh Xiaoxiao dan menyadari betapa bagusnya kemampuan bahasa Inggrisnya. Dia tidak bisa memarahi Mu Xiaoxiao dengan alasan mendapatkan nilai jelek karena tidak mendengarkannya di kelas, bukan?

Dengan kemampuan hebat Mu Xiaoxiao dalam bahasa Inggris, tidak masalah jika dia mendengarkan pelajaran di kelas atau tidak.

Setelah berpikir sesaat, akhirnya ia batuk. Mengetuk tongkatnya di meja Mu Xiaoxiao, ia menampilkan sosok seorang guru yang berwibawa dan berkata dengan tegas, "Mu Xiaoxiao, saya tahu kalau kemampuan bahasa Inggrismu sangat bagus. Tapi bukan berarti kau dapat berbicara dan mengganggu konsentrasi siswa lain saat jam pelajaran sedang berlangsung. Jangan ulangi lagi. Jika tidak, jangan salahkan saya jika saya membuat kamu berdiri di depan kelas sebagai hukuman, mengerti?

"Saya mengerti. Saya minta maaf dan berjanji tidak akan melakukannya lagi."

Mu Xiaoxiao tidak marah dan meminta maaf dengan sopan. Karena dia begitu asyik mengobrol dengan Yu Zhe, dia tidak memperhatikan bahwa kelas sudah dimulai.

Guru itu tidak berani menegur Yu Zhe dan seolah-olah dia tidak tahu bahwa dia adalah teman Mu Xiaoxiao. Dia berbalik dan berjalan kembali ke meja guru.

Yu Zhe melirik Mu Xiaoxiao. "Lihat, guru hanya berani menegurmu. Tidak peduli betapa aku mengganggu kelas, dia akan berpura-pura tidak ada yang terjadi," katanya.

Mu Xiaoxiao tidak tahu apakah harus tertawa atau menangis. Dengan nada mengejek, dia berkata, "Murid Yu Zhe, apakah mengganggu pelajaran teman sekelas lain adalah sesuatu yang harus kamu banggakan?"

Dia mengayunkan kepalanya saat dia mengatakan itu.

"Cukup, dengar dan perhatikan dengan baik pelajaran di kelas."

Setelah kelas berakhir, dia buru-buru menuju blok sekolah Kelas 3 untuk mencari Lu Yichen.

Next chapter