Keduanya lalu membahas berbagai masalah perusahaan dan London mendengarkan semua laporan yang disampaikan Jan dan memberikan pendapatnya. London tahu begitu ia kembali bekerja akan ada banyak hal yang harus diurusinya karena ia telah terlalu lama meninggalkan tanggung jawabnya akibat kemarin ia mengambil cuti cukup lama ke Singapura dan kemudian mendampingi L melahirkan.
"Oh, ya. Jan.. aku menemukan rencana yang sangat bagus untuk memenangkan hati L," kata London sebelum Jan minta diri. Wajah pemuda itu tampak sangat senang. "L akhirnya memberi lampu hijau. Ia memberiku waktu tiga tahun untuk menghasilkan uang lebih banyak darinya, baru aku boleh melamarnya."
Jan tidak mengerti arah pembicaraan tuannya ini.
"Tidak perlu menunggu tiga tahun, sejak Tuan belum lahir pun penghasilan Tuan sudah lebih besar darinya," cetus Jan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com