Bab ini lumayan panas lho... Yang belum cukup umur skip aja yaaaa...
*****
.
London masih cukup sadar untuk membuka pintu apartemennya dengan passkey dan masuk ke dalam. Marc meninggalkannya di pintu dan bergegas masuk ke apartemen sebelah.
Ia mengerjap-ngerjapkan matanya dan berusaha berpegangan pada tembok agar tidak jatuh saat berjalan menuju kamarnya.
Di sofa ruang tamu tampak L sedang berbaring sambil memeluk bantal kecil berwarna pink.
London menaruh mantelnya di pintu lalu menghampiri sofa tempat L berada. Kesadarannya tinggal 20 persen dan dengan enak saja ia membuka kemeja dan celana panjangnya lalu berbaring di sofa, di belakang L dan memeluk gadis itu.
Ini pasti mimpi, pikirnya. L tidak pernah tidur di sofa karena tempat tidurnya di kamarnya sendiri sangat nyaman.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com