Aleksis tampak tersipu-sipu melihat wajah Nicolae yang memerah. Ia sadar Nicolae masih menyimpan perasaan kepadanya, karena itu ia buru-buru minta diri dari pemuda itu dan menghampiri kakaknya Terry yang sudah menyambar segelas koktail dari nampan pelayan.
"Hei... berhasil juga kau membujuk Nic pulang," kata Aleksis. Ia memeluk Terry dan mencium pipinya.
"Tentu saja dia harus pulang, dia kan tidak berulang tahun yang ke-100 setiap tahun," komentar Terry. Ia menghabiskan koktailnya dan mengambil gelas kedua, "Kemana keponakan-keponakanku?"
Aleksis melihat ke sekeliling dan menyadari kedua anaknya tidak ada bersamanya. "Lho... tadi mereka di sini. Mungkin mereka ke tempat Mama. Akan kucari dulu dua bocah itu."
Terry mengangguk, "Baiklah. Aku akan temani Nicolae dulu ya, kalau tidak bisa habis dia dirubung gadis-gadis di sana itu."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com