Verona akhirnya berhasil ditolong dayang-dayangnya keluar dari kafetaria dengan heboh. Aleksis hanya menatap kepergian mereka dengan kening berkerut.
Ia senang Takeshi memberi pelajaran kepada gadis kaya dan sombong itu, tetapi Aleksis ingin menghadapi Verona sendiri besok tanpa harus mengandalkan pengawalnya.
Dalam kepalanya ia segera membuat rencana. Besok ia akan datang ke kampus dengan penampilan yang sama sekali berbeda.
Lihat saja, pikirnya.
Tanpa sadar bibirnya menyunggingkan senyum tipis.
Nicolae batuk-batuk kecil menggugah lamunan Aleksis. Pemuda itu tampak terpesona melihat Aleksis melamun dan senyum-senyum sendiri.
"Ada yang lucu? Kok nggak bagi-bagi?" tanyanya sambil tersenyum simpul.
Aleksis mengangkat wajahnya dan menatap Nicolae dengan kening berkerut. Pemuda ini terlalu ingin tahu, pikirnya dengan perasaan tidak senang.
"Aku sedang memikirkan lokasi yang cocok untuk menaruh mejaku," kata Aleksis asal-asalan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com