webnovel

Semua tak berarti apa-apa

"apa kamu tahu kabar terbaru adam, yang dulu menyatakan perasaannya padamu, aku masih terus menjalin komunikasi dengannya via group chatt sekolah kita dulu, dia sempat menanyakan kabarmu kepada semua teman-teman kita di group dan kami semua menggodanya".

Kinan langsung melihat ke arah rasya tanpa ia sadari, dan itu membuat rasya sedikit tersenyum karena akhirnya kinan mengngkat kepalanya setelah terus sibuk dengan buku yang sedang ia baca di toko itu.

Tanpa berkata apa-apa kinan memperlihatkan ketertarikannya pada apa yang sedang di ucapkan rasya dan membuat rasya melanjutkan ceritanya.

"Apa benar kamu tidak mengetahui kabarnya sama sekali? apa mungkin dia benar-benar hanya mempermainkanmu dulu?, dia sekarang kuliah di liar negri, tepatnya di Australi, dia mengambil jurusan bisnis, itu sudab pasti karena dia pasti akan melanjutkan perusahaan ayahnya yang kaya raya itu".

Kinan kembali menundukkan kepalanya dan fokus pada buku yang sedang ia baca saat itu.

karena rasya tidak mendapatkan reaksi apa-apa dari kinan, dia melanjutkan kisah tentang adam yang dia tahu dari groupnya.

"Aku dengar dulu saat dia menyatakan cinta padamu sewaktu wisuda SMA, itu semua hanya sandiwara adam saja? dia hanya sedang bermain-main denganmu, gadis pendiam yang membuat penasaran para lelaki di sekolah kita, apakah itu semua benar?".

Kinan mengedipkan matanya sambil terus membaca bukunya, hatinya mulai goyah dengan semua cerita dan pertanyaan rasya padanya, kinan ingin sekali menyangkal apa yang rasya katakan padanya soal kejadian haribitu dan tentang adam. Bahwa semua itu tidak benar.

"Kenapa kamu hanya diam? apa kamu sudah tahu rencana adam soal itu? ".

Kinan terkejut mendengar kata-kata rasya yang mengatakan bahwa adam merencanakan sesuatu saat itu.

"Apa maksudmu?"

Kinan akhirnya menyerah dengan diamnya dan mengatakan apa yang ingin dia tanyakan sedari tadi. Dia berpikir bahwa ada kesalahpahaman disana.

"Kamu benar-benar tidak tahu? apa aku salah mengatakan semua ini padamu sekarang?. tapi aku pikir kamu sudah tahu, sungguh aku minta maaf, aku bermaksud menanyakan kebenarannya padamu aku pikir semua berita itu tidak benar".

Perasaan tidak enak muncul dalam hati rasya karena sepertinya kinan tidak tahu soal semua ini.

"Sebenarnya apa yang terjadi dan apa yang kalian bicarakan di belakangku".

Kinan mendesak rasya untuk mengatakan yang sebenarnya, dia meletakan buku yang dari tadi dia terus genggam di tangannya.

"Sebelumnya aku minta maaf, tapi malam itu adam di goda oleh semua teman-teman di group karena menanyakan kamu dan meminta nomor teleponmu ke salah satu dari kita, tapi kita semua tidak ada yang memiliki kontakmu sama sekali. Kemudian di group menjadi sangat heboh dengan pertanyaan adam itu".

Kinan terus mendengarkan cerita rasya soal adam karena sebenarnya kinan sangat penasaran dengan kabar adam.

"Tapi dengan sangat mengejutkan adam mengatakan bahwa yang dia lakukan saat hari wisuda kita dulu itu hanya sandiwara yang dia buat untuk menghidupkan suasana di hari wisuda kita dan mengejutkan ayahnya yang akhirnya bisa datang ke acara wisudanya. karena selama ini ayahnya tidak pernah bisa datang jika pihak sekolah mengundang orang tua siswa".

Kinan yang mendengar itu merasa tidak percaya, mengingat adam yang terlihat sangat tulus menyatakan perasaannya keesokan harinya setelah kejadian di acara wisuda itu.

"Apa benar itu yang adam katakan? bukan karanganmu sendiri? ini tidak penting bagiku, tapi aku tidak suka kalian membicarakanku di belakang apa lagi ini soal masalah pribadiku".

Kinan mencoba meminta kepastian dari rasya mengenai hal yang ia katakan sebelumnya, tentang adam yang bersandiwara tentang perasaannya.

Kinan masih sangat tidak percaya dengan semua itu. Ia terus menyangkal dalam hatinya bahwa adam tidak mungkin berbohong padanya.

Kinan bahkan masih belum bisa melupakan dua hari terindah dalam hidupnya bersama dengan adam, dimana ia merasa diperlakukan dengan sangat baik oleh adam dan merasa sangat dicintai.

"Kamu bisa menanyakan itu langsung kepada adam, aku tidak merasa benar jika menceritakan semuanya kepadamu seperti ini".

Kemudian rasya mengalihkan pembicaraannya dan meminta berfoto bersama kinan.

"Kamu benar-benar terlihat berubah sekarang, kamu benar-benar menjadi gadis cantik dan sangat feminim, kenapa kamu tidak seperti ini dari dulu, aku ingin berfoto denganmu dan akan aku kirim group chat kita, apa kamu juga mau aku masukan ke dalam obrolan grou kiya? mereka semua merindukanmu, kita bahkan punya group di instagram, apa kamu memiliki akun instagram?, kamu bisa mengetahui kabar adam dan lainnya dari sana, kamu juga bisa coba tanyakan pada adam soal cerita kita tadi di instagram karena sekarang dia juga keluar dari group chatt kami".

Kinan menolak untuk berfoto dan kembali pada rak buku tempat dia membaca buku sebelumnya.

"Maafkan aku Rasya, tapi aku harus mencari buku untuk bahan kuliahku nanti".

Tanpa diketahui oleh kinan ternyata rasya mengambil fotonya dan di share di group IG mereka.

Dari hari itu perasaan kinan mulai ragu pada adam, perasaan yang dia paksa untuk hilang karena terlalu sakit menyimpan terus perasaan cintanya untuk adam perlahan mulai samar.

Entah perasaan itu masih ada atau karena terlalu sakit semua itu hanya menjadi bayang-bayang yang tidak bisa lepas dari hatinya.

Kebencian semakin menjadi setelah ia membuka kembali instagramnya dan membuka blokiran adam, kemudian dia melihat kebahagiaan dalam update gambar-gambar adam di IGnya selama di australia.

Kinan ikut bahagia melihat itu, bahkan senyum kecil terlihat di ujung bibir manisnya setelah melihat foto adam yang banyak tersenyum dengan dua temannya.

Namun kinan tersadar mungkin yang dikatakan rasya benar.

"Mungkin benar aku hanya mainan baginya, dua hari itu mungkin tiada arti baginya sehingga dia bisa menghabiskan waktunya disana tanpa memikirkan bagaimana aku disini, fakta dia menanyakan kabarku ke teman-teman sekolah mungkin karena dia teringat betapa bodohnya gadis ini sampai menangisi drama yang dia buat".

Waktu terus berjalan dan kinanpun memutuskan untuk menjalin hubungan persahabatan dengan Bayu saat itu. Dari situ semua berawal.

Next chapter