webnovel

Chapter 6 Perintah Kerajaan

Untuk mengubah kelas, kami harus datang ke jam pasir naga Dragon Hourglass.

"Itu mengingatkan aku. Kudengar bahwa peningkatan kelas akan membuka banyak peluang baru. Apa yang ingin kamu lakukan, Raphtalia?"

"Aku ingin melakukan adapun yang kamu minta padaku."

"Hentikan itu. Raphtalia, kamu harus memutuskan sendiri apa yang kamu inginkan."

Aku pernah memainkan sebuah game yang mengijinkan kau untuk memilih jalur cahaya atau jalur kegelapan setelah perubahan kelas. Seluruh poin dari mekanis itu adalah bahwa player akan memilih apapun yang mereka mau untuk diri mereka sendiri.

"Saat gelombang selesai dan aku kembali ke duniaku sendiri, kalian akan tetap disini tanpa aku. Aku ingin kamu menjadi cukup kuat untuk bertahan tanpa aku."

"Apa? Apa kamu akan meninggalkan aku, Tuan Naofumi?"

"Ya."

Aku nggak merasakan adanya hubungan khusus pada dunia ini. Aku membantu beberapa orang dan aku mendapatkan teman party, tapi apa itu yang betul-betul membuatnya layak untuk menyelamatkan dunia? Kalau aku nggak suka disini, kurasa nggak ada alasan untuk tetap tinggal.

"Kamu nggak akan membawaku bersamamu?"

"Kemana?"

Apa yang dia katakan? Kalau seorang cewek seperti Raphtalia datang ke duniaku, orang-orang akan menatap dia.

"Filo bisa membawaku kesana. Kemana kita akan pergi?"

"Kurasa Filo nggak bisa membawamu kesana."

"Sungguh?"

"Sudah, ganti topik. Filo, apa yang kau mau saat kau berganti kelas?"

"Aku mau... Um... Aku mau belajar menyemburkan racun!"

"....."

Sekarang ada sebuah frase untuk buku-buku sejarah. Apa yang diinginkan burung geblek ini sekarang?

Apa itu karena kami melawan banyak monster tipe racun belakangan ini? Apa itu membuat Filo berpikir bahwa itu keren atau semacamnya?

Seperti BioPlant dan Dragon Zombie?

"Kau sudah menyemburkan racun."

Maksudku dia sudah punya lidah yang tajam. Dia mengoceh apapun yang dia inginkan tanpa memikirkan sekelilingnya.

"Sungguh?!"

Dia menghembuskan nafas dengan keras.

"Apa aku berhasil?"

"Bukan itu yang kumaksud. Sudahlah, ayo lanjutkan perjalanan."

Kami berpikir tentang perubahan kelas yang akan segera terjadi dan berjalan menuju ke Dragon Hourglass, jantung kami berdebar-debar.

* * * * *

Dragon Hourglass terletak di bagian tengah Kastil Kota Melromarc. Itu adalah sebuah pemandangan yang megah jika dilihat dari bawah. Tempatnya juga sangat cerah, dan biasanya dipenuhi kerumunan orang yang berantai-santai di sore hari.

Aku sedang berpikir tentang lokasinya saat perjalanan kami kesana, dan nggak lama setelah itu kami sampai di Dragon Hourglass.

Sama seperti biasanya, suasana yang berat dan penting memenuhi bangunan itu.

"Kau pasti Pahlawan Perisai."

Sama seperti sebelumnya, aku disambut oleh seorang sister.

"Ya."

"Apa ada yang bisa kami bantu?"

"Kami ingin melakukan perubahan kelas."

"Jika demikian, kami harus memungut biasa 15 gold untuk masing-masing orang."

15 gold? Apa dia gila? Kenapa biayanya semahal itu?!

Sister itu tetap tenang dan nggak bergerak, meskipun matanya terlihat menertawakan kami.

Apa dia menunggu kami mengatakan bahwa kami nggak bisa membayarnya agar dia bisa menertawakan kami secara langsung?

"Kau bilang 15 gold untuk masing-masing orang?"

Dengan Raphtalia dan Filo, kami nggak punya uang yang cukup untuk membayarnya.

Tapi masih ada waktu sampai gelombang berikutnya datang, jadi kurasa aku cuma harus fokus pada menghasilkan uang dengan waktu yang kami miliki.

"Raphtalia, kamu duluan."

"Apa? Cuma Mbakyu saja?!"

"Kita nggak punya cukup uang, jadi nggak banyak yang bisa kita lakukan. Kau bisa melakukan perubahan kelas lain kali kita datang kesini, tenang saja. Aku akan mentraktirmu dalam perjalanan kembali."

Dia menghela nafas nggak puas.

Lagian aku memang berencana mentraktir dia sesuatu, karena dia sudah memberi tendangan yang hebat pada Motoyasu, jadi itu adalah waktu yang bagus.

Aku mengeluarkan sebuah kantong berisi 15 gold untuk bagian Raphtalia dan menunjukkannya pada sister itu.

Wajah sister itu tiba-tiba memerah, dan dia berlari untuk mengambil beberapa dokumen dari meja yang ada diruangan itu.

"Pahlawan Perisai dilarang melakukan perubahan kelas."

"Apa?! Apaan maksudnya itu!?"

"Itu adalah perintah kerajaan. Pahlawan Perisai dan partynya dilarang melakukan perubahan kelas."

Raja Sampah itu! Dia betul-betul tau gimana membuat aku jengkel!

Pertama mereka memasang harga yang ilegal, dan kemudian saat kami menunjukkan bahwa kami bisa membayarnya, mereka mengatakan aku dilarang melakukannya! Yang benar saja! Kalau aku nggak boleh mengubah kelas, apa yang bisa kulakukan?!

Kenapa juga aku harus bertarung tanpa perubahan kelas? Apa ini semacam strategi bermain "new game+" untuk para gamer yang sangat loyal?

"Yang benar saja!"

"Itulah peraturannya. Selain itu, Pahlawan Perisai sejak awal.... oh... lupakan saja."

"Apanya yang sejak awal?"

Saat aku menghentakkan kakiku, beberapa knight yang berdiri di samping dinding tersentak.

"Astaga! Oke nggak masalah...."

Aku mengerahkan seluruh kekuatanku pada kakiku dan menghentak keras-keras saat kami berjalan keluar dari ruangan itu.

Harusnya aku bersama putri kedua itu lebih lama. Gimana kalau dia betul-betul ingin membantuku?

Dia adalah pewaris tahta, dan kalau dia betul-betul ingin berada dipihakku, dia mungkin bisa melakukan sesuatu terhadap peraturan bodoh ini.

Dan selain itu, kalau mereka memasang rem pada kemampuanku untuk mengubah kelas, itu adalah alasan yang cukup bagus untuk menemui dia.

"Apa yang harus kita lakukan?"

Raphtalia berbisik. Dia kelihatan marah. Dia benar. Ini adalah masalah besar.

"Hei! Ada apa dengan jam pasir besar itu? Aku ingin melihatnya lebih lama!"

"Tenanglah."

Aku memutuskan untuk melihat menu bantuan.

Aku menemukan bagian perubahan kelas. Lebih baik aku membacanya.

Perubahan kelas adalah sebuah upacara untuk meningkatkan kemungkinan untuk para anggota party dari seorang Pahlawan.

Upacaranya dilakukan di Dragon Hourglass.'

Kami menyarankan kamu menunggu sampai ada bintang di samping namamu sebelum melakukan perubahan kelas.

Tidak ada batasan pada pertumbuhan potensial dari seorang Pahlawan.

Nggak ada batasan pada pertumbuhan potensial dari seorang pahlawan? Itu artinya bahwa aku, dan cuma aku, yang bisa melewati level 40?

Tapi... Tapi itu sama sekali nggak bagus!

Kalau Raphtalia dan Filo nggak bisa mengubah kelas, maka mereka akan berada dalam titik yang sulit ketika waktunya bertempur, dan itu akan membuat kami nggak punya cara untuk menyerang.

"Nggak ada yang bisa kita perbuat. Ayo kembali lagi nanti."

Itu akan baik-baik saja. Aku nggak berencana melakukan leveling lagi sampai gelombang datang. Kami bisa mengkhawatirkan masalah itu setelahnya.

Mungkin kami akan bertemu satu atau dua petualang yang punya sertifikat yang mengijinkan pemiliknya berganti kelas. Kami bisa menyuruh Raphtalia berkelompok dengan mereka agar bisa berganti kelas—atau sesuatu seperti itu.

Kami punya dana yang bisa digunakan. Tentunya kami akan mendapatkan jalan.

Tapi itu mengingatkan aku—penjual budak punya budak-budak yang berlevel diatas 40. Aku nggak betul-betul ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan dia dari yang seharusnya, tapi kurasa aku nggak punya pilihan lagi.

"Baiklah, ayo mengunjungi penjual budak."

Filo tiba-tiba kelihatan sangat ketakutan.

"Apa kau mau menjual aku?"

"Aku nggak akan menjualmu, tenanglah."

Dia tersedu-sedu, tapi dia terlihat tenang, dan kami berjalan ke tenda penjual budak. Meski begitu, aku sedang dalam suasana hati yang sangat buruk. Setiap kali aku merasa diriku menjadi jengkel, aku memejamkan mataku dan mencoba mengingat wajah Motoyasu setelah Filo menendang dia. Itu membuatku merasa sedikit lebih baik.

"Tuan Naofumi, senyummu agak aneh!"

Raphtalia nggak pernah tau kapan harus diam. Apa salahnya sedikit menertawai diriku sendiri?

***

Next chapter