Angin sore berhembus kencang, seiring dengan langit yang mulai gelap.
Xue Ying berdiri di samping istrinya di atas padang rumput yang masih hangat, sehangat hari di musim semi.
"Jing Qiu, kau pasti akan sembuh." Xue Ying memandang ke arah istrinya.
Kepala Istana Chen dan yang lainnya berdiri menemani Xue Ying tanpa berkata-kata. Mereka hanya bisa mengasihani Xue Ying. Saat mereka memenangkan perang, seluruh ancaman Dewa Bertuah dan Dewa Iblis Agung sudah disingkirkan oleh Xue Ying. Namun sekarang, situasi seperti itu justru menimpa mereka. Kepala Istana Chen serta para Transenden lainnya sebenarnya ingin membantu, namun mereka tidak bisa melakukan apa-apa.
Malam ini terasa sangat panjang. Matahari akan segera terbit di ufuk timur, dan cahayanya yang hangat akan kembali menyinari bumi.
Kepala Istana Chen tiba-tiba mendekati Xue Ying.
"Kepala Istana Chen?" Xue Ying menoleh ke arahnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com