webnovel

Binatang-binatang Buatan

Editor: Wave Literature

Sesaat kemudian...

Kabut hitam itu mendarat di samping tepi celah raksasa. Mata keperakannya melihat ke dalam celah itu. Tidak ada sedikit pun emosi yang terpancar dalam tatapannya. Setelah mengamati celah itu sebentar, ia lalu bersandar pada pedang besarnya dan menjaga tempat itu.

Lagipula, pemilik istana gua memberikan perintah untuk berpatroli sampai ke tempat itu saja. Jika penyusup tidak memasuki batas wilayah, maka mereka tidak perlu mengejarnya.

Wuush! Wuush!

Diiringi suara angin yang berhembus dengan kencang, Xue Ying masih terus jatuh ke bawah. Seluruh tubuhnya diselimuti dengan kobaran api, sehingga menerangi segala sesuatu di dalam celah itu.

Peng!

Xue Ying berhasil mendarat dengan selamat. Ia mengedarkan pandangannya ke depan. Celah bawah tanah itu sepertinya meluas hingga ke arah istana gua.

"Apakah terjadi pertempuran di dalam gua itu?" Xue Ying langsung melesat ke tempat itu. Ia bergerak dengan cepat. Sesekali, ia melihat ke belakangnya. "Untungnya, penjaga itu tidak mengejarku."

Xue Ying mengikuti arah retakan itu.

Xue Ying tiba-tiba berhenti. Di depannya, dinding-dinding gua itu memancarkan cahaya putih keperakan seperti batu giok. Di samping bebatuan gunung, tembok-tembok itu terlihat sangat menakjubkan. Namun, keindahan tembok itu dirusak oleh retakan besar sepanjang tujuh hingga delapan meter. Selain itu, Xue Ying juga masih merasakan sisa-sisa kekuatan Qi yang sangat kuat.

Kekuatan Qi untuk sudah berada di sana selama puluhan ribu tahun yang lalu. Namun, Xue Ying masih bisa merasakan betapa besarnya kekuatan Qi itu!

'Tampaknya, pertarungan besar telah terjadi di tempat ini ribuan tahun yang lalu. Kekuatan orang itu bisa membelah dinding jurang ini hingga ke dasar bebatuan dan meninggalkan bekas retakan sejauh 50 km hingga ke atas jurang. Retakan ini sepanjang 15 hingga 20 km," pikir Xue Ying.

Pemandangan itu membuat Xue Ying terkejut. Dasar jurang ini terdiri dari tanah dan batu, namun satu serangannya saja sudah bisa menghancurkan tempat ini dan menciptakan retakan sepanjang lebih dari 50 km? Demi dewa! Tempat ini pantas disebut 'Armageddon'!

Xue Ying masih berdiri di luar gua itu. Pemuda itu sedikit ragu.

"Aku tidak punya pilihan lain. Aku tidak akan bisa naik ke atas jurang ini." Xue Ying menyadari bahwa masih ada banyak bahaya yang tersembunyi di dalam gua itu. "Aku hanya bisa mengandalkan ini!"

Xue Ying memegang tombak Flying Snow miliknya. Kobaran api mulai menyelimuti tubuhnya. Ia juga mengeluarkan Energi Dunia dari dalam tubuhnya.

Xue Ying langsung bergerak di sepanjang dinding celah itu.

"Hoot!"

Saat memasukinya celah itu, mata Xue Ying berbinar.

Di depannya, ia melihat sebuah istana megah setinggi lebih dari 300 meter dengan lebar hampir satu kilometer. Sungguh sangat menakjubkan! Ada beberapa pilar yang roboh di sekitarnya, dan beberapa puing bangunan berserakan di lantainya. Sebagian besar istana itu sudah hancur. Retakan itu menghiasi permukaan tanah yang berwarna putih keperakan.

Jauh di dalam istana itu, terdapat dinding putih keperakan yang memiliki banyak celah di permukaannya. Xue Ying memasuki istana itu dan mengikuti garis retakan di atas tanah.

"Aku yakin bahwa beberapa pertempuran hebat telah terjadi di sini." Xue Ying memasuki istana itu dengan berhati-hati.

Karena sisa-sisa istana ini tersebar, tempat ini bisa diamati dengan mudah.

Tapi, Xue Ying tidak menemukan satu pun pintu yang bisa membawanya masuk ke ruang lain di dalam istana itu. Seluruh ruangan istana itu tersegel. Walau istana itu hancur, tak ada reruntuhan aneh yang tersisa.

"Sepertinya, ada yang selamat dalam pertempuran ini dan membereskan reruntuhan istana ini," gumam Xue Ying. "Bagaimana mereka masuk dan keluar dari istana ini? Aku tidak yakin jika mereka masuk melalui celah yang baru saja aku lewati…"

"Pasti ada sesuatu yang belum aku temukan!" Xue Ying merasa belum puas. Ia tidak ingin mati kelaparan di Jurang Black Wind itu. Ia ingin bisa bertahan hidup.

Saat ia berjalan memasuki bagian dalam kastil, Xue Ying mengedarkan pandangannya di sekelilingnya dengan menggunakan Energi Dunia. Ia memeriksa setiap bagian tempat itu dengan teliti.

"Omm~~~" Tiba-tiba, sebuah riak muncul di salah satu ruangan itu.

Xue Ying langsung menggali satu alat yang terbuat dari perak dengan tangannya.

Alat itu terlempar keluar menjadi kabut dan mengenai riak itu. Riak itu meledak dan langsung runtuh, sehingga menunjukkan apa yang tersembunyi di bawahnya.

Area seluas seratus meter persegi itu tiba-tiba berubah!

Di sana, ada sebuah tempat tidur yang terbuat dari batu, dengan sebuah kerangka yang duduk bersila di atasnya. Energi berwarna biru mengelilingi kerangka yang mengenakan jubah perak itu.

Di depan tempat tidur itu, terdapat delapan kolam poligon. Setiap kolam itu berisi cairan sebening kristal; kabut melayang di atasnya. Di sekeliling kolam itu, terdapat tulisan mantra yang menjaga Energi Dunia.

Di sampingnya, terdapat dua patung binatang yang terbuat dari emasnya; tingginya lebih dari 20 meter. Salah satu patung itu berbentuk kera dengan rantai yang mengelilingi lehernya.

"Binatang buatan?" Dengan melihatnya sekilas saja, Xue Ying langsung tahu bahwa dua patung itu sangat luar biasa. "Kerangka yang dikelilingi energi biru itu pasti adalah seorang Transenden."

Mayat manusia biasa tidak akan menjadi seperti ini.

"Aku curiga jika dua binatang buatan itu masih bisa bergerak," pikir Xue Ying. Binatang buatan itu memerlukan energi agar bisa beroperasi. Tanpa pasokan energi, mereka tidak akan bisa bergerak! Tapi, Xue Ying tidak mengetahui bagaimana dua binatang peninggalan Transenden itu.

Xue Ying langsung mundur ke arah ia datang dan langsung melemparkan alat yang terbuat dari perak itu.

Alat itu berubah menjadi kabut yang membumbung ke udara lebih dari 500 meter sebelum mengenai patung emas berbentuk kera itu. Tiba-tiba, patung kera itu membuka matanya yang berwarna keemasan. Patung itu mengangkat tangan besarnya secepat kilat dan menangkap alat yang Xue Ying lemparkan. Alat yang terbuat dari perak itu langsung berubah menjadi debu di tangan besar patung kera itu.

Kera itu mengedarkan pandangannya di sekitarnya dan menemukan Xue Ying yang berdiri di kejauhan. Ia pun berteriak, "Manusia, jangan datang kemari dan mengganggu Tuan kami!"

"Mn?" Mata Xue Ying berbinar. "Binatang itu bisa berbicara?"

Binatang-binatang itu memang berbeda – mereka bisa bicara!

"Aku melemparkan alat yang ternyata sudah membangunkannya sebelum mengenainya,' pikir Xue Ying. 'Sepertinya, setiap kali ada serangan masuk di area ini, binatang buatan itu akan terbangun. Tapi, dilihat kecepatannya, sepertinya binatang itu tidak terlalu kuat dibanding kekuatanku. Tapi melihat kecepatan lemparan logam itu...sepertinya tidak terlalu kuat."

Logam itu bukan senjata rahasia yang bagus, dan Xue Ying hanya menggunakannya untuk menguji binatang buatan itu saja.

Setelah logam itu melesat sejauh 500 meter, kekuatan lesatan logam itu melemah sehingga mudah untuk ditangkap.

"Dilihat dari cara binatang itu menangkap logam tadi, sepertinya binatang buatan itu tidak terlalu kuat jika dibandingkan denganku. Saat binatang itu terbangun, auranya juga tidak terlalu kuat, aku sama sekali tidak merasa adanya tekanan kekuatannya," pikir Xue Ying. Ketika dia melihat binatang buatan yang berbentuk seperti naga saat dia jatuh ke dalam jurang, Xue Ying langsung bisa merasakan tubuhnya gemetar dan lututnya lemas hanya dengan melihat tatapan matanya saja.

Sedangkan bua binatang buatan di depannya itu tidak bisa dibandingkan dengan apa yang dilihatnya saat Xue Ying jatuh ke jurang.

"Mungkin ini adalah kesempatanku untuk mendapatkan beberapa harta yang ditinggalkan oleh Transenden itu. Setelah itu, mungkin aku akan menemukan jalan keluar dari tempat ini." Xue Ying menjadi bersemangat. Karena kerangka itu terdapat di sana, pasti ada jalan yang mengarah ke dunia luar!

"Mari kita mulai lagi," Xue Ying memutar tangannya, dan sebuah tombak pendek muncul di genggaman tangannya.

Dibanding perak itu, tombak pendeknya berbeda level.

"He!"

Xue Ying mengaktifkan kekuatan primordialnya, ditambah dengan kobaran api yang keluar dari tubuhnya dan menyelimuti tombak pendek itu. Api itu membuat kekuatan tombaknya semakin besar.

Hong!!!

Ia langsung melemparkan tombaknya, membelah udara, dan melesat dengan kecepatan tinggi menuju ke arah kera emas itu. Suara yang dihasilkan bahkan terdengar dalam radius 500 meter antara Xue Ying dan kera emas itu.

Kera emas itu mengayunkan tangannya hingga mengeluarkan suara yang keras. Tombak itu terpental ke lantai, dan kera itu terpaksa mundur selangkah. Ekspresi kera itu terlihat kaget dan marah.

"Hahaha, celah itu tidaklah besar." Mata Xue Ying berbinar penuh semangat.

Next chapter