webnovel

Mendarat

Editor: Wave Literature

Saat ia jatuh, Xue Ying bisa melihat beberapa bayangan hitam yang melewati pusaran angin itu. Beberapa bayangan itu sangat besar, sementara beberapa bayangan lain terlihat berbentuk seperti manusia biasa. Kekuatan itu berganti-ganti; kadang lemah dan kadang kuat. Kekuatan itu sangat besar. Xue Ying bisa merasa bahwa kekuatan itu bisa membunuhnya kapan saja. Kekuatan yang paling lemah setara dengan kekuatan Transenden. Semua itu membuat nafas Xue Ying tercekat.

Saat ia jatuh ke dalam jurang itu, Xue Ying sudah berjanji untuk bisa keluar untuk memberi adiknya harapan dan membuatnya berusaha agar bisa selamat. Namun, kali ini, ia mengerti bahwa hidup di jurang itu tentu akan sangat menantang.

"Terserah, aku melakukannya perlahan-lahan," kata Xue Ying pada dirinya sendiri. "Pertama-tama, aku harus memikirkan cara agar aku bisa selamat."

Kedua tangannya berpegangan pada tulang sayap binatang itu dan merentangkan sayapnya.

Angin berhembus semakin kencang dan tidak stabil. Xue Ying harus bisa mengendalikan sayap itu agar bisa mengurangi kecepatan jatuhnya.

"Tapi, ini terlalu cepat." Kecepatan Xue Ying masih terus meningkat. "Dengan kecepatan seperti ini, mungkin aku akan langsung mati."

Ekspresi wajah Xue Ying berubah saat ia melihat dasar jurang itu.

"Aku hampir sampai!" Xue Ying merasa sedikit lega. Jurang Black Wind itu memang sangat berbahaya. Jika ia tidak berhasil mendarat dengan selamat, maka ia akan kehilangan semua kesempatan untuk bertahan hidup.

"Hong–"

Sebelum Xue Ying menyentuh dasar jurang itu, tiba-tiba pusaran angin itu menghilang dari ketinggian 100 meter.

Xue Ying melesat jatuh ke dasar jurang. Karena pusaran angin itu sudah hilang, sayap besar yang dipegangnya meningkatkan hambatan udara. Xue Ying bahkan merasakan pundaknya seperti tertarik. Xue Ying menggunakan kekuatan tubuhnya untuk terus menahan dan mengendalikan sayap itu.

Pada ketinggian 100 meter, kecepatan Xue Ying semakin menurun. Hanya dalam sekejap mata, ia menabrak permukaan jurang hingga menghasilkan suara dentuman keras. Walaupun kecepatannya menurun hingga setengahnya, kecepatannya tetap lebih tinggi daripada kecepatan suara.

"Hong–" Kedua kakinya menginjak tanah terlebih dahulu sebelum tubuhnya jatuh ke atas permukaannya.

Bebatuan jurang itu terlihat sangat halus seperti air.

Mungkin karena besarnya kekuatan tubuhnya, Xue Ying merasa bahwa permukaan dasar jurang itu terlalu lemah. Bagi Xue Ying, jatuh ke atas bebatuan gunung terasa seperti melompat ke dalam air. Namun, saat kecepatannya meningkat dengan pesat dari ketinggian tertentu, ia tetap akan mati.

Xue Ying sedikit kehilangan kesadarannya saat mendarat di dasar jurang itu. Efek pendaratannya mematahkan tulang-tulangnya. Darah segar pun keluar dari mulutnya.

"Aku cedera. Tulang lengan kiriku patah, dan tiga tulang dadaku patah. Tapi, yang paling merepotkan adalah luka di dalam perutku," Xue Ying memiliki pemahaman yang sangat baik mengenai semua anggota tubuhnya. Ia merasa sedikit lega bahwa ia bisa mengurangi kecepatan jatuhnya, sehingga dampaknya bisa berkurang sekitar 70-80%. Jika tidak, ia pasti sudah mati, meskipun ia menggunakan sayap binatang buas itu.

"Cederaku cukup berat, dan bagian dalam perutku terluka. Aku tidak akan mampu menahan pertarungan yang terlalu berat." Xue Ying mengerti kondisi tubuhnya sendiri, "Aku harus menemukan tempat untuk memulihkan tubuhku. Mungkin aku hanya memerlukan waktu sekitar 3 jam."

Luka luarnya akan pulih paling cepat, kemudian tulang-tulangnya, dan yang terakhir adalah luka pada organ perutnya.

Xue Ying tetap senang karena ia berhasil selamat saat terjatuh dari sana.

Xue Ying berlari ke area yang lebih tinggi. Ia merentangkan kedua tangannya untuk menjaga keseimbangannya. Di kejauhan, Xue Ying melihat tulang-tulang binatang berserakan di berbagai area, bahkan ada bagian yang hilang. Pada saat yang bersamaan, Xue Ying juga melihat sekelebat bayangan seorang prajurit bersisik hitam yang berlari dengan cepat.

"Ini gawat. Seseorang sudah menemukanku." Xue Ying memutuskan untuk melarikan diri.

Xue Ying terus berlari dan berhenti di balik batu raksasa sejauh satu kilometer dari lokasi pendaratannya tadi. Ia masih melihat bayangan prajurit itu, yang berjalan menuju ke sebuah lubang besar.

Penglihatan Xue Ying cukup tajam. Ia melihat tubuh prajurit itu terbentuk dari kabut hitam. Mata prajurit bertopeng itu berpendar merah.

"Itu bukan manusia maupun binatang. Sepertinya, ia bukan makhluk hidup?" pikir Xue Ying. "Awalnya, aku mengira bahwa ia akan menemukanku dan mengejarku. Berdasarkan apa yang aku tahu mengenai kemampuan Legend biasa, pada jarak sejauh ini seharusnya dia bisa melihatku! Tapi, ia tidak mengejarku dan malah pergi ke lubang yang terbentuk saat aku mendarat tadi."

"Sepertinya, penglihatannya tidak terlalu bagus, atau apakah dia tidak menggunakan penglihatannya?" Xue Ying mengira-ngira.

Hanya dengan melihat kecepatan bayangan prajurit itu, Xiang Pang Yun pasti akan tetap kalah.

"Aku harus segera menemukan tempat untuk memulihkan tubuhku." Xue Ying mengedarkan pandangannya ke sekitar tempat itu. Ia melihat gua kecil di samping dinding jurang. Saat prajurit hitam itu berbalik, Xue Ying langsung berlari sejauh 50 meter dan memasuki gua kecil itu. Xue Ying menggunakan kekuatannya untuk merasakan adanya sesuatu di dalam gua tersebut. Untung saja, ia tidak menemukan apa-apa.

Xue Ying berdiri di tempat yang lebih tinggi. Ia mengintip prajurit bersisik hitam itu dengan hati-hati.

"Itu adalah–"

Xue Ying terkejut.

Pada jarak sekitar 25-30 kilometer, ada istana gua yang mengeluarkan cahaya biru langit. Ada banyak prajurit yang sedang berpatroli di luar gua itu. Sepertinya, mereka tidak mengenal lelah; mereka terus berbaris. Xue Ying juga melihat beberapa makhluk berwarna hitam yang mengeluarkan aura mengerikan.

"Entah itu naga sepanjang ribuan meter seperti yang di atas jurang tadi atau makhluk lainnya, sepertinya mereka semua menjaga istana gua itu." Xue Ying mengangguk lemah.

"Jika aku mendekati mereka, mungkin aku akan terbunuh dengan mudah," gumam Xue Ying. "Lupakan. Aku harus memulihkan tubuhku terlebih dahulu."

Xue Ying kembali ke dalam gua kecil itu. Ia duduk bersila dan mengeluarkan sepotong tulang berdaging, kemudian ia membakarnya dengan menggunakan kobaran api dari dalam tubuhnya.

Daging itu adalah makanan yang dia temukan di dalam gelang ajaib milik Xiang Pang Yun. Baik Xiang Pang Yun ataupun Utusan Dewa Iblis, keduanya menyimpan banyak makanan dan minuman di dalam benda penyimpanan ajaib mereka. Xue Ying berpikir apakah semua peringkat Legend menyimpan banyak makanan dan minuman seperti ini? Ia juga tidak perlu mengkhawatirkan bau daging bakar itu, karena ia bisa menggunakan kekuatannya untuk mencegah bau itu keluar dari dalam gua.

"Hmm, ini sangat harum. Sepertinya, Xiang Pang Yun itu benar-benar tahu bagaimana cara menikmati makanan enak." Xue Ying menikmati daging itu dengan lahap. Semua cedera pada tubuhnya mulai pulih secara alami.

Malam semakin panjang.

Zong Ling dan Tong San mampu mengendalikan emosi mereka, namun Qing Shi terlihat benar-benar hancur.

"Kakakku pasti akan kembali. Pasti. Aku tidak ingin pulang. Aku ingin menunggu kakakku di tebing itu," kata Qing Shi. Ia tak mau pergi.

"Qing Shi, jurang ini sangat besar. Xue Ying bisa saja keluar dari sisi tebing yang lain. Lagipula, tempat pertama yang akan dia kunjungi adalah Kastil Snowrock. Jika kau menunggunya di kaki gunung ini … aku takut jika kau mungkin kehilangannya," kata Zong Ling mencoba membujuk pemuda itu.

Qing Shi menuruti perkataan pamannya dan kembali ke Kastil Snowrock dengan menunggangi lipan terbang itu.

Di malam itu, sekelompok pasukan kuda memasuki wilayah Kastil Snowrock. Si An dari Manor Dragon Mountain memimpin pasukan itu.

Berita mengenai pertarungan Xue Ying dan Xiang Pang Yun tersebar dengan cepat. Para agen dari manor itu kembali untuk mengabarkan berita itu pada Si An. Si An sangat terkejut, hingga ia langsung pergi mengunjungi Kastil Snowrock pada saat itu juga.

Hong Long Long —

Jembatan kastil diturunkan, dan gerbang pun dibuka.

"Tuan Si An." Zong Ling keluar untuk menyambutnya secara pribadi.

"Bagaimana? Di mana Dong Bo Xue Ying? Dan Xiang Pang Yun?" tanya Si An.

Next chapter