webnovel

#17

Hanbin tak menjawab apupun pertanyaan yg diajukan jennie barusan, jujur hanbin memang senang jika jennie bisa menerima lisa tapi hanbin juga tau jika jennie lakukan semua itu semata mata hanya untuk kebahagian hanbin semata. Hanbin kini membuka ponselnya yang sudah lama ia matikan, ia terkejut tatkala kaka lisa memberitahu nya jika kondisi lisa makin parah. Hanbin akhirnya memutuskan untuk langsung ke bogor meninggalkan jennie yg sedang melakukan kemoterapinya.

Hanbin benar benar bingung harus bagaimana sekarang? Ia tak ingin meninggalkan jennie, tapi ia juga tak ingin mengecewakan lisa yg berhasil membuat sebagian hati hanbin terpatok pada gadis itu. Hanya butuh waktu setengah jam baginya untuk sampai dengan kereta ini, habin langsung berlari menuju ruang isolasi yg didalamnya terdapat ten yg sedang memeluk lisa.

Ten melihat kehadiran hanbin, ia tersenyum puas karena logikanya tepat. Hanbin ada rasa pada lisa dan satu sisinya menolak meninggalkan lisa, ten membisikka sesuatu pada lisa yg membuat lisa hanya mengangguk ngangguk dan bangun.

"Lisa... ten..." ucap hanbin .

Ten hanya melemparkan senyum manis khas thailand, smentara lisa? Hanya diam menatap kosong pada hanbin. Hanbin mengerti jika lisa pasti sudah mengetahuinya dari ten, dan hanbin jiga mengerti jika lisa pasti kecewa sama dia.

Hanbin mendekat perlahan kearah lisa dan mulai membawa lisa kedalam dekap hangat pelukannya, hanbin membelai suarai indah lisa bahkan sesekali ia menghirup aroma lisa yg sudah lama ia rindukan ini. Lisa pun hanya bisa membalas pelukan hanbin yg memang tak ia bohongi jika ia benar rindu, rindu setiap apa yg hanbin lakukan bersamanya.

"Dokter kenapa pergi ninggalin lisa? Dokter udah bahagia yh sama jennie?" Ucap lisa yg masih memeluk hanbin. Hanbin hanya diam dan malah mempererat pelukannya tanpa sepatah kata apapun.

*****

Malam ini hanbin putuskan untuk mengahabiskan harinya bersama lisa, ia berbaring tepat disamping lisa dengan memeluknya. Lisa benar benar terlihat seperti sedang memeluk sebuah boneka beruang yakni hanbin, tidurnya manis dan tampak menggemaskan. Hanbin mengusap usap pipi lisa dan juga membenarkan beberapa helaian ramnbut lisa.

"Lis, kamu sebenernya baik baik ajah kan? Kamu bisa lupain bambam kan? Aku mau ajak kamu ketemu jennie, karena dia emang mau bertemu kamu" ucap hanbin mencium kening lisa dan tertidur.

2 bulan kemudian ...

Hambin yang kini semakin sibuk jadwalnya terkadang lupa untuk melakukan yg namanya makan karena saking asik kerjanya, beruntung sekarang dia punya jennie sang istri yg selalu mengingatkannya bahkan membawakannya makanan. Jennie sudah bisa dikatakan sembuh dan dapat melakukan aktivitas biasanya, meski sebenarnya itu semua hanya kedok jennie suapaya hanbin tak berlarut dalam pemikirannya pada jennie.

Jennie sekarang tengah berjalan disepanjanv koridor, ia nampak menunjukkan senyum nya yg manis pada setiap perawat dan dokter yg melewatinya karena memang semua tau jika jennie adalah istri hanbin.

Jennie memasuki ruangan yg sudah ia catata jauh jauh hari, ia membuka pintu tersebut dan mendapati seorang perempuan berambut panjang dengan poni tengah duduk dan membaca sebuah komik. Jennie berjalan mendekat, membuat perempuan tersebut tersadar.

"Hai.. kamu lalisa manoban kan? Pasien dokter kim hanbin?" Sapa jennie ramah.

Lisa hanya diam mengangguk karena dia memang sedikit ragu dengan perempuan yg duduk disampingnya ini, hingga ia memperkenalkan diri sebagai jennie kim istri dari kim hanbin. Awalnya lisa benar benar melotot tajam, namun sentuhan lembut tangan jennie meredakan amarahnya. Jennie mnyentuh lisa dengan sebuah senyuman dan mulai berbicara yg akhirnya masuk lada intinya.

"Hidupku gak lama lagi lis, aku butuh pengganti buat jagaain hanbin.. dan aku tau sekarang siapa yang tepat. Kamu orangnya lisa, aku mohon... aku cuman punya waktu sekitar 2 minggu buat bisa terlihat seperti manusia normal, namun lepas dari waktu tersebut aku akan mulai kehilangan semuanya atau mati"

Ucapan jennie barusan beneran bikin lisa sakit mendengarnya, jennie tak seperti apa yg lisa bayangkan. Jennie ini perempuan yg memang mendekati kata sempurna tapi sayang kenapa nasibnya malah seperti ini, lisa membalas pegangan tangan jennie ia tersenyum pada jennie.

"Lisa, kamu harus segera keluar dari rumah sakit ini. AYO KITA BERJUANG BERSAMA MULAI 2 MINGGU KEDEPAN" ucap jennie semangat membuat lisa mengangguk mantap.

Sejak saat itulah jennie lebih sering mengunjungi lisa dan membantunya melalui masa masa sulit dirumah sakit jiwa ini, hingga pada akhirnya tubuh jennie mulai terlihat melemah karena penyakitnya yg sudah menggerogoti organ tubuhnya. Jennie mulai terlihat mudah lelah dan melakukan pendarahan di berbagai area seperti mulut, hidung, bahkan telinganya membuat lisa makin khawatir.

Lisa mendial nomor hanbin dan meminta pria tersebut untuk segera datang membantu istrinya ini, tak butuh waktu lama hanbin pun langsung membopong tubuh jennie menuju rumah sakit dan hasilnya benar benar mengecewakan jennie positif meninggal dunia tak terselamatkan.

Lisa yang mendengar hal tersebut terjatuh dan memegang dadanya yg terasa sakit seperti tertusuk ribuan jarum, lisa menangis kencang sekencang kencangnya ia mulai meremas kuat kuat rambutnya dan menggeleng gelengkan kepalanya hingga.

Flashback on

Tepat dihari ke-5 merek berjuang bersama jennie menceritakan semua perjalanan kisah cintanya dengan hanbin pada lisa, jennie juga menceritakan bagaimana hanbin juga yg menaruh hati pada lisa dan bagaimana sikap jennie menanggapinya. Lisa beneran kagum sama jennie, dia tetep kuat meski pada kenyataannya hidup dia jauh lebih menderita dibanding lisa.

"Lis, pokoknya kalo nanti aku gak ada disamping kamu dan hanbin... kamu mesti cepet cepet lupain tuh yg namanya bambam dan kamu mesti jagain hanbin buat aku. Oke?" Ucap jennie dengab wajah sumringahnya, lisa hanya bisa mengangguk dan membalas jentikan jari kelingking pada jennie.

Flashback off.

"Enggk jen.... ini bahkan belum 2 minggu, dan aku belum bisa nepatin janji aku....hiks....hikss...." lisa menangis kencang hingga.

"Mulai sekarang kamu bebas adikku lalisa manoban, kamu positif sembuh. Ayo, wujudkan janjimu dan jennie sekarang" ucap ten yg menyerahkan hasil tes yg didapat dari jennie sebelum ia meninggal.

TBC

Next chapter