webnovel

Bab 2

Part 2

Jong in menegakkan kepalanya berjalan menuju kantornya dengan lautan gunjigan mengenai dirinya yang dengan mudahnya masuk kedalam perusahaan Security Team. Jong in masuk lantaran ia menyelamatkan Presdir dari Security Team. Sebenarnya ia menolak akan tetapi Presdir melihat bakat penguasaan beladirinya dan tingakat pemahamannya mengenai ilmu yeknologi. Selain pandai dalam ilmu beladiri ia pandai dalam hal strategi dan teknologi.

"Lihatlah dia. Dengan mudahnya dia masuk. Aku saja berjuang mati-mati agar diterima dalam melewati 100 tes. Dia hanya bermodal utang budi ciuuuh". Cibir salah satu karyawan Securitu Team.

Semenjak 2 bulan lalu Jong In sudah kenyang dengan cibiran dan gunjingan mereka yang tak habis-habis. Ia juga tak berniat bekerja disini, ia hendak mencari keluarganya yang dia janjikan oleh Presdir tentang keluarganya.

Sebenarnya Presdir Kim telah menemukan dimana keluarganya akan tetapi melihat kembali janjinya. Jika ia berhasil mendapatkan keluaga Kim jong in maka, Jong In akan berhenti dari perusahannya. Sangat disayangkan pada bakat yang di miliki Jong In, iapun menjadi sedikit tamak dan tak mau melepaskan Jong In.

**

Dengan marahnya Jong In mendobrak daun pintu Presdir kim yang saat itu tengah menelpon dengan patner kerjannya. Man ok menaruh ganggang telpon.

"Ada apa denganmu!!". Bentaknya kesal.

"Ini sudah dua bulan! Kau bilang orang-orangmu dan alat-alatmu canggih dalam mencari keluargaku.. apakah kau diam Presdir Kim?!". Geram Jong In dengan kasar memasukki ruangan Presdir kim.

"Bersabarlah. Kita sedang mengusahakannya Jong In!".

"Aku akan bersabar. Bisakah kau menemukan mereka segera. Aku janji setelah itu aku akan berkerja untukmu walaupun mulut mereka terus mengunjing kejelekkanku..jadi mohon".

"Sabar dulu Jong in-ah!.. kembalilah ke mejamu". Pintah Presdir.

Jong In kembali kemejanya, dikantor masih saja mereka mengunjingnya. Semua berkelompok hanya Jong In yang sendiri menahan luapan emosinya.

Ia berdiri dari tempat duduknya dan keluar dari kantor itu. Jika ia tetap disana ia akan benar-benar meledak disana.

"Lihatlah dia. Ia bertingkah semaunya.. karena dia dekat dengan Presdir". Umpat mereka saat kepergian Jong In.

Masih saja di bicarakan. Jong In bener-benar tangguh mendengar celaan mereka. Jong in keluar kantor menemui Hye sun. Mereka menjadi akrab karena kejadian dahulu.

"Kau datang". Kata hye sun yang sudah berdandan cantik.

"Aneh, Noona memakai make up". Gumang Jong In merasa heran.

Hye sun menjadi cemberut karena perkataan Jong In yang tak mau mengerti tingkahnya yang berubah, sampai detik ini Jong In masih belum sadar tentang perasaan Hye sun padanya.

"Jong In-ah!".

"Eumm". Dengung Jong in sambil melihat-lihat anjing yang dikurung dalam kandang.

"Tadi. Ada berita tentang pembunuhan dan lambang yang ada di tubuhmu lagi". Ungkap Hye sun ragu-ragu. "...apakah mereka mencarimu dengan cara menfitnahmu?..sekarang sudah ke 30 kali pembunuhan dengan lambang itu".

"Heoool". Derup Jong In menghela nafas. "..Aku harus bagaimana, aku juga merasa bersalah dengan keluarga korban..aku hidup dengan ketakutan, karena di dalam Grup itu hanya aku yang memiliki lambang itu..Apakah aku menyerahkan diri saja dengan apa yang tidak kuperbuat?". Tanya Jong In dengan sayup dan berkaca.

"Mengapa kau harus menyerahkan dirimu...kau tak salah! Mereka yang salah". Bela Hye Sun.

"Tapi aku yang sangat bersalah andai aku tak masuk kedalam asrama itu.. pasti semua orang tak menderita".

"Kumohon jangan Jong in-a..kau harus menemukan keluargamu dulu". / " dan setelahnya? Aku harus apa? Aku harus kembali pada mereka dab menghentikan mereka".

"Jangan! Mereka terlalu kuat Jong In-a. Kau kembali juga percuma, kau akan menjadi seperti mereka".

"Heo! Aku yang sekarang sama.. walaupun aku tidak membunuh tapi mereka membunuh karena aku.. hal itu sama saja, aku tetap menjadi pembunuh!!". Tegas Jongin dengan deraian airmata.

Hye sun langsung berlari dan memeluk tubuh Jongin. "Kau harus kuat Jongin, ini bukan salahmu". Kata Hye sun sambil mengelus punggung Jongin.

"Pokoknya jangan kau pergi. Aku tak mau kehilangan dirimu".

Drttt! drrttt!

Bunyi deringan ponsel Jongin.

"Siapa itu?". Tanya Hye sun penasaran.

"Presdir Kim..aku keluar sebentar".

Jong in mengangkat panggilan itu..

"Ne presdir?".

"Cepat kembali sistem kita terserang Virus tak dikenal".

Jong in langsung berpamitan pada Hye sun dan berlari menuju motornya kembali ke Kantor.

Sesampainya di kantor Jong in memperbaiki sistem di Monitor sentuh dan juga ia berjalan kesana kemarin memperbaikki komputer yang lainnya.

"Komputer sistem A terserang!". Seru salah satu penanggung jawab sistem.

"Tunggu aku akan kesitu 5 detik setelah ini". Jong dengan Cepatnya mengetik kode di monitor sentuh. Keringat jong in bercucuran.

"JONG INA!!!". bentak penangung jawab sistem.

Jong in dengan segera berlari kesana dan menekan-nekan kode di keyboard dengan sangat lincah dan cepat.

"Attack!". Pintahnya kembali ke monitor sentuh.

"Jong ina! Cepatlah kemari...aku tak mengerti ini kenapa". Seru salah satu penjaga sistem B.

"Eun na! Tolong lihat ini!". Pintah jong in pada sekretaris sistem monitor sentuh. / " Ne!".

Jong in berlari ke sistem B dan terngangah melihat Virus yang baru pertama kali ia lihat selama ia menangani tentang sistem komputer.

"Ige mwoya?!". Gumangnya mengotak atik-atik keybord.

"Cepatlah jong ina tinggal beberapa detik lagi". Pinta penjaga sistem B.

"Tunggu! Biarkan aku berpikir sejenak". Jong in terdiam sesaat.

Tett tett tett bunyi peringatan bahwa Virus telah menguasai semua sistem. "Apa yang kau lakukan Jong in-ah!!!". Bentah meneger penjaga sistem.

"Virus ini begitu kuat!". Jong in berlari kearah monitor sentuh. Kini waktunya hanya tinggal 60 detik jari tangannya bermain kesana kemari dengan cepat dan lincah. Keringat kini kemeja jong in penuh dengan peluhnya ia seakan tersiram hujan lebat.

5 4 3 2 waktu menghitung undur dan 1 jong in menekat enter dan sistem menjadi gelap.

"Apakah Virus telah memakan sistem kita!! KIM JONGIN APA YANG KAU LAKUKAN!!". bentak menejer penjaga. "Tak berguna!!". Caci kepala menejer meramas kerak baju jongin dengan marahnya.

Jong in pasrah dengan amarah semua Tim penjaga sistem. Akan tetapi tiba-tiba komputer menyala dengan sendirinya. "Selamat sistem Aman".

Semua orang termaksud jongin menghela nafas legah.

Menejer menjadi canggung pada Jong in.

Kim Man Ok tiba dan memberi Up plus pada Jong In. "Kerja yang baik Kim Jong In". Pujinya sambil tepuk tangan dan di ikuti oleh semua orang.

"Inikah orang yang kau maksudkan Man Ok-a?". Ujar patner manok.

"Ya dia.. pemuda yang kusarankan untuk menjaga putrimu". Jelas Manok pada patnernya Tuan Choi Jin Hyuk orang terkaya di korea.

"Kemarilah Jong In!". Suruh Manok

Jong in mendekati mereka.

"Bukan hanya ahli dalam sistem teknologi tapi ia juga jago dalam hal beladiri". Puji manok sambil menepuk pundak jong in.

"Presdir!". Cetus jongin dengan suara kecil.

"Aku aku tidak akan melanjutkan pekerjaanku...aku hanya sementara".

"Sudahlah Jong in! Nanti aku akan segera menemukan keluargamu". Balas manok berbisik.

Flashback~

"Jadi keluarga kim Jong in semua telah tiada?!". Kata Man Ok sambil berbalik dari kursi putarnya.

"Ya Tuan. Mereka di bunuh oleh pembunuh berlambang itu".

"Bagaimana ini. Jong In akan benar terpukul karena hal ini. Aku sangat menyayangkan bakatnya..".

Comeback~

Jong in di bawah ke sangkar Choi Jin Hyuk..dan diperkenalkan pada putrinya Choi Seo Bi yang sangat dingin akan tetapi berparas Cantik. Ia sangat tidak sopan dan berpakaian selalu minim.

Ia bersifat angkuh dan jutek..

"Appa berhentilah menambah pengawal.. apalagi cupu seperti dia kampungan!". Ejek seo bi

Jong in menarik nafas menahan emosinya menghadapi adalah dari Tuan Choi ini. Seo bi melihat Jong in sudah mulai terbawa emosi, iapun tersenyum evil.

Choi Seo Bi gadis cantik bertubuh mulus dan seksi ini adalah anak satu-satunya Tuan Choi Ji Hyuk yang di kenal sebagai Kolongmerat tinggat ke 3. Tidak hanya cantik Seo Bi juga sangat sangat tergolong mahasiswa yang pintar dikampusnya. Meskipun ia Kaya, seksi, cantik dan pintar ia memiliki sifat yang keras kepala dan angkuh.

Seobi berjiwa bebas ia suka dengan glamor dan hiburan. Paling tidak setiap pulang kekampus ia akan shopping dan malamnya dia akan bersenang-senang di klub malam. Para penjaganya sampai lelah jika ia sudah bertingkah di klub malam. Terkadang ia sangat risih dengan perlindungan Appanya yang berlebihan, ia seakan berada dalam terkaman ia ingin bersenang-senang dan sendiri.

Seobi adalah gadis yang aktif ia sangat suka membuat orang-orang kehilangan pekerjaannya. Terkadang para pengawalnya terus berganti karena ia selalu menjebak mereka dengan rayuan dan ia menfitnah mereka telah melecehkannya. Setelah tau para penjaganya dipecat SeoBi akan menari senang. Kegemaran Seobi adalah Fashion, ia sangat suka memakai dress mirco mini, tidak pernah sekali ia memakai pakaian yang tertutup.

'O ow.. kita lihat berapa lama kau akan bertahan'. Gumang Seobi melihat sinis Jong In. 'Tapppii jia dilihat-lihat dia tampan juga. Tidak. Dia memiliki aura yang berbeda, aura dimana aku tertarik dan..'.

"Nn.Seobi!". Tegur JongIn membangunkan lamunan Seobi.

Seobi tercegat kaget mendengar suara JongIn.

"Annyeonghaseyo..Saya Kim Jong Inibnida, agen dari Securuty Team.". Sapa Jong In sambil menunduk memberi salam.

Seobi terlihat merona mendengar suara Jong In, ini adalah kali pertama ia begini Man Ok dan Jin Hyuk mulai saling berpandangan dan tersenyum.

"Sepertinya putrimu akan Cocok bila Jong In menjaganya". Bisik Man Ok pada Jin Hyuk.

"Apakah dia bisa dipercaya menjaga Putriku?".

"Kita Lihat sebulan, dari hasil kerjanya.. Dia berbeda Jin Hyuk-a".

Man Ok dan Jin Hyuk meninggalkan Jong In dan Seobi berdua. Jong in hanya terdiam di saat-saat Seobi sedang berbicara padanya. Dan hal itu membuat Seobi marah.

"Kyak!!!". Erangnya jengkel.

"Kau tidak memiliki mulut? Mengapa kau tak memjawab!". Bentak Seobi sangat marah.

"Anda kesepian? Mengapa anda tidak mencari teman untuk mengobrol. Saya tak hanya seorang pengawal yang akan menjaga anda Nn.Choi".

Mendengar perkataan Jong in Seo bi menjadi Jengkel dan berbalik melangkah meninggalkan Jong In yang masih berdiri diam.

Jin hyuk dan Man Ok menguntit mereka dari kejauhan. "Seperti tidak akan sampai sebulan". Kata Jin Hyuk. Man ok juga terlihat kecewa. "Mengapa Putrimu memiliki sifat yang,..". Kata Man Ok terputus setelah melihat Seo Bi berbalik dan melompat mencium Jong In.

Seo bi berbalik dan melangkah cepat mendekat pada Jong In, dan Tiba-tiba ia melompat mencium bibir Jong in. Jin Hyuk dan Man Ok sangat kaget melihat hal itu.

Bibir seobi menempel di bibir Jong In tapi Jong in hanya terdiam, seo Bi menunggu Jong in akan melumat bibirnya akan tetapi bibir jong in hanya diam tak bergerak sama sekali.

Karena menunggu lama Seobi langsung melumat bibir bawah dan atas jong in. Jong In tak tinggal diam ia langsung mendorong tubuh Seobi menjauh.

"Apa yang anda lakukan!". Bentak Jong in terlihat marah. "..jiss! Beginikah cara anda menyingkirkan seseorang?! Nn. Choi anda tidak perlu melakukan hal itu, saya akan mengundurkan diri". Kata Jong In mantap dan melangkah cepat meninggalkan Seobi.

"Aku tidak bisa membiarkan ini!!!". Tegas Jin Hyuk tak terima.

"Kau akan memecat Jong In?!".

"Ya! Aku akan memecatnya!!!". / " kyak!! CHOI JIN HYUK! mengapa kau ingin memecat jong In apa salahnya?".

"Berani-beraninya dia mencium Putriku!!".

"Putrimu sendiri ya menciumnya! Lihatlah siapa yang dilecehkan disana kau sendiri yang meliharnya kan? Jong in hanya terdiam.. sudahlah sepertinya Putrimu tertarik dengan Jong In..Kim Jong In adalah Pria baik-baik dia tak akan mengambil kesempatan dalam kesempitan". Jelas Man Ok. / "Benarkah? Baiklah jika begitu".

Jong In mencari Menghubungi Man Ok. "Tunggu! Dia menelpon". Ujar Man Ok mengakhiri obrolannya dengan Jin Hyuk dan mengangkat telpon Jong In.

"Yoboseyo". Sapa Man Ok membesarkan spekear telpon untuk mendengarkannya pada Jin hyuk. "Presdir kim, aku tak mau berkerja pada Tuan Choi... bilang padanya aku mengundurkan diri". Jelas suara Jong In pada panggilan Ponsel man Ok yang di dengar Hin Hyuk.

"Wae?~". Cetus Man Ok.

"Dia bersifat tak sopan padaku..dia juga berencana menyingkirkanku. Sebelum dia menyingkirkanku aku mengundurkan diri".

Jin Hyuk memberi kode agar Jong In mau menjaga putrinya. "Ne ne.. Jong In-ah. Tuan Choi sangat menyukaimu dan berharap agar kau menjaga putrinya".

"Aaaaah! Presdir kim. Aku tidak bisa menjaga Putrinya ia melakukan apapun yang ia mau, tadi ia mencium dan melumat bibirku, aku tak bisa menjaganya... jika aku menjaganya tak tau apa yang akan dia lakukan selanjutnya..pokoknya aku tidak mau!". Tegas Jong In mulai kesal.

"Jong In-ah.. tolong jangan mengundurkan diri kita coba sampai sebulan saja kumohon..hanya sebulan kumohon bertahan hanya sebulan...aku janji akan menemukan keluargamu". Mohon Man Ok.

Mendengar Man Ok memohon Jong In akhirnya Luluh. "Baiklah hanya sebulan..". Katanya terlihat tak Ikhlas.

**

Ke esokkan harinya Jong In berjas rapi datang ke Rumah besar Tuan Choi. Tuan Choi menyambutnya dengan senang hati.

Seobi menghampiri mereka sambil memangku tangan dan menaikkan satu keningnya. "..kau datang lagi? Ciss! Bermuka dua". Cibirnya.

Jin hyuk mengedipkan satu matanya kepada Jong In. Dan enyah dari sana meninggalkan Jong In dan Seo bi sendirian.

Sangat sesak dada Jong In melihat seobi. Ia harus benar-benar menghadapi wanita menyebalkan ini. Lihatlah dia memakai pakaian yang hambir transparan dan mini. Jong in membuka jas dan untuk menutup bagian tubuh seobi yang terbuka.

"Aistt!! Apaan!". Sergap Seobi menepis tangan Jong In.

"Kau ini wanita. Mengapa pakaianmu begini, kau tau. Kau memperlihatkan Tubuh dengan gratis pada semua orang".

Plak! Satu Tamparan pada Pipi jongin. "Jadi maksudmu aku murahan?!" . Cetus Seobi naik darah. Tangan Seobi mau melayang lagi untuk menampar pipi Jong In tapi jong In menahannya. "Pakailah pakaian yang pantas" kata jong In sambil menatap tajam Seobi.

Seobi menarik tangan kembali akan tetapi jong in mencengkramnya kuat.

"Lepaskan aku!!!". Pintahnya sambil berusaha melepaskan tanganya. Jong In mencengkramnya sangat kuat sehingga tangan putih Seobi terlihat memar.

"Sakit lepaskan!". Eram Seobi kesakitan. "Aku akan melepaskannya asal kau ganti pakaianmu!".

"Ya! Aku akan mengantinya jadi lepaskan aku!".

Jong in melepaskan cengkramannya dan membiarkan Seobi kembali kekamarnya untuk menganti pakaiannya.

Dilain sisi Jin Hyuk bersembunyi dan melihat mereka, ia sesekali tersenyum melihat bahwa Jong In menjalankan tugasnya dengan baik.

Kembali pada seobi dan Jong In.

Seobi merencanakan niat buruk di otaknya. Ia sesekali melirik kebelakang dan tersenyum evil sambil menaiki tangga dengan pelan..selangkah demi selangkah ia menaikki tangan dan pada tangga ke 6 ia melipat telapak kakinya kedalam agar ia seakan terkilir dan terjatuh.

Rencana seobi berhasil ia pura-pura terkilir dan jatuh sungguhan dari tangan kebawah. Jong in berlari cepat untuk menangkap Tubuh Seobi yang hampir saja terjatuh.

"Auww kakiku". Sambil terduduk dibawah dan melepaskan highheelsnya.

"Anda tidak apa-apa?". Tanya Jong In dengan Khawatir.

"Sepertinya aku tidak bisa berdiri". Ujar Seobi sandiwara merasa kesakitan. "Bagaimana ini..jadi aku harus bagaimana aku tidak bisa tampil dengan Highheelsku lagi.. mereka(teman-teman seobi) akan mengejekku karena ini". Ungkapnya berpura-pura.

Tanpa sepengetahuan Seobi dan malas mendengar keluhan seobi Jong In langsung mengendongnya dan menaiki tanggah membawanya kekamarnya.

T

B

C

Semoga kalian suka

Vote coment😉

Bersambung ~

Next chapter