webnovel

Ancaman dari Bos Pelelangan

Attention..!!!! Ada adegan Fight, dan kekerasan. harap jangan dipraktekkan di rumah 😁.

"Bukan apa-apa, hanya masalah kecil. Aku akan mengantarmu kembali, adikmu pasti cemas karena semalam kamu tidak pulang". Kata Xiao dingin.

Hao Nan yang melihat sikap dingin Xiao merasa ada yang disembunyikannya. Untuk saat ini dia lebih memilih diam, dan tidak bertanya apapun. Mereka keluar dari hotel menuju tempat parkir mobil. Mereka pulang bersama dengan mobil yang di kendarai Xiao.

Ditengah jalan yang sunyi, ada sekelompok orang didepan mobil pick up menghadang mereka. Melihat ada sekelompok orang tak dikenal Xiao turun.

"Serahkan wanita yang ada disampingmu! Dia sudah di beli oleh Bos kami dengan harga mahal". Tegas salah satu dari mereka.

"Aku tidak peduli, calon istriku bukanlah barang. Aku tidak akan menyerahkan calon istriku pada kalian. Dengar! Jika ingin meminta ganti rugi, mintalah kepada yang menjual".

"Hao Nan, kamu pergilah dahulu! Aku akan menghadapi mereka. Jangan sampai kamu tertangkap". Kata Xiao.

"Tapi, Bagaimana denganmu. Mereka ada banyak dan memiliki senjata. Tidak mungkin aku meninggalkanmu sendirian". Balas Hao.

"Jangan khawatirkan aku, tanganku sudah cukup untuk melawan mereka. Cepat, selagi aku mengulur waktu".

"Tidak! Aku akan tetap disini. Bagaimanapun juga aku tidak bisa meninggalkanmu sendirian melawan mereka". Hao Nan membantah dan tetap menemani Xiao yang sedang dikepung musuh.

"Cepat! Beri dia pelajaran dan bawa wanita itu ke hadapan Bos!".Mereka terdapat 4 orang yang memegang pedang dan pistol,  dengan cepat Mereka melancarkan serangan.

"Bersembunyilah! Mereka membawa senjata. Beritahu Sek Ji untuk datang secepatnya". Kata Xiao memperingati Hao Nan.

Kedua pemegang pedang layaknya samurai pada era Edo menyerang terlebih dahulu. Xiao melepas sabuknya sebagai senjata. Keduanya menyerang pada titik lemah Xiao yaitu dada dan kaki.

Sraaash…

Samurai A menyerang dengan mengincar titik vital, Pedang musuh di tahan dengan sabuk hingga berbenturan dan mengenai lengan Xiao, seketika darah keluar dari lengannya dan membuat kemejanya menjadi merah darah.  Samurai B menyerang dengan mengincar bagian bawah Xiao dengan cepat Kaki Xiao menendang tangan Samurai B untuk menghindar dan membanting tubuh Samurai A yang pedangnya berada di lilitan sabuknya.

Braaak…   Duaaak…

"Kurang ajar! Pria itu hebat juga!". Kata Samurai A yang tersungkur.

Kedua samurai yang tersungkur kembali bangkit, dan merencanakan serangan dua arah secara bersamaan.

" Kami adalah Samurai bayaran yang terlatih. Pantang bagi kami untuk kalah dari pria sepertimu!". Kata mereka sebelum menyerang.

"Samurai? Kita lihat, seberapa lihai kalian dalam memainkan pedang". Tantang Xiao.

Xiao menarik kedua ujung sabuknya untuk bersiap-siap menerima serangan dari mereka. Kedua samurai mengelilingi Xiao "Kalian akan menyerang dari dua arah?. Kalian fikir rencana seperti ini akan berhasil padaku?". Gertak Xiao.

Kedua Samurai menyerang Xiao bersama, dengan cepat Xiao salto ke samping untuk menghindar dan menarik ujung Pedang Samurai A dengan sabuknya. Di saat bersama Samurai B menyerang dan menebas Samurai A hingga berdarah. Setelah Samurai A tumbang,  Xiao menyerang Samurai B dengan sabuknya hingga tersungkur.

"Menyerahkan! Kalian sudah terkepung! ". Gertak Xiao yang melihat Sek Jin sudah membawa orang suruhan nya untuk mengepung mereka.

"Jin, aku serahkan mereka padamu. Kamu tahu harus bagaimana mengurus mereka kan?". Kata Xiao, dia berjalan menuju Hao yang bersembunyi didalam mobil.

"Serahkan padaku! ". Jawab Sek Jin tegas.

Xiao membuka pintu mobil dan melihat tubuh Hao Nan begitu gemetar melihat kejadian didepan matanya. Xiao masuk kedalam dan memeluk Hao Nan dengan lembut.

"Xiao, Aku takut.. Mereka sangat menakutkan". Gumam Hao Nan.

"Hao Nan, tenanglah. Ini sudah berakhir, jangan takut. Maafkan aku yang telah membawamu dalam bahaya". Kata Xiao menenangkan.

Hao yang memeluk Xiao menyadari bahwa tangannya penuh dengan darah Xiao yang terus keluar.

"Xiao, lenganmu berdarah. Kita harus kembali kerumah sakit secepatnya". Hao Nan mulai panik melihat darah yang  membasahi kemeja Xiao.

"Hao Nan, jangan panik. Kita kembali saja ke rumahmu. Ini hanya luka kecil".

Hao Nan melepas pelukannya, dengan cepat dia menyobek sedikit ujung kain yang dia pakai untuk menutupi luka.

"Baiklah, aku akan menyetir, kamu duduk saja dengan tenang".

Hao Nan menyalakan mesin dan membawa mereka pergi.

"Hao Nan, cepat sekali Mood mu berubah. Aku kira kamu akan terus menangis dan meminta pelukan ku lebih lama. Ternyata aku terlalu meremehkanmu".

"Jika aku terlalu lama menangis, aku takut nyawamu tidak akan tertolong sampai air mataku habis nanti".

"Nyawaku tidak semurah itu hingga harus melayang ditangan penjahat murahan seperti mereka. Lagi pula, sebelum Aku menikahimu tidak ada yang berani membunuhku bahkan Dewa sekalipun".

"Jangan mengatakan hal bodoh disaat nyawamu terancam! Diamlah dan aku akan merawatmu". Kata Hao Nan tegas,

'Wanita ini, sejak kapan menjadi begitu tegas. Bahkan aku yang seperti ini tidak bisa menolak perintahnya?. Hao Nan, sampai kapan kamu akan terus membuatku jatuh cinta padamu? '.  Batin Xiao.

Sesampainya dirumah, Hao Nan mengambil kotak P3K dan mengobati sayatan yang ada di lengan Xiao. "Mengapa tidak kamu biarkan saja aku dibawa mereka? Lagi pula yang mereka incar hanya aku kan?". Tanya Hao yang masih mengobati Xiao.

Aaaugh.. Rintik Xiao.

"Pertanyaanmu terlalu bodoh untuk seorang yang cerdas sepertimu. Aku sudah bilang, aku mencintaimu. Tidak akan aku biarkan siapapun menyentuhmu bahkan melukaimu". Xiao memandang Hao Nan dalam-dalam.    "Hanya aku.. Hanya aku yang bisa menyentuh dan memilikimu. Kamu adalah wanitaku, tidak mungkin aku menyerahkanmu pada orang lain". Kata Xiao dengan mata yang terus menatap Hao.

'Tatapan mata itu, begitu dingin. Seakan terdapat rasa kehilangan, kesepian dan kerinduan yang teramat dalam. Sebenarnya apa yang ada dalam fikiran dan hatimu yang sebenarnya Xiao? '. Batin Hao.

Selamat sore Kakak.. Maaf ya baru up, Tadi pagi ada banyak pekerjaan.

Baru ajah Hao dan Xiao melepas malam pertama walau itu krn terpaksa, hahahaha.. Udh ah jgn dibahas, yg nulis malu.

Eh... Malah ditengah jalan dicegat sama sekelompok orang. Samurai..? Waduh..

Bahaya level 2 ini..

Ditunggu ya komentar dan krisannya

Jangan Lupa Vote Dan rate full nya

HAPPY READING...

Embun_nadacreators' thoughts
Next chapter