webnovel

Bab 58 Kabur?

Tengah malam Adam baru berkunjung ke kamar pribadinya. Karena seharian sibuk di ruang belajar mengerjakan pekerjaan kantor yang terbengkalai dan begitu malas untuk kembali bekerja di kantor.

Ruang kamar terlihat remang-remang dengan lampu duduk yang menyala di sisi ranjang miliknya. Tubuh gadis itu terlihat begitu kecil di atas ranjang miliknya, nafasnya terlihat teratur dan damai dalam mimpi.

Sebelah Alis Adam naik, memandang gadis itu. Meneliti pakaian yang tengah di kenakannya. Jade menggunakan piyama milik Adam yang terlihat sangat kebesaran di tubuh mungilnya. Seperti mengunakan sebuah jubah berwarna hitam. Bahkan tangan dan kakinya tertelan sempurna di dalam piyama.

"Hah! Senyum lucu lolos dari bibir Adam spontan. "Sudah ku sediakan pakaian pribadi untuknya, dia tetap saja mengunakan milik ku, Tsk!.

Adam duduk pelan di sisi ranjang tepat di samping Jade berbaring. Matanya memandang dalam gadis yang tengah tertidur pulas. Menyentuh pergelangan tangan memeriksa keadaan luka. Memastikan semua baik-baik saja.

Namun tatapan matanya tak dapat lepas dari leher jenjang Jade yang terekspos sempurna. Karena piyama yang digunakan Jade khusus di buat untuk tubuh Adam yang jauh lebih besar dari tubuh Jade, dengan pasti kerah Leher piyama begitu lebar di tubuh gadis mungil itu membuatnya menampilkan Leher hingga setengah dada mengintip malu dari balik piyama sutra hitam milik adam. Tubuh putih yang masih menyisakan bercak-bercak merah kiss Mark hasil karya ciptanya yang hampir memenuhi seluruh leher, tulang selangka dan dadanya.

"Argh! Adam mengeram hebat. Rahangnya mengetat matanya semakin kelam. "Shit! Shit! Rutuknya.

Dengan frustasi meraih selimut satin tipis yang berada di bawah kaki Jade. Menariknya menutupi seluruh tubuh mungil itu hingga atas kepala. Sukses seluruh tubuh Jade hilang tertutup sempurna dengan selimut.

Adam menatap Jade yang telah tertutup sempurna dengan sinis. Namun tetap tau di mana letak bibir pink sedikit pucat itu berada. Jemarinya mengelus lembut selimut lalu mengecupnya ringan tepat di bibir Jade yang hanya terhalang sehelai kain satin. "Hmmmh...., Jade sedikit menggeliat di balik selimut karena merasakan sentuhan di wajahnya geli. "Jaga tingkah mu selama aku pergi. ucap Adam serak, tepat di wajah Jade. "Srak! Jade menarik Selimut yang menutupi wajah. terbuka secara tiba-tiba. bibir mungil itu sedikit terbuka seperti tengah mengambil oksigen dengan cepat. Namun mata indah itu tetap tertutup. Bergumam dalam tidurnya seperti tergangu. Bibir tipisnya bergerak-gerak pelan tepat di depan wajah Adam yang hanya berjarak satu centimeter saja. Sehingga ada sentuhan begitu tipis di antara bibir mereka berdua.

Terbelalak sendiri oleh sensasi sentuhan yang begitu ringan. bahkan sangat ringan dia antar bibirnya, namun mampu membuat Adam gerah. Tak tahan! Adam sudah tak dapat menahan!

"Tu.. tuan muda. Memecahkan suasana aneh yang tengah melanda Adam.

"Shit! rutuk adam, dengan enggan membangkitkan tubuhnya.

"Jet pribadi anda sudah menunggu.

"Hmm..., ucap Adam dingin. Melangkah menjauh dari ranjang.

"Jaga dia selama aku pergi, penuhi semua keinginannya. Dan.... Jangan sampai kabur! Titah Adam.

"Baik..., tuan muda. Jawab kepala pelayan patuh.

___________

"Angin apa yang membawa mu sampai kesini? Ucap seseorang dengan aksen Jepang kental bertanya pada Adam yang tengah asik menghisap sebatang rokok. Duduk bersila beralaskan tatami. Tikar jerami ciri khas Jepang.

"Aku butuh informasi. Suara Adam datar sambil memandang sinis kearah David yang duduk tak jauh darinya. Adam sedikit geram karena David sahabatnya yang jenius tidak bisa mendapatkan informasi apa pun atas yang di perintahkan Adam padanya.

"Informasi? Tanya pria itu

"Hmm...

"Apa? Apa ada yang mencari masalah dengan mu sampai kau mencari ku? Apa mereka orang-orang ku? Tanya pria Jepang berkepala pelontos dengan di penuhi tattoo di seluruh tubuh bahkan wajahnya.

"Tsk! Rileks Hirosi..., aku hanya ingin bertanya.

"Bicaralah. Wajah tenang namun waspada.

"Apa Boss tua itu sehat? Tanya Adam dingin.

"Sebenarnya apa yang mau kau tanyakan! Jawab pria itu waspada lagi.

"Hmm..., Adam menggangukan kepalanya paham. "Akira Taoka ada di china.

"Apa? Keparat! Cari masalah...

"Akira mencari seorang wanita sampai berani menginjak kawasan ku. Senyum Adam sinis menatap Hirosi tajam.

"Hmm... Tunangannya kabur. Ucap Hirosi datar. Tunangannya itu...

"Tsk! Aku tidak tertarik dengan kisah drama percintaannya. Aku sudah mengusirnya, tapi dia tetap berani mengacuhkan perintah ku.

"Berilah dia waktu Adam.

".... hmm. Adam menaikkan sebelah alisnya malas. Hening sesaat.

"Hirosi... Apa Boss tua memiliki anak atau cucu perempuan?

Hirosi memandang tajam kearah Adam. Terkejut dengan pertanyaan yang dilontarkan secara tiba-tiba. "Kau mau apa? Kau tau aku setia, tidak mungkin aku membocorkan kehidupan pribadi boss tua. Di dunia hitam orang-orang seperti kalian menyembunyikan segala identitas asli kalian Serapi mungkin. Tanpa ku jelaskan kau sudah paham aturannya.

"Hmm..., Aku hanya bertanya Hirosi. Ada sedikit masalah yang mengganjal pikiran ku.

"Cukup adam... Sudahi saja semua ini. Jagan bangkitkan kembali masa lalu yang sudah susah payah kita redam! Hirosi pria Jepang dengan ciri khas bertubuh tinggi besar, berkepala plontos dengan tubuh yang seluruhnya di hiasi tattoo. Terlihat mulai emosi.

"Haha.. Rileks Hirosi! tawa Adam mengerikan. "Cara mu menyambutku seperti aku akan membumi hanguskan Clan kalian. Sinis.

"Adam! Stop!

"Hey Come on dud Rileks!

"Aku tau kau pria seperti apa Adam. Pergilah, aku tidak akan mendapatkan info apa pun dari ku.

"Tsk! masih saja membosankan seperti dulu. Ok! Aku akan mencari tau sendiri. Tersenyum lembut namun mematikan. Bangkit di ikuti David, meninggalkan Hirosi yang terlihat kaku.

Di dalam mobil "Dav, kerahkan mata-mata itu sekarang. Pastikan orang itu tidak mengecewakan ku. Waktu kalian dua kali dua puluh empat jam. Titah Adam.

"Apa kau yakin, kau terlampau jauh.

Adam memandang David dingin tanpa berbicara.

"Ok! Akan ku lakukan! kau puas! Bentak David takut- takut.

_________

Tiga hari kemudian....

Jade tengah berdiri di atas balkon kamar pribadi Adam. Memandang kosong ke depan tepat kearah perbukitan yang mengelilingi mension itu. Menakjubkan Namun tidak mendapati minatnya. Bosan begitu bosan, Berhari-hari terkurung di dalam kamar. Adam tengah melakukan perjalanan bisnis, dia tidak diperbolehkan keluar dari kamar sekali pun. Sebenarnya berkali-kali Jade berusaha kabur namun selalu di gagalkan oleh kepala pelayan. "Aaarrrg!!! Menyebalkan! Apa maunya pria brengsek itu dari ku! Jerit Jade frustasi sampai mengacak-acak rambutnya sendiri. "Aku harus kabur!!! Jeritnya lagi.

"Kabur? Tsk!

Alaram waspada tubuh Jade berbunyi seketika saat mendengar suara itu. Mata jade terbelalak saat membalikan tubuhnya memandang pria yang mulai datang mendekat. Pelan namun pasti mengikis jarak.

"Coba saja lakukan, akan ku pastikan kaki cantik mu itu tidak dapat berjalan. Seperti waktu itu. Tersenyum sinis penuh makna.

"An.... anda sudah kembali?! Jerit Jade tertahan. Kepala Jade liar kesana kemari mencari jalan untuk mengindari kedatangan pria di depannya. Terlihat membawa aura yang sangat menakutkan baginya.

Jade telah bersiap berlari kearah kanan untuk menghindari Adam yang sudah berjarak tiga langkah darinya. Baru saja melaksanakan niatnya berlari. Tiba-tiba tubuhnya telah melayang sempurna mendarat tepat di atas bahu kokoh Adam.

"Keras kepala! Ucap Adam geram

"Aaaaa!!!! lepaskan! lepaskan! brengsek!!! lepaskan ku bilang!!! jerit Jade histeris.

Adam membawa tubuh Jade yang meronta di bahunya masuk kedalam kamar. Membantingnya tepat di tengah-tengah ranjang. Membuat tubuh mungil Jade terpental di kasur empuk itu.

"Apa mau anda!!! Jerit Jade takut.

"Mau ku? Ucap Adam serak. "Pertama... Aku tidak suka gadis keras kepala!. Sambil membuka jas yang di kenakannya, membuangnya sembarang. "Kedua... Aku tidak suka di bantah! membuka kancing kemejanya, Melepaskan kemeja itu dan membuangnya santai. Hingga memperlihatkan tubuh kokoh tembaganya yang sangat memabukkan. "Ketiga.... Akan aku tunjukan seperti apa pria brengsek itu! Adam dengan sigap meraih kedua kaki Jade, menariknya keras hingga spontan menubruk tubuh Adam. Dengan posisi Adam berada dia antara kedua paha mulus Jade.

"Menjauh! Menjauh dari ku! jerit Jade takut.

Next chapter