Dua roh berdiri memandangi pintu ruang operasi dimana kedua tubuh mereka sedang berbaring di sana. Berdiri diantara benang tipis tetap hidup atau kematian. "Aku tidak menyangka akan meninggal secepat ini." "Entah harus menangis atau tertawa. Sejak awal aku memang tak benar-benar hidup." Kehidupan mereka yang selama ini yang penuh dengan ketidak puasan, kemarahan akan ketidak adilan takdir, kini terengut tiba-tiba. Tanpa tanda dan tanpa pesan. "Kalian, bertukar saja." Suara enteng itu tiba-tiba saja terdengar. Menawarkan pilihan paling tidak masuk akal. "Kalian selalu ingin membuat alur takdir sendiri, bukan?" Ps : Jangan buru-buru pergi. Ini tak sekedar cerita basi yang diulang-ulang. Ini bukan hanya tentang tubuh yang saling ditukar. Namun menyeret impian bahkan cinta sejati mereka. Bagaimana akhir dari perjalanan ini? Perjalanan menentang takdir Tuhan yang menurut mereka bukanlah takdir untuk mereka jalani. RUNDA "JIKA KAU BISA MEMUTAR KEMBALI WAKTU. BAGIAN MANA YANG INGIN KAU ULANGI?" #Romance #seungri #bigbang #bangminah #leetaemin #kimjiwon #friendship #dream
RUNDA
PROLOG
>>>>>
Suara sirine ambulans menggema, memasuki pelataran parkir rumah sakit. Dua buah ambulans itu langsung saja mengeluarkan dua korban kecelakaan, kemudian masing-masing masuk ke dalam ruang operasi. Pintu tertutup, operasi dimulai.
"Aku tidak menyangka akan berakhir seperti ini. Aku masih muda, bahkan aku meninggalkan rumah untuk mewujudkan mimpiku menjadi penyanyi. Lalu aku malah berakhir dengan meninggal begitu cepat?" Sesosok transparan -sosok pertama- berdiri memandangi pintu bertuliskan ruang operasi dengan pandangan kosong. Kepalanya terlihat berdarah, kedua tangannya tak bisa digerakkan. Tapi dia masih bisa berdiri, mungkin karena melayang.
"Aku sudah menyakiti orang lain. Seharusnya aku tidak terbawa amarah." Gadis transparan lain -sosok kedua- berdiri di sisi kanan, di samping pintu ruang operasi dimana tubuhnya sekarang sedang berbaring. Hampir di seluruh tubuhnya penuh dengan luka. Sinar tak terlihat di dua bola matanya yang kecokelatan.
"Apakah tak apa aku meninggal seperti ini?" Gadis trasnparan -sosok kedua- menghela napas sambil melihat ke pintu ruang operasi.
"Ku akui, beberapa kali aku ingin pergi dari dunia yang penuh tekanan ini. Tapi saat aku merasakannya sendiri, ini terasa tak adil, tak bisa diterima. Tak ada yang berjalan sesuai yang aku harapkan!" Gadis tranparan -sosok pertama- berdecak, kemudian menghela napas panjang.
"Saling bertukar saja tubuh kalian."
Tiba-tiba saja suara lain menyela kedua kepala yang sedang berkecamuk. Kedua roh itu saling berbalik. Menatap sosok bertudung yang berdiri diantara mereka.
"Maksudmu?" Gadis transparan kedua bertanya.
"Aku tau, seberapa banyak komplain kalian tentang tadir yang kalian jalani. Merutuki anugerah yang sudah diberikan Tuhan. Kalau kalian begitu ingin menciptakan alur sendiri, bertukarlah. Kalian sangat beruntung mendapat kesempatan ini." Sosok bertudung itu berbicara dengan suara penuh percaya diri. Bertambah senang saat kedua roh dihadapannya begitu terpaku.
"Aku tidak mengenalnya. Bagaimana aku tahu bahwa bertukar dengannya, hidupku akan jauh lebih baik?" Ucap gadis transparan pertama.
"Kupikir juga, kau hanya ingin mengerjai kami. Bagaimana bisa hal semacam itu-"
"Ya, kalau kalian tidak setuju, aku akan segera pergi." Sosok bertudung itu membalikkan badannya. Sebelum benar-benar pergi, dia berhenti sebentar. "Ku harap kalian hidup dengan baik setelah ini. Itupun kalau kalian selamat. Ah, sayang sekali. Aku pergi dulu ya."
Keadaan menjadi hening. Kedua roh itu saling bertatapan, namun segera pula mereka mengalihkan pandangannya. Sosok berjubah melirik sebentar kearah mereka.
"Kalau aku menerima penawaran ini, apa ketentuannya?" Tanya gadis transparan kedua, cepat. Sosok berjubah tersenyum, berbalik.
"Peraturan pertama, kedua pihak harus saling setuju lebih dahulu. Hei kau, kau setuju atau tidak?"
Gadis transparan pertama menatap gadis transparan kedua dan sosok berjubah, bergantian. "Hm, bisakah kita kembali ke tubuh semula, jika kehidupan dia tak sesuai dengan yang aku inginkan?"
"Tipikal manusia, tak pernah akan puas dengan apa yang dia dapatkan."
"Ini hanya untuk berjaga-jaga." Sanggahnya cepat.
"Kalau kau setuju dengan pertukaran ini, kita bisa membicarakan ketentuan selanjutnya."
"Baiklah."
"Ok, berjabat tanganlah, kalian berdua."
Dua sosok transparan itu saling berjabat tangan.
"Ok, kita mulai."
※※※※※
"Jika kita bisa memutar kembali waktu, bagian mana yang ingin kalian ulangi?"
RUNDA