Mo Yongheng melihat Zheng Yan mengambil sebuah dokumen dan datang untuk bertanya di hadapan pria itu. "Apa yang sedang kau lihat, apakah ini laporan keuangan pabrik pakaian itu?"
"…."
Mo Yongheng tidak langsung bereaksi. Ia menatap dokumen di hadapannya.
Pria itu dapat mencium aroma samar tubuh Zheng Yan.
Keduanya begitu dekat hingga jika ia mengangkat tangannya, ia akan menyentuh tangan wanita itu.
Bagaimana mungkin pria itu bisa berkonsentrasi.
Pria itu bahkan lupa menjawab pertanyaan Zheng Yan setelah mendengarnya dan malah berkata, "Zheng Yan, duduklah di depanku."
Zheng Yan merasa bingung.
Ia tertegun oleh kata-kata pria itu dan mengerjapkan matanya dengan bingung. Setelah memastikan ia tidak salah dengar, wanita itu menggeser kursinya dan duduk di depan Mo Yongheng dengan ekspresi polos.
Ia tidak tahu apa yang terjadi pada pria itu.
Wajah Mo Yongheng sedikit merah, napasnya juga tidak teratur.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com