Tuan Mo Tua sepertinya terlihat sangat lemah setelah bertarung melawan penyakitnya selama tiga tahun.
Matanya baru bersinar ketika mendengar kabar tentang cucu perempuan yang sangat disayanginya.
Pria itu sedikit membuka mulutnya dan terdengar suara megap-megap tapi tidak mampu mengucapkan sepatah kata pun.
Mulutnya bengkok karena stroke. Air liur akan mengalir begitu ia terburu-buru untuk berbicara.
Tuan Mo Tua sangat memandang tinggi kehormatannya dan biasanya ia tidak akan berbicara ketika ada orang lain di sana.
Akan tetapi, begitu ia mendengar Mo Yongheng menyinggung tentang cucu perempuan yang sangat disayanginya tersebut, ia tidak peduli lagi akan hal lainnya dan berusaha keras untuk mengangkat tangannya mencengkeram kemeja Mo Yongheng.
Tuan Mo Tua berbicara dengan tidak jelas dan begitu emosional hingga air mata muncul di sudut matanya.
Air liur mengalir dari sudut mulutnya yang bengkok.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com