Pasangan yang berdiri di pintu masuk rumah sakit itu dengan cepat menarik perhatian banyak orang karena penampilan seorang CEO yang luar biasa tampan.
Sementara itu, Pei Ge merasa benar-benar tidak nyaman dari banyaknya tatapan iri dan dengki yang dia terima.
Dia hanya bisa menggambarkan perasaannya saat ini seperti 'seseorang yang terjebak dalam baku tembak'. Namun, yang membuat marah adalah ketidakpedulian seorang CEO ini, yang menjadi penyebab kesedihannya tentang situasi ini. Sungguh, dia tidak tahu apakah orang menjengkelkan ini sengaja melakukannya.
"CEO Ji, apa kamu akan tetap di sini?" Pei Ge bertanya dengan ragu-ragu.
Jika pikiran awalnya kalau pria ini yang ingin menemaninya dan ibunya ke dokter hanyalah kecurigaan, kecurigaan itu sekarang boleh dikatakan dengan pasti menjadi nyata!
Support your favorite authors and translators in webnovel.com