Ketika si pelayan melihat wajah perempuan yang tersenyum itu, ia merasakan kesuciannya dan terpikat padanya.
"Pelayan?" desak perempuan tersebut.
"Oh, hanya tinggal empat kamar kelas tiga." Pelayan itu kembali menguasai diri dan tersipu.
Hanya empat kamar, bagaimana mungkin itu cukup untuk mereka?
"Suruh dia menyiapkan dua puluh kamar untuk kita," perintah pemimpin kelompok tersebut.
"Ini …." Pelayan itu tertekan. "Maaf, Tuan. Peraturan yang berlaku di sini adalah yang pertama datang, yang pertama dilayani. Kami tidak bisa mengusir tamu yang datang terlebih dahulu daripada Tuan-tuan."
"Tidak bisa?" Lelaki itu meninggikan suaranya lagi. Seluruh penginapan bisa mendengarnya.
Perempuan di sebelah lelaki tersebut menahannya. "Saudara Senior, karena di sini kamarnya tidak cukup, mari kita cari penginapan lain."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com