Pemandangan pilar-pilar batu yang menjulang dan menyangga sebuah kubah yang tinggi dan meja panjang belang-belang dan kuno yang tampaknya telah diletakkan di sana sejak ratusan, atau bahkan lebih dari seribu tahun yang lalu, memasuki matanya … walaupun Audrey Hall sudah pernah melihat pemandangan ini berkali-kali, dia masih tetap merasa agak terkejut dari lubuk hatinya yang paling dalam, begitu dia tiba di atas kabut abu-abu.
Dari sudut matanya, dia mengamati sekelilingnya dan tidak melihat ada anggota baru. Lalu, dia mendongak dan membungkuk kepada orang yang diselimuti kabut abu-abu yang tebal.
"Selamat sore, Tuan Pandir~"
Ketika dia berbicara, dia tiba-tiba melihat sebuah kartu yang dipenuhi berbagai pola rumit di atas meja, di sebelah kanan Si Pandir.
Kartu itu tergeletak di sana dengan tenang, santai, seperti sebuah benda biasa.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com