webnovel

Kembali Online

Di dalam ruangan terdapat sebuah mesin berbentuk kapsul yang berwarna hitam, di dalam ruangan tersebut selain dari kapsul terdapat sebuah meja yang berada di dekat pintu dan sebuah jendela kecil yang mengarah ke jalanan utama di kota, selain dari dua benda tersebut ruangannya tidak memiliki benda lain.

Bzz !!

Beriringan dengan suara, kapsul tersebut terbuka dan seorang pria berumur dua puluhan keluar. pria tersebut tak lain adalah kai. dia mengenakan pakaian serba hitam seperti kapsul,rambutnya yang panjang terurai ke bawah.

Keluar dari mesin kai meregangkan tubuhnya sebelum berjalan ke arah meja dan mengambil handphone miliknya. melihat jam, kai baru sadar bahwa sudah lewat waktunya makan siang.

Satu hari di dunia nyata sama seperti dengan 5 hari di dunia game dan kai sudah bermain selama 12 hari. selama 12 hari kai berhasil mencapai level 8 dan itu cukup menakjubkan karena player lain yang bermain bersamaan dengan kai mereka mungkin masih di sekitar level 6 atau baru saja naik ke level 7.

Party kai bisa dibilang cukup beruntung karena mereka bertemu bos monster dan berhasil membunuhnya jika tidak mereka mungkin masih level 7 sekarang dan harus berburu beberapa hari lagi sebelum naik level 8.

Setelah melihat jam kai baru sadar bahwa ada beberapa panggilan masuk dan pesan yang tak terbaca di handphonenya. kai mengecek panggilan masuk lalu setelah itu dia mulai membuka pesan tak terbaca.

Kebanyakan pesan dan panggilan berasal dari olivia, sedangkan sisanya dari anggota guild kai. pesan dari olivia hanya menunjukan kekhawatirannya karena kai tidak terlihat selama beberapa hari dan pesan dari anggota guild hanya tentang informasi dalam game.

Setelah membaca pesan kai pun keluar dari ruangan dan menuju kamar mandi. kai membalas pesan dan memutuskan untuk makan terlebih dahulu sebelum mengurus hal lain, dia pun berjalan perlahan menuju kamar mandi karena tubuhnya sedikit lemas karena belum makan dari pagi sampai siang. meskipun mesin kapsul menggunakan cairan vitamin untuk menjaga tubuh pengguna, tetap saja makanan menjadi pondasi utama tubuh pengguna untuk mendapatkan energi.

Selesai mandi dan bersiap, kai keluar dari rumah menuju tempat makan. dalam perjalanan kai membalas pesan olivia dan membaca informasi dari guild.

Berjalan sambil memegang handphone kai merasa cukup lalai dan waktu pun berjalan dengan cepat. kai sampai di tempat makan terdekat.

Di dalam toko kai tidak melihat banyak pelanggan, hanya dua orang tua yang sedang duduk berbincang. mungkin karena waktu makan siang yang sudah lewat, tempatnya terlihat agak sepi.

Memasuki kedai kedua orang tua yang berbincang itu pun sadar dan melihat kearah kai kemudian mereka tersenyum. orang tua tersebut merupakan pemilik dari tempat tersebut, mereka adalah sepasang kekasih. seorang wanita yang tidak terlalu tua memiliki wajah yang ramah dengan rambut lurus pendek sampai ke bahu dan suaminya memiliki tipe wajah yang biasa dengan rambut pendek dan memiliki senyum ramah.

"Selamat datang, tidak biasanya kamu datang terlambat ketika makan siang, apakah terjadi sesuatu?" wanita tersebut bertanya dengan nada yang sangat lembut, seakan-akan seperti ibu bertanya pada anaknya.

Kai tersenyum melihat wanita itu, dia berkata sambil menyapa dua orang tersebut.

"Tidak, aku hanya sedang sedikit sibuk dan lupa waktu, oleh karena itu aku datang terlambat" jawab kai sembari duduk di kursi dekat mereka.

"Kamu masih muda, jangan terlambat makan, itu tidak baik untuk kesehatanmu" ujar wanita tersebut dengan nada lembut.

"Ngomong-ngomong apakah kau melihat game yang baru-baru ini rilis ? game tersebut sangat populer, bahkan kami para orang tua tahu tentang gamenya." tanya lelaki yang berada di dekat wanita tersebut, yang ikut dalam obrolan mereka.

"Ya" jawab kai mengangguk.

"Apakah kau bermain game tersebut ? Hmm.. kamu pasti bermain, tidak mungkin pria lajang sepertimu tidak bermain" ucap wanita tua tersebut.

Kai tersenyum kecut mendengar kata lajang, meskipun dia sudah cukup tua untuk menikah, dia bahkan tidak punya calon untuk menikah dan masih belum berniat untuk menikah.

"Hei.. kamu tidak boleh memanggilnya lajang, mungkin saja dia masih belum punya keinginan menikah" pria tersebut berkata pada istrinya.

"Memangnya kenapa ? aku sudah bilang padanya untuk segera menikah, tapi dia tidak mau." wanita tersebut dengan wajah cemberut menatap kai dan melanjutkan. "aku bahkan sudah memperkenalkan beberapa gadis padanya, tapi dia menolak semuanya. jika seperti itu terus dia akan tua sendirian tanpa ada teman"

"Maaf kai, abaikan saja wanita tua ini. apa kau ingin makan sesuatu ?" tanya pria itu dengan wajah ramah, mengabaikan tatapan maut istrinya.

"Tenang bu, aku pasti akan menikah. ibu tidak perlu khawatir" kai tersenyum kearah wanita tersebut, mencoba menenangkan dirinya."Beri aku makanan seperti biasa" dan berkata pada lelaki tua tersebut.

"Baiklah, tunggu sebentar ya" ujar pria tersebut segera bangkit dari tempat duduknya dan menuju dapur. kai mengangguk dan mulai mengobrol panjang dengan wanita tersebut.

Jika di jepang ada toko sakazuki sebagai langganannya, maka di amerika tempat ini lah yang menjadi langganannya.

Pasangan suami istri pemilik toko cukup dekat dengan kai, mereka telah mengenal kai cukup lama untuk bisa mengomeli dan menasehati dirinya. Wanita tersebut bernama betty dan suaminya bernama william. mereka tidak memiliki anak, meskipun sudah cukup tua.

Mereka pernah mengadopsi anak karena saking inginnya punya anak, dan malangnya anak tersebut meninggal dalam kecelakaan, yang membuat mereka trauma akan punya anak baru.

Berbicara panjang lebar dengan betty, kai cukup senang. dia tidak hanya mengiyakan, bahkan dia cukup antusias dalam mengobrol. mereka berbicara banyak hal, tapi kebanyakan topik betty adalah tentang kapan kai akan menikah, apakah dia punya pacar, atau maukah di dikenalkan lagi dengan seorang gadis.

Kai hanya tersenyum ketika pembicaraan mengarah ke pernikahan, dia lalu mengalihkan pembicaraan dan tidak lama setelah itu, betty kembali berbicara tentang pernikahan yang membuat kai menyerah dan tidak mengalihkan pembicaraan lagi.

Ketika makanan datang barulah kai sedikit lega, dia tidak lagi harus mendengar pembicaraan mengenai pernikahan. betty meninggalkan kai dan membiarkan dia menikmati makanannya.

Setelah siap makan, kai pamit pulang.

Membuka pintu kai memasuki rumahnya, dia berjalan menuju sebuah ruangan. ruangan yang kai tuju bukanlah ruangan mesin vr tapi ruang latihan.

Ruangan latihan tidak terlalu besar, oleh karena itu didalamnya tidak banyak peralatan, hanya beberapa peralatan untuk membangun otot dan samsak tinju beserta dengan patung kayu yang berbentuk seperti orang-orangan sawah. kai mulai berlatih sebentar sebelum mandi dan beristirahat. dia duduk santai di dekat jendela seraya menatap keluar dan mengambil sebatang rokok. meletakkan rokok tersebut di mulutnya, kai mengambil pemantik api dan menghidupkannya.

khip..

Api muncul dari pemantik tersebut, dia mendekatkan api pada ujung rokok dan mulai membakarnya. kai menarik dalam-dalam dan mengeluarkan asapnya.

Puff...

Kai menatap jalanan dengan lamunan di wajahnya, dan rokok di tangannya. dia tidak ingin terburu-buru masuk kedalam game, meskipun perbedaan waktu sangatlah cepat, dia juga ingin menikmati dunia nyata dalam sesaat meskipun itu dalam keheningan dan kesendirian.

Game adalah sesuatu yang harus dia nikmati dengan perlahan, jadi tak perlu buru-buru seperti tidak ada waktu untuk bermain.

Kai kembali kedalam ruangan dimana vrnya di letakkan. dia melihat kapsul hitam yang besar dan membukanya. mesin vr tersebut muat untuk satu orang dalam posisi tidur atau duduk.

Mesin vr terdapat 4 model. model pertama adalah yang paling murah tapi tidak memiliki cairan vitamin untuk menjaga kesehatan penggunanya.

Model kedua memiliki cairan vitamin tapi untuk otak pengguna manusia agar otak manusia tidak terbebani ketika menggunakan vr.

Untuk model vr yang pertama dan kedua, keduanya memiliki model helm.

Model ketiga adalah model yang paling populer, selain berbentuk kapsul, model ini juga memiliki cairan vitamin untuk menjaga kesehatan tubuh dan otak, sehingga pengguna bisa bermain dalam jangka waktu yang panjang, tapi sama dengan model vr yang pertama dan kedua, model ini tidak memiliki sistem deteksi bahaya.

Model terbaru dan juga yang keempat merupakan model terbaik dari segala mesin vr, selain dari memiliki fasilitas yang sama dengan model versi ke tiga, model keempat juga memiliki sistem deteksi bahaya. jika pengguna dalam bahaya karena bermain terlalu lama, maka sistem akan mengingatkan pemain dan juga akan menonaktifkan mesin jika pemain telah melewati batas waktu dari peringatan. tidak hanya itu, mesin vr juga memiliki kemampuan untuk menganalisis dan memanggil bantuan ketika pengguna dalam keadaan berbahaya.

Kai menggunakan model keempat, meski dia tahu kapan untuk offline, dia menginginkan model keempat untuk keamanan dirinya. dia tidak tahu kapan dan darimana bahaya datang, makanya dia menggunakan model keempat.

Kai masuk ke dalam kapsul dan mengaktifkannya.

Next chapter