Emilia Pov
Ini adalah pagi biasa seperti pagi lainnya. Yang membedekan pagi ini sedikit special adalah karena hari ini adalah hari pertama masuk SMAku. Yah, walau aku sudah masuk SMA dli kehidupan lampauku dan kehidupan pararelku, aku terpaksa masuk SMA lagi, sama halnya ketika aku masih TK, SD, dan SMP. Aku sudah melewati mereka, tapi bebeda dengan SMA kebanyakan di kehidupan pararelku aku belum lulus SMA, sama dengan kehidupan lampauku, aku belum lulus SMA sebeluma ku sekarat.
Aku masuk akademi kouh tentu saja. Kenapa kamu bertanya? Jawabannya jelas bahwa akademi ini adalah sumber masalah dan tempat bersenang senang selanjutnya. Yay. Akhirnya aku akan beraksi. Ketika aku bertanya kepada ayah jika issei atau di incar oleh iblis dan dijadikan budaknya apa yang akan dia lakukan, dia hanya bilang membiarkannya, karena itu hidupmu dan pilihanmu. Maka dari itu, biar issei sedikit berguna, aku akan membiarkannya di bunuh oleh Raynare, tentu saja aku akan membunuh Raynare setelahnya karena berani membunuh issei. Lagipula dia adikku. Aku hanya ingin dia yang terbaik. Jia aku membiarkannya tetap menjadi manusia, dia akan menjadi manusia mesum tak berguna. Lagipula, Issei adalah anak dari ibu, dia sama punya mana yang sangat tipis. Dia tidak berbakat sebagai penyihir, mereka hanya manusia rata rata. Walau ibu tahu ayah bukan manusia normal, dia tetep mencintainya. Cinta memang buta.
Tapi tenang saja, gadis penyihir Emilia akan menyelamatkan hari dengan kekuatan cinta. Tidak ada yang bisa mengalahkan gaids penyihir Emilia selama ada cinta di dunia ini. Fumu. Aku akan melidungimu Issei, jangan khawatir. Cinta One-chan akan selalu menemanimu.
Bai. Cukup dengan delusinya. Saatnya bangun, dan segera memasak. Tentu saja bakat Shirou dalam memasak akan aku miliki. Karena bakat memasak rank EX Shirou, sekarang aku adalah koki utama dalam keluarga. Sekarang dapur adalah tempat suciku. Tidak ada yang berani mengacaukan dapurku, kalau tidak mereka tidak akan mendpat makanan mereka.
Untuk saat ini, aku ingin kari standar. Tentu saja kari standar dengan tangan ajaib Shirou dengan kedekanan memasak EX rank, kari standar di ubah menjadi kari bintang lima.
Setelah dari dapur menyiapkan makan aku mandi, dan berganti pakaian, dan mengatur rambut gaya twintail Rin. Walau ini masih jam 06:00. Ketika aku turun lagi dari kamar,aku sudah melihat ibu menyiapkan meja. Sama seperti pagi biasanya.
"selamat pagi Emi-Chan. Bersiap pagi pagi seperti biasanya." Kata ibu sambil tersenyum.
"tentu saja. Tidak seperti si mesum pemalas ise. Aku selalu bangun pagi." Kataku sambil bersemanga.
"ara, kalau begitu bangunkan ise, lagipula ini hari pertama masuk sekolah. Tidak ingin telat bukan." kata ibu dengan tidak peduli komentarku.
"Oke. Tapi aku akan makan dulu." Kataku duduk sambil mengambil nasi dank are yang baru aku buat tadi.
Setelah keheningan selama 15 menit dan aku menyelesaikan makanku, aku menuju lantai dua di kamar issei. Dengan menegtuk pintu aku langung mebukanya. Yah! Kas orang mesum, banyak poster ero. Lalu aku mendekat issei yang masih tidur.
"Ise. Bangun. Ini hari pertama sekolah. Jangan jadi pemalas. Sarapan sudah siap." Kataku sedikit keras.
"5 menit lagi." Katanya sambil malas.
"ise, bisakah kau tidak mengatakan hal klasik tersebut. Itu sudah terlalu klise. Ah. Jika tidak banyn, aku akan menguyurmu dengan air, Ise." Kataku sedikut mengancam.
"ah. Baik aku bangun. Jangan pakai guyur aku dengan air lagi." Kata ise dengan nutu butu terbangun.
"bagus." Kataku sambil meninggalkan kamar ise sambil memperhatikan kalau dia bangun. Seyelah itu aku turun. Melihat ibu di bawah, dan ayah sedang membaca Koran seperti biasa. "Ibu, ayah. Aku berangkat dulu."
"iya.""Hati hati dijalan."
Melihat arlojiku masih menunjukkan jam 6.35. dan upacara pembukaan jam 7 pagi, sehingga aku masih memiliki waktu 25 menit lagi. Aku mampir terlebih dahulu MgRonald's. ketika aku masuk, aku melihat interior seperti biasanya.
"Maou-san, cappuccino seperti biasanya." Kataku menghadap salah katu karyawan disini.
"Oh. Selamat pagi Emilia-san. Pagi seperti biasanya. Dan pesananmu akan siap, tunggu sebentar." Katanya menyiapkan cappuccinoku. beberapa saat kemudan, "ini dia." Sambil dia menyerahkan cappuccinoku dan tentu saja aku membayarnya.
Aku mencari tempat duduk untuk menikmati cappuccinoku. Ngomong nonong, dia adalah Sadao Maou. Seperti namanya, dia maou. Dia raja iblis dari dunia lain. Karena perang anatara Yuusha dan Moau, sang maou melarikan diri ke dunia asing dan disinal dia. Kekuatan maou di dapat dengan mengumpulkan ketakutan. Semakin besar ketakutan, semakin kuat dia. Dan aku bisa melihat potensinya, potensinya A rank, jika dia mendapat kekuatan penuhnya dia bisa bersaing dengan dewa dunia ini. Sekarang maou yang perkasa bekerja di Mg Ronald's. Dalam salah satu ingatan Reinkarnator shirou, seharusnya dunia dia berteleportasi dan dunia Dxd tidak akan saling bertabrakan. Dan seingatnya lagi, dunia Dxd tidak ada Mg Ronald's.
Setelah aku menghabiskan Cappuccino, aku membeli satu gelas lagi untuk aku nikmati sambil berjalan ke sekolah. Entah kenapa aku suka cappuccino, padahal dulu aku tidak terlalu suka minuman seperti ini. Hmm. Ini mungkin perubahan selera.
Tidak lama aku berjalan, aku sudah sampai di depan gerbang sekolah. Dan siapa yang aku lihat ini? Sona Sitri. Pewaris sitri dan ratunya Tsubaki Sinra. Tetapi aku tidak peduli, aku terus berjalan dan menuju aula dimana upacara pembukaan dimulai.
Sambil berjalan aku menghabiskan kopiku. Dan tanpa melihat kebelakan, aku membuang gelas kopi di tempat sampah, dan tenty saja masuk. Jangan remehkan skill Clairvoyance B- rank ku. Tentu saja aku sedikit membiri sihir dalam gelas, karena kalau tidak. Mustahil membuang gelas yang ringan dengan jarah 20 meter akan masuk jika masih ada hambatan angin. Maka dari itu, aku memasukkan sihir untuk menghilangkan hambatan angin,
Dan setelah upacara pembukaan yang membosankan seperti biasanya. Akhirnya aku bisa masuk ke kelas. Dan sialan. Aku sekelas dengan ise di kelas 1-B. sialan keberuntungan E rank ku.
Pov Sona Sitri
Aku adalah Sona Sitri, pewaris klan Sitri dari 72 pilar iblis. Namun di sekolah ini aku menyamar sebagai Souna Shitori. Aku adalah ketua OSIS di SMA kuoh. Seperti pagi biasanya. Aku dan Tsubaki mengawasi siswa yang masuk ke sekolah. Kadang menghukum siswa yang terlambat. Ini adalah tahun ajaran baru, yangng berarti banyak siswa baru.
Sama seperti pagi pagi lainnya, kebanyakan siswa perempuan masuk ke dalam gerbang, yang membedakan adalah adanyanya muka muka baru. Hingga aku melihat siswi perambut merah muda dengan mata merah darah dengan gaya rambut twintail aneh memasuki gerbang dengan segelas kopi di tangannya.
Aku merasakan aura berbahaya darinya. Aura seorang veteran perang, walau aku hanya merasakan dia lebih sedikit kuat dari rata rata orang, tetapi naluriku mengatakan untuk berhati hati terhadapnya.
Dia berjalan tanpa memperdulikan kami, dan dia sangat acu h tak acuh dengan lingkungan. Aku dan Tsubaki terus mengawasi, hinhha aku merasakan energy sihir yang dia oancarkan dan kemudian melempar gelas dalam jarak kurang lebh 20 meter dengan sempurna mendarat di tong sampah. Sepintas, itu hanya pertunjukkan biasa. Tetapi walau itu dengan sihir, dia tanpa melihat melempar seenaknya dan masuk tepat sasaran. Dan itu aku yakin bukan hanya keberuntungan. Tapi, bukan itu yang aku khawatirkan. Aku tadi seperti melihat sepintas seorang penembak jitu yang tidak pernah meleset dari sasarannya, dan hanya meleset sekali dan itupun dia tahu bakal meleset dan dia membiarkannya. Siapa dia ini?
Tentu saja perasaan sona tidak salah, karena yang dia lihat adalah bayangan shirou yang jika dia menembak anak panah, dia tidak akan meleset kecuali dua merasakan akan meleset.