Pada akhir dari perang tersebut, Sang Gagak Kegelapan menanyakan kepada Leluhur Xu tentang masa depannya. Sang leluhur melihat gadis kecilnya yang rusak akibat perang dan menghela nafas: "Aku hanya ingin menjadi manusia biasa. Klan Xu sudah tamat, tapi aku masih ingin melanjutkan garis keturunannya. Aku berharap keturunan kami akan menjadi manusia biasa yang hidup dalam damai. Itu saja yang aku minta."
Lalu, Li Qiye menemukan Puncak Aprikot ini dan membiarkan mereka menetap di sini. Klan Xu sejak saat itu tidak lagi menempuh jalan kultivasi. Mereka hidup sebagai manusia biasa dari satu generasi ke generasi lain.
Li Qiye mulai berpikir di sebelah jendela. Ada masanya ketika para manusia biasa iri pada kultivator yang mampu terbang tanpa batas. Sedangkan para kultivator yang lelah menghadapi peperangan terkadang mengharapkan hidup tentram seperti manusia biasa.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com