webnovel

Gunung Gagak Kahyangan (2)

Editor: Wave Literature

Li Qiye tersenyum lebar setelah mendengar cerita Nan Huairen yang berkaitan dengan Heavenly Crow Peak. Namanya, digunakan oleh para jendral-jendral Min Ren untuk mengenang dirinya.

Ancient Triangular School yang ada di puncak gunung tidak berukuran begitu besar, dan seluruh bangunannya berwarna hitam. Tempat itu terlihat seperti terbuat dari baja hitam dan memiliki sebuah kisah yang kelam di belakangnya. Namun, tidak seorangpun dari Cleansing Incense Ancient Sect yang mengerti bangunan itu terbuat dari apa.

Saat Li Qiye dan Nan Huairen telah tiba di depan bangunan hitam itu, hati Li Qiye tiba-tiba menjadi bergejolak. Tahun-tahun berlalu, tetapi bangunan ini masih berdiri gagah; rahasia aslinya seolah berhasil mematahkan imajinasi tentang kefanaan.

Selama momen mengingat-ingat kembali itu, tatapan matanya terpaku pada sebuah kuil besar yang berada di depan bangunan hitam. Menurut ingatannya, kuil itu tidak ada di sana pada mula tempat itu dibangun.

Di depan kuil itu, seorang lelaki dengan khusyu' sedang duduk dalam sebuah posisi untuk berkultivasi. Sesiapa tidak akan pernah tahu usianya sebab rambut panjang serta jambang yang acak-acakan sehingga itu menutupi seluruh wajahnya. Terdapat rumput-rumput serta gulma yang mengelilingi tubuhnya; dan tidak ada seorangpun yang tahu sudah berapa lama lelaki itu duduk di sana?

Kedua mata lelaki itu masih juga tertutup; jika bukan karena cara bernafas yang biasa sekaligus kontinyu itu, maka orang-orang lain yang melintas akan mengira bahwa lelaki itu adalah sebuah mayat yang kering.

Namun, sesuatu yang paling mengejutkan adalah lengan serta kakinya seolah sedang dirantai dengan sebuah besi logam yang cukup besar. Orang-orang lain mungkin tidak akan bisa melihat itu; tetapi Li Qiye benar-benar mengerti bahwa rantai itu terbuat dari Black Spider Consolidated Steel – dimana itu adalah sebuah logam langka yang berkualitas Immortal.

Jenis orang yang seperti apa yang pantas memiliki logam yang terbuat dari baja Black Spider? Tidak hanya itu; sepertinya seorang lelaki yang ada di depannya seolah ingin lepas dan tidak ingin dikekang lagi.

Saat menyadari ketertarikan Li Qiye dengan seseorang yang berada di dalam kuil, Nan Huairen mulai berbisik pelan: "Itu adalah seorang Pelindung bangunan triangulasi; tidak ada yang tahu tentang latar belakang orang itu sekaligus juga dari mana asalnya."

"Mengapa dia dirantai di sana?" tanya Li Qiye sambil menatap lelaki itu.

Nan Huairen menggelengkan kepala dan merespon: "Tidak ada yang tahu; aku takut bahwa tidak ada seorangpun dari seluruh sekte yang mengerti apa jawabanya. Itu pernah dikatakan bahwa lelaki di sana telah dirantai sejak lama; bahkan master ku juga tidak mengerti mengapa hal itu bisa terjadi. Beberapa orang berkata bahwa dia adalah seorang murid dari sekte. Namun, dia telah melakukan suatu pelanggaran yang serius, dan oleh karena itulah dia menjadi dirantai di tempat itu."

Li Qiye memiringkan kepalanya dan mencoba untuk menghentikan pembicaraan itu. Lalu, ia pergi ke dalam bangunan triangulasi bersama dengan Nan Huairen.

Sesaat setelah mereka tiba di dalam bangunan, seorang lelaki yang dirantai itu membuka matanya. Tatapan mata berikut benar-benar mengandung sebuah atmosfir yang mengerikan; sepertinya bahwa lelaki itu mampu melihat hal-hal yang tak terbatas sekaligus juga mampu menyingkap rahasia-rahasia alam semesta. Oleh karena itu, tatapan matanya akan membuat para Royal Noble sekaligus juga para Enlightened Being gemetar karena takut. Namun, lelaki itu kembali menutup matanya; ia melakukan hal yang demikian seperti tidak terjadi sesuatu.

Dari tampilan luar, bangunan triangulasi tampak lebih kecil. Namun, ketika berada di dalam, terdapat sebuah area yang besar dan memanjang sampai dengan ratusan hektar. Tiga pagoda raksasa di bangun berdekatan dan membentuk sebuah formasi triangulasi. Tanpa menimbulkan sebuah kesan ragu; bangunan ini memang telah dibangun dan dipahat dengan teknik yang mumpuni sehingga tampak seolah bangunan itu memiliki ruang magis tersendiri.

"Di sebelah sini adalah Scripture Library, dan yang satu itu adalah Weapon Army, lalu di sebelah sana adalah Treasure House. Tiga pagoda yang terdapat di dalam bangunan triangulasi terbagi menjadi tiga jenis – yakni untuk menyimpan teknik-teknik, senjata-senjata, dan yang terakhir adalah harta karun." Setelah memasuki bangunan itu, Nan Huairen menjelaskan: "Setiap pagoda dijaga oleh seorang Pelindung. Maka setiap murid yang datang dan ingin mengambil sebuah item dari tempat itu harus melewati penggeledahan yang dilakukan oleh para Pelindung."

Di sini, ia bertanya pada Li Qiye: "Sebelah mana yang ingin dikunjungi oleh Senior terlebih dahulu?"

"Mari kita mulai dari Scripture Library." Li Qiye segera menyapu pandangannya pada ketiga pagoda yang ada di sana, untuk kemudian akhirnya membuat sebuah keputusan.

Terdapat delapan murid inti yang menjaga Scripture Library di bawah komando dari seorang Pelindung. Sesaat setelah Nan Huairen dan Li Qiye menunjukkan sebuah perintah dari tetua, para penjaga itu segera memperbolehkan mereka berdua untuk masuk.

Kemudian, datanglah sebuah perasaan yang sulit untuk dideskripsikan sesaat setelah memasuki perpustakaan yang maha luas itu. Di dalamnya, seseorang tidak akan bisa menebak di mana ujung dari perpustakaan itu. Wilayah yang maha luas seolah berbanding lurus dengan kejayaan masa silam yang pernah diperoleh oleh Cleansing Incense Ancient Sect.

Saat ini, ada beberapa murid-murid sedang mencari teknik-teknik yang sesuai untuk diri mereka masing-masing. Nan Huairen adalah jenis orang tipe sosial, untuk itulah ia pergi dan mencoba untuk membuka percakapan dengan para murid-murid di sana.

Li Qiye adalah jenis yang berbeda; ia adalah orang baru dan para murid-murid yang berada di sana tidak senang kepadanya sejak pertama kali bertemu. Meskipun sekte itu telah sekarat, namun sekte itu masihlah sebuah garis keturunan dari Immortal Emperor. Maka, itu bukanlah hal yang normal untuk seorang mortal bisa diterima menjadi bagian dari sekte, apalagi bergabung dan langsung menjadi Murid Utama.

Hal yang paling menjengkelkan adalah murid utama itu dikategorikan sebagai seonggok sampah dengan sebuah Physique Mortal, sebuah Life Wheel Mortal, dan sebuah Fate Palace Mortal. Murid Utama semestinya adalah seseorang yang paling kuat sekaligus disegani oleh para generasi yang setara dengannya. Posisi itu begitu didambakan oleh begitu banyak murid, sehingga mereka rela menghabiskan waktu dan tenaga guna berkontribusi dengan sekte. Namun, mereka tidak pernah dipilih oleh Master Sekte. Dan itulah yang benar-benar membuat mereka kesal; untuk melihat seseorang yang sesungguhnya tidak pantas mengisi posisi yang mereka damba-dambakan.

Meski demikian. mereka tidak berani bertanya mengenai keputusan para tetua, mereka hanya bisa untuk menolak berlaku sopan kepada Li Qiye.

"Orang itu adalah Li Qiye." Seorang murid menatap Li Qiye dari ujung rambut sampai ujung kaki; itu terlihat seperti dirinya sedang menatap seorang monster. Realitas nya, begitu banyak orang yang ingin mencuri Cleansing Incense Ancient Order, meski mereka berasal dari sekte itu sendiri. Hanya sial, tidak seorangpun dari mereka yang pernah berhasil. Namun, tiba-tiba, seorang kakek tua memutuskan untuk memberikan sebuah harta karun seperti itu kepada Li Qiye, maka tidak ada seorangpun yang pernah bisa mencerna peristiwa itu dengan baik, mereka seolah gagal paham dengan itu.

"Itu memang dia. Aku dengar bahwa dia mentraktir Iblis Tua ke rumah bordil untuk sepuluh hari sepuluh malam." Seorang murid menambahkan anggapannya.

Seorang murid bertingkah laku seperti dirinya benar-benar memahami tentang situasi yang terjadi, untuk kemudian mulai menggelengkan kepalanya: "Kalian semua salah; sebab itu bukan hanya sepuluh hari sepuluh malam. Dia memberikan kakek tua itu seorang gadis kembar yang masih perawan sekaligus juga baru bergabung di rumah bordil tersebut. Dia membeli kedua gadis kembar itu untuk melayani sang kakek sampai tiga tahun lamanya. Oleh sebab itulah, kakek cabul itu akhirnya mau untuk memberikan Perintah Kuno miliknya."

Beberapa cerita perlahan-lahan mulai menyebar dan melebar. Seseorang bahkan berkata bahwa Li Qiye telah membayar rumah bordil itu untuk memberikan sang kakek tua servis selama sepuluh tahun – dimana rumah bordil itu akan menyediakan apa saja keinginan sang kakek. Meskipun terdapat beberapa perbedaan kecil, tetapi poin utama yang digunjingkan sekaligus menjadi topik pembahasan mereka adalah tentang seorang Li Qiye yang menggunakan cara-cara kotor untuk bisa mengelabui Iblis Tua hanya demi mendapatkan sebuah Perintah Kuno.

Next chapter