Tempat tinggal Cang Wenbin, seorang murid luar Sekte Formless Blade, sekarang bak kapal pecah. Benda apa saja yang bisa dirusak kini telah pecah dan hancur. Mata Cang Wenbin, yang wajahnya kini bengkak seperti roti bakpao, penuh oleh kebencian dan rasa tidak sudi.
"Tuan Muda, apakah Anda benar-benar akan mengembalikan benda itu?" Di samping Cang Wenbin, ada seorang lelaki paruh baya berjubah panjang. Ketika Cang Wenbin diterima di Sekte Formless Blade, lelaki ini dikirim dari Kediaman Cang untuk menjadi pelayan Cang Wenbin.
Cang Wenbin mengertakkan giginya dan berkata, "Apa lagi yang bisa kulakukan? Paman Qianxing masih berada di Puncak Fire Sword. Jika tidak ada hal yang sangat mendesak, akan sangat sulit bagiku untuk sekadar menemuinya, apa lagi meminta pertolongan darinya."
Pelayan paruh baya itu berkata dengan suara rendah, "Tuan Muda, saya punya ide. Bukankah Tuan Muda berpikir bahwa tongkat baja itu bukanlah benda biasa? Mengapa tidak kita kirim saja tongkat baja itu ke Penguasa Puncak Fire Sword Lord Qianxing. Dan bila murid pelayan rendahan itu datang untuk mencari tongkat baja itu, kita suruh saja dia pergi menemui Lord Qianxing di Puncak Fire Sword. Jika ia bersikeras untuk memintanya saat berada di sana, sudah pasti ia akan mati."
Mata Cang Wenbin tampak menyala, namun tatapan bersemangat itu seketika menghilang saat ia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Apa kau paham status paman seniorku? Kita lebih baik tidak menyalahgunakan benda milik orang lain. Lagi pula, Mo Wuji adalah orang yang sungguh kejam. Jika kita tidak mengirim tongkat baja itu ke rumahnya tepat waktu, bisa jadi ia akan marah dan datang ke sini untuk menghajarku lagi. Rencana itu terlalu berbahaya."
Lelaki paruh baya itu memutar bola matanya, "Sebetulnya saya punya ide lain. Kita akan mengirim tongkat bajanya ke murid pelayan itu. Lalu kita akan menginformasikan Lord Qianxing tentang hal ini. Katakan padanya bahwa Anda telah menemukan sebuah benda besi mengesankan, dan kau akan memberikannya sebagai sebuah hadiah. Sayangnya, benda itu dirampas oleh Mo Wuji, si murid pelayan itu."
Cang Wenbin mengelus-elus area wajahnya yang ditampar oleh Mo Wuji, "Baiklah, kita akan lakukan rencana itu. Cepat kirim tongkat bajanya ke murid pelayan rendahan itu. Mari kita lihat bagaimana caranya ia berurusan dengan kemarahan pamanku."
…
Setelah tidak melihat Yan'Er selama sebulan, ada banyak sekali hal yang ingin Mo Wuji katakan padanya. Mo Wuji berharap itu akan membantu Yan'Er mengingat kembali hal-hal yang telah lalu. Selama ini, Mo Wuji selalu berbicara dan Yan'Er hanya mendengarkan. Ketika Mo Wuji berbicara, Yan'Er akan terdiam sambil mendengarkan, ekspresinya selalu terlihat tenang dan matanya menunjukkan kelembutan. Yan'Er tidak akan seperti ini jika Xiong Xiuzhu yang berbicara padanya.
"Tuan Muda, Cang Wenbin telah mengirimkan tongkat itu ke sini," Xiong Xiuzhu memanggil Mo Wuji.
Mo Wuji berdiri dan berkata pada Yan'Er, "Yan'Er, aku harus meneliti sesuatu. Pergilah keluar untuk berjalan-jalan. Ketika kau capek, kau bisa pulang dan tidur."
Meskipun Yan'Er tidak menjawab, Mo Wuji tahu bahwa gadis itu mengerti perkataannya.
Setelah melihat Yan'Er keluar, Mo Wuji menoleh ke arah Xiong Xiuzhu, "Kakak Xiong, tongkat itu milik keluargamu. Simpanlah benda itu. Aku akan meneliti sesuatu dulu. Jika tak ada hal yang mendesak, cobalah untuk tidak menggangguku."
"Terima kasih banyak, Tuan Muda. Tao Ao dan saya pasti telah melakukan banyak kebaikan di kehidupan kami yang terdahulu sehingga di kehidupan ini kami mendapat perlindungan Tuan Muda. Karena kami berdua tidak mempraktikkan seni beladiri, dan kami juga tidak berakar spiritual, tongkat baja ini tak berguna untuk kami. Maka dari itu kami ingin memberikannya kepada Tuan Muda."
Saat Xiong Xiuzhu sedang berbicara, dia sekaligus menyeret tongkat baja itu ke dalam rumah.
Mo Wuji tidak keberatan; sebatang tongkat baja tidak berarti banyak, dan kalau ia menerimanya, itu bahkan akan memudahkan Xiong Xiuzhu.
Namun, melihat Xiong Xiuzhu berusaha menyeret tongkat itu dengan susah payah, No Wuji dapat mengetahui bahwa itu bukanlah tongkat baja biasa. Tongkat baja itu hampir setinggi orang dewasa, dan setebal genggaman tangan bayi. Sebagai seseorang yang sering melakukan pekerjaan berat, bukankah mudah saja bagi Xiong Xiuzhu untuk membawa tongkat itu masuk? Meskipun demikian, tampak jelas bahwa dia sangat kesulitan untuk melakukannya.
Jangan-jangan tongkat ini terbuat dari suatu bahan yang mengagumkan? Apakah mungkin itu alasan mengapa Cang Wenbin sangat menginginkannya?
Sambil memikirkan itu, Mo Wuji berkata dengan lantang, "Kalau begitu, aku harus berterima kasih kepada Kakak Xiong; aku akan menerima tongkat baja ini. Saat aku melakukan penelitianku, tolong Kakak Xiong tetap membantuku untuk menjaga Yan'Er. Jika ada sesuatu yang terjadi, segera beritahu aku."
"Baik, Tuan Muda dapat mempercayai saya untuk akan menjaga Yan'Er dengan baik."
Seperti yang sudah diduga Mo Wuji, ketika ia menerima tongkat itu, Xiong Xiuzhu menjadi senang dan pergi dengan ekspresi yang energik.
Saat Mo Wuji mengambil tongkat itu, ada rasa dingin bagaikan es yang menyentuh telapak tangannya. Ketika ia mengangkat tongkat itu, ia memperkirakan bahwa beratnya kurang lebih 10 kilogram. Jika ia tidak pernah berkultivasi, ia juga pasti akan sangat kesulitan mengangkat tongkat itu.
Ada beberapa garis tipis di permukaan tongkat itu. Garis-garis itu nampak membentuk dua kata. Mo Wuji sedikit memicingkan matanya, lalu ia dapat membaca dua kata itu: 'Tian Ji'.
Tian Ji? Jika bukan karena dunia ini tidak terkait dengan Bagan Senjata, dan Bagan Senjata itu hanyalah bagian dari novel seorang penulis, Mo Wuji pasti menyangka bahwa tongkat ini adalah senjata nomor satu di Bagan Senjata - Tongkat Tian Ji[1]1.
Selain kata-kata 'Tian Ji' dan berat tongkat itu yang luar biasa, tidak ada keanehan lain tentang tongkat itu. Setelah memeriksa tongkat itu secara baik-baik, Mo Wuji meletakkannya di sudut ruangan. Ia bukanlah seorang pembuat senjata, sehingga tongkat ini tidak begitu berharga baginya. Jika saja ia adalah seorang pembuat senjata, setidaknya ia bisa melelehkan tongkat ini untuk meneliti bahan penyusunnya.
Setelah meletakkan tongkat itu, Mo Wuji membuka tasnya. Tas itu berisi tanaman-tanaman obat spiritual yang ia petik dari Gunung Formless Blade. Tanaman-tanaman ini juga merupakan sumber daya pertama bagi Mo Wuji yang ia dapatkan sejak pertama kali ia mulai berkultivasi.
Semua pil Jenjang 1 yang ia buat, serta batu-batu spiritual yang ia ambil dari mayat Pembuat Pil Jenjang 3 itu semuanya ada di dalam tasnya. Pedang patah dan bola kristal transfer keterampilan juga tersimpan dengan aman di dalamnya. Selain itu, bahkan ada beberapa tanaman obat spiritual Jenjang 2, dan sebuah gulungan dari kulit binatang yang tipis.
Saat Mo Wuji membentangkan gulungan itu, ia dapat melihat beberapa formula pil Jenjang 2 tertulis di dalamnya. Mungkin Yan Qianyin yang telah menaruh benda-benda ini di dalam tasnya. Dia mungkin merasa berhutang budi pada Mo Wuji, sehingga dia ingin memberikan gulungan itu untuk membalasnya.
Mo Wuji tidak tahu mengapa Yan Qianyin sempat berpikir untuk melakukan ini. Namun benda-benda ini memang sangat cocok bagi Mo Wuji.
Barang selanjutnya yang disentuh Mo Wuji bukanlah bola kristal transfer keterampilan, melainkan Pedang Fallen Tune yang patah.
Pedang patah ini awalnya adalah bagian dari pedang Mo Luoqu yang sangat dihargai. Menurut logika Yan Qianyin, dan pemikiran Mo Wuji sendiri, Mo Luoqu seharusnya telah meninggal di Gunung Formless Blade setelah dikhianati oleh kekasihnya sendiri Mo Wuji merasakan suatu hubungan kekeluargaan dan kemiripan yang aneh dengan Mo Luoqu. Maka dari itu, Mo Wuji hendak membersihkan pedang patah ini sebelum menyimpannya dalam sebuah kotak kayu yang bagus. Pedang itu tidak hanya akan menjadi sebuah kenangan, tapi juga sebagai pengingat agar Mo Wuji selalu bersiap siaga.
Bekas patahan di Pedang Fallen Tune itu terlihat cukup mulus. Namun seiring waktu, proses korosi menyebabkan bekas patahannya memiliki bercak-bercak berkarat.
Saat Mo Wuji mengambil pisau pendeknya untuk mengikis karat dari pedang itu, ia memerhatikan bahwa ada retakan kecil di pedang itu. Ia mulai mengikis retakan itu dengan cukup kuat, sehingga retakan itu semakin besar. Ia menarik sesuatu yang ada di dalam retakan itu, ternyata itu adalah kertas berbahan sutra yang sangat amat tipis. Lebih tepatnya, benda itu tidak bisa disebut sebagai selembar kertas. Bahan ini mirip dengan bahan yang menyusun buku panduan pil tanpa katanya; tipis namun sangat kuat.
Mo Wuji perlahan membuka lipatan kertas itu, ternyata panjangnya mencapai 1 meter dan lebarnya 50 cm. Ada ribuan kata-kata yang diukir di atasnya, bahkan ada pula gambar-gambar yang tampak jelas.
Setelah beberapa menit memerhatikan kertas itu, kata-kata di dalamnya terlihat seperti sebuah hafalan mantra, dan gambar-gambarnya tampak berkaitan dengan mantra itu, membentuk sebuah cara berkultivasi
Ternyata di dalam pedang patah ini tersembunyi sebuah teknik kultivasi rahasia. Namun, masih belum jelas apakah ini adalah sebuah teknik atau keterampilan. Mo Wuji menebak bahwa bahkan Mo Luoqu pun tidak mengetahui bahwa di dalam pedangnya ada teknik tersembunyi ini. Atau jika ia mengetahuinya, pasti itu setelah saat ia sudah melarikan diri ke Gunung Formless Blade.
Di pojok kiri kertas sutra itu, ada empat kata yang cukup lebih besar: Teknik Revolving Star Passage.
Mo Wuji tak mampu berkata apa-apa; ketika ia pertama kali bereinkarnasi ke dunia ini; keadaannya persis seperti Murong Fu. Kini, bahkan keterampilan yang ia dapatkan memiliki nama yang sama dengan keterampilan yang dipraktikkan oleh Murong Fu.
Namun, Murong Fu hanyalah seorang karakter fiksi, ah... Bagaimana mungkin terjadi suatu keadaan yang benar-benar mirip dengan ini. Tuan Jin Yong[2]2, pasti tidak menciptakan karakter Murong Fu berdasarkan seseorang yang benar-benar nyata, bukan?
Teknik Passage adalah teknik yang paling mengesankan di antara semua teknik beladiri.
Apa itu Kitab Sembilan Yin? Apa itu Seni Suci 9 Yang? Apa itu 9 Pedang Dugu? Apa itu Teknik Qian Kun Da Nuo Yi?[3]3 Di mata Mo Wuji, seni beladiri ini tidak bisa dibandingkan dengan Teknik Revolving Star Passage.
Mo Wuji tidak begitu tahu ada berapa banyak level di Teknik Revolving Star Passage. Namun Mo Wuji tahu bahwa Murong Fu hanya mendalami level pertamanya, tetapi kesaktiannya sudah bisa dibandingkan dengan Qiao Feng. Satu-satunya alasan mengapa Murong Fu tidak terlalu diakui kesaktiannya adalah karena ia terlalu banyak mendedikasikan usahanya untuk mengembalikan tahta kerajaannya.
Menurut perkataan Murong Fu, "Dalam praktik Teknik Revolving Star Passage, saudaraku telah mencapai level 'Big Dipper Shift', ayahku telah mencapai level 'Solitary Dreamstar, dan penciptanya – Murong Longcheng – telah mencapai puncak level 'Meteoric Starwave' dan akhirnya mencapai level 'Heaven's Magic Star' yang tiada tara…"
Teknik Revolving Star Passage yang didapatkan dari dalam pedang Mo Luoqu… Tidak mungkin merupakan teknik yang sama dengan yang dibuat Murong Longcheng[4]4.
Mo Wuji mulai membacanya, "Kehidupan berawal dari energi yang kacau balau. Energi melahirkan esensi; esensi melahirkan spirit; spirit menghasilkan kejelasan. Gunakan energi Yin dan Yang, ubahlah menjadi esensi, lalu ubahlah esensi menjadi spirit, sebelum mengubah spirit menjadi suatu kejelasan. Jika langsung menggunakan energi untuk membentuk spirit, akan menyebabkan esensi tersebut kehilangan bentuknya. Bila melatih ketiga hal ini, kultivasi menjadi lebih alami dan membutuhkan lebih sedikit usaha...
Kultivator diatur oleh hukum Yin dan Yang, serta takdir perhitungan. Hukum ini mengatur seluruh Qiankun. Spirit diibaratkan sebagai kereta kuda; dan energi adalah kudanya. Dengan menyatukan energi dan spirit, seseorang bisa berhasil..."
Ini tidak mungkin sebuah teknik beladiri. Ini adalah teknik kultivasi. Bukan, ini pasti adalah sebuah keterampilan.
Mo Wuji membaca lebih lanjut, "Panduan ini dibagi menjadi empat tahap: Dou, Zhuan, Xing, Yi. (Karakter hanyu pinyin dari Teknik Revolving Star Passage). Terdapat empat level di Tahap Dou: Nature's Shift, Big Dipper Shift, Solitary Dreamstar, dan Meteoric Starwave. Di Tahap Zhuan, juga terdapat empat level: Heaven's Magic Star, Eternal Convergence, Midnight Revolution, dan akhirnya Qiankun Upheaval [5]5."
Mo Wuji menghela nafas kuat. Seperti yang sudah ia duga, teknik ini benar-benar tidak terkait sama sekali dengan teknik milik Murong Longcheng. Menurut Murong Fu, realm tertinggi di Klan Murong adalah level pertama Tahap Zhuan: Heaven's Magic Star. Jika seseorang telah mencapai level Heaven's Magic Star, berarti dia telah berada pada puncak teknik beladiri.